Berawal Dari Keterpaksaan
Tri Welas Asih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Apabila melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang tidak kita sukai apa yang muncul dalam benak
kita? Ya, pasti rasa malas atau enggan untuk mulai melakukannya bahkan
menyelesaikannya. Beda lagi apabila tugas tersebut bersifat “wajib” , rasa
malas ditambah dengan rasa terpaksa muncul untuk menyelesaikan tugas tersebut. Meski
dengan rasa terpaksa kita tetap menyelesaikan tugas itu. Rasa terpaksa ini bisa
menjadi awal perubahan dalam diri seseorang untuk menjadi lebih baik tanpa
disadari oleh individu tersebut. Bahkan dari rasa terpaksa bisa menjadi terbiasa
dan akhirnya menjadi suka. Apalagi bila hasil yang kita kerjakan dengan
terpaksa tersebut ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa dari orang lain, maka
akan menjadikan kita untuk mengulang keterpaksaan menjadi hal yang
menyenangkan.
Sabtu, 13
Agustus 2016 bertempat di Auditorium Universitas Muria Kudus, dalam acara
Seminar Nasional “ Aktualisasi Potensi Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas”
adalah puncak dari presentasi tentang paper yang telah kami tulis dalam waktu
kurang lebih dua bulan. Kami perwakilan dari Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta berusaha memberikan dan menyampaikan yang terbaik saat
presentasi. Di luar dugaan bahwa peserta tidak hanya mahasiswa tetapi juga ada praktisi,
dosen, mahasiswa pasca sarjana dan masih banyak lagi yang secara pengalaman dan
pendidikan mereka lebih tinggi dari kami. Hal tersebut menjadi tantangan bagi
kami untuk bisa lebih baik atau paling tidak sama dengan mereka saat
mempresentasikan materi kami. Hasil akhir, muncul rasa puas karena kami bisa
mempresentasikan paper kami dengan lancar dan mendapat apresiasi dari peserta
lain. Terlebih saat nama kami tertera dalam prosiding yang dimiliki oleh semua
peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Bagi kami ini adalah suatu indikasi bahwa ternyata kami mampu bersaing
dengan mereka.
Terlepas dari
rasa puas yang kami dapatkan setelah mempresentasikan paper, ada rasa
keterpaksaan yang mengawali pembuatan tulisan ini. Tidak semua suka dan bisa
menulis materi tersebut. Berawal dari kebingungan apa yang hendak ditulis,
bagaimana menulisnya, bagaimana memunculkan ide, banyak kesalahan dan
pengulangan pengerjaan, kami mendapatkan hasil yang luar biasa. Rasa terpaksa
tersebut kini menjadi motivasi bagi kami untuk bisa belajar lebih baik dan
membuktikan bahwa kami juga bisa bersaing dengan orang lain dengan kemampuan
yang kami miliki. Jangan pernah takut untuk mencoba !!
0 komentar:
Posting Komentar