Oleh Nurul Hidayah
(153104101104)
Mata Kuliah Psikologi
Abnormal
Dalam hidup kita tidak bisa
menghindari perasaan cemas. Dalam beberapa hal kecemasan dengan kadar yang
sedang dapat membantu kesuksesan kita. Ketika akan menghadapi ujian kita merasa
cemas, perasaan cemas tersebut dapat mendorong kita untuk melakukan persiapan
sebaik-baiknya untuk menghadapi ujian.
Hal ini selaras dengan penjelasan Yarkes dan Dodson (dalam Durand dan Barlow,
2006) bahwa sejak hampir satu abad silam para pakar psikologi telah tahu bahwa
kita dapat bekerja dengan lebih baik jika kita merasa sedikit cemas.
Namun perasaan cemas yang
berlebihan akan merugikan. Perasaan cemas berlebihan akan begitu menyiksa
penderitanya. Ketika diserang kecemasan kita tetap merasa gelisah meskipun kita
tahu bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan. Durand dan Barlow (2006) menjelaskan
kecemasan adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan
gejala-gejala ketegangan jasmaniah dimana seseorang megantisipasi kemungkinan
datangnya bahaya atau kemalangan di masa yang akan datang dengan perasaan
khawatir.
Durand dan Barlow (2006)
menjelaskan bahwa pada manusia, kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah
yang bersifat subjektif, sejumlah perilaku (tampak khawatir, gelisah, resah)
atau respons fisiologis yang bersumber di otak dan tercermin dalam bentuk
denyut jantung yang meningkat dan otot yang menegang.
Referensi :
Durand, V Mark dan Barlow, David H. (2006). Psikologi Abnormal Edisi Keempat.
Yogyakarta. Pustaka Belajar.
0 komentar:
Posting Komentar