Keseimbangan IQ dan EQ
kunci keberhasilan belajar siswa
Meissy Bella Sari
163104101143
Psikologi Umum II
Pendidikan adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah
sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal yang
pada akhirnya bertujuan meningkatkan prestasi belajar.
Prestasi belajar
adalah tingkat kemampuan anak didik dalam menerima suatu jenis pelajaran yang
diberikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui prestasi belajar
seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam
belajar.
Dalam proses belajar
siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan
baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang
disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi.
Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di
sekolah.
Menurut Alfred Binet,
seorang tokoh utama perintis pengukuran inteligensi yang hidup antara tahun
1857-1911, bersama Theodore simon mendefinisikan intelegensi sebagai terdiri
dari tiga komponen, yaitu (a) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau
mengarahakan tindakan, (b) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan
tersebut telah dilaksanakan, dan (c) kemampuan untuk mengkritik diri sendiri
atau melakukan autocriticsm.
Sedangkan Menurut Daniel Goleman, emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi berkaitan dengan perubahan
fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam
arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia
Kenyataannya, dalam
proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat
meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa
yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar
yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya
relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relative tinggi. Itu
sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan
keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi, dalam proses
belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat
berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata
pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu
saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan
belajar siswa di sekolah.
Berdasarkan pembahasan
mengenai kecerdasan emosi serta hubungannya dengan prestasi belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dapat dinyatakan sebagai salah satu
faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan
untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik di sekolah serta menyiapkan
mereka menghadapi dunia nyata. Untuk itu disarankan kepada pihak sekolah
terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam
menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran.
Daftar Pustaka
Thaib, Eva Nauli (2013). Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan Emosional, Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(2), 384-399.
Ratnawati, Mila (1996). Hubungan
antara Persepsi Anak terhadap Suasana Keluarga, Citra Diri, dan Motif
Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Ta’Miriyah Surabaya,
Jurnal Anima, 11(42) 111-123.
0 komentar:
Posting Komentar