Resesnsi Artikel : Ia
Yang Tak Kenal Putus Asa
Chusnul Rizatul Untsa
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Terlahir tanpa lengan, Muhammad Amanatullah berusia 23 tahun tak mau menyerah pada keadaan. Pemuda asal Gresik Jawa Timur itu menggambar dan melukis dengan menggunakan kakinya. Ia pun tak sega untuk berbagi semangat dan keahliannya kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Bahkan ia mengajari sejumlah anak penyandang difabel atau anak berkebutuhan khusus lain untuk menggambar dan mewarnai. Ia memperagakan cara melukis dengan menggunakan kakinya dengan sangat terampil. Jempol dan jari kaki kanannya menjepit spidol warna hitam.
Aam
begitu sapaan akrabnya di PPABK (Paguyuban Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus)
di Universitas Muhammadiyah Gresik. Aam senang dipercaya PPABK ikut mengajari
ABK. Kadang ada kendala komunikasi karena ABK itu punya latar belakang berbeda.
Namun kehadirannya bukan hanya berbagi sebagai penyandang difabel melainkan
juga sebagai motivator dan memberikan inspirasi kepada ABK agar jangan sampai
putus asa.
Menjadi
bungsu dari enam bersaudara dari pasangan Aliantoro dan Nasifah. Aam terlahir
dengan keadaan kekurangan. Akan tetapi ia tidak lantas mengutuk keadaan apalagi
menggugat Tuhan. Ia yakin dibalik keterbatasan tubuhnya Tuhan telah memberinya
kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Terbukti dari juara yang ia raih dari
berbagai lomba saat duduk di bangku sekolah dasar di SLB Kemala Bhayangkari
Gresik. Prestasi itu bukti dari ketertarikannya pada bidang seni khususnya
menggambar dan melukis.
Sejak
lulus SMA Aam menekuni bakatnya melukis hingga berkembang. Ia juga mengajari
anak – anak di kampungnya mengaji di Taman Pendidikan Alquran Al Hidayah.
Disana ia sering melukis bunga yang sedang mawar mekar. Beberapa karyanya
dikoleksi sejumlah tokoh. Ada juga lukisan karyanya dibeli oleh mantan Kepala
Kepolisian Daerah Jatim. Aam saat itu diundang langsung oleh beliau.
Pada
akhirnya Aam memperoleh kesempatan kuliah dan mendapat difasilitasi PPABK serta
pusat Kajian dan Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus di Universitas
Muhammadiyah Gresik. Ia dipilih menjadi motivator bagi anak – anak berkebuthan
khusus. Ia ingin menebarkan energi positif terutama kepada anak – anak atau
para pemuda yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Jika ingin maju dan
berhasil, orang harus selalu bersemangat. Ia ingin menularkan virus semangat
itu kepada sesama difabel dan mereka yang berkebutuhan khusus. Jangan mudah
berputus asa. Itu menghalangi sukses.
Sumber :
Prabowo ,H. Wawan,(2016) Ia Yang Tak Kenal Putus Asa. Kompas, 22 Oktober hal 16
Sumber :
Prabowo ,H. Wawan,(2016) Ia Yang Tak Kenal Putus Asa. Kompas, 22 Oktober hal 16
0 komentar:
Posting Komentar