Kegagalan adalah Jembatan Menuju
Keberhasilanku
Tri Welas Asih
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Siapa yang dalam hidupnya tidak pernah
mengalami kegagalan ? Semua orang pasti pasti pernah mengalami kegagalan.
Termasuk saya juga pernah mmengalami kegagalan. Semua orang mempunyai cara
tersendiri untuk mengatasi dan menyikapi kegagalan tersebut. Sebagian orang
menjadikan kegagalan tersebut sebagai pemicu semangat untuk menjadi lebih baik
lagi, tapi sebagian ada yang menyikapinya sebagai hambatan dalam mencapai
keinginan dan karena kegagalan tersebut mereka merasa putus asa akhirnya tidak
mau mencoba lagi.
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi adalah impian setiap anak. Begitu juga dengan saya, sejak
kecil sudah mempunyai keinginan kuat untuk bisa mengenyam pendidikan
setinggi-tingginya. Tetapi keadaan tidak mendukung keinginan ini berjalan
dengan lancar. Saat duduk di bangku SMA mulai berencana mencari cara untuk
meneruskan pendidikan dengan mencari beasiswa maupun universitas yang
terjangkau biayanya. Pilihan jatuh pada sekolah tinggi ikatan dinas yang
menjamin penempatan kerja setelah lulus. Persiapan untuk menghadapi tes masuk
sangat maksimal, hasilnya lolos di ujian pertama. Tapi ketika tes selanjutnya,
saya tidak lolos. Pengalaman tidak lolos ini saya anggap sebagai suatu
kegagalan dalam melanjutkan pendidikan yang saya impikan. Berawal dari sini
saya mulai mempunyai niat, apapun kondisinya, saya tetap harus bisa melanjutkan
pendidikan. Mulai dari bekerja untuk biaya sendiri sampai akhirnya bisa menempuh
pendidikan lagi saat ini.
Kelancaran dalam menjalani pendidikan
saat ini memotivasi saya untuk lebih menjaga apa yang saya capai saat ini. Saat
keberadaanku bisa membawa manfaat bagi orang lain, saya menganggapnya ini
keberhasilanku yang paling besar. Dari kegagalan dulu, saya menjadi berfikir
bahwa kita tidak harus menjadi sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita bisa
menjadi lebih bermakna, lebih sukses dengan sedikit melenceng dari keinginan
kita. Karena apa yang kita anggap baik, belum tentu itu terbaik buat kita. Tetap
semangattt,,,
0 komentar:
Posting Komentar