PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI JADI KUNCI
Muhammad Duha Saputra Kusnadi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pengelolaan sampah mandiri warga berpotensi meningkatkan
daya dukung lingkungan di tengah peningkatan jumlah penduduk dan alih fungsi
lahan. Ketika ini dikelola secara benar, pengelolaan sampah efektif
menghasilkan pendapatan tambahan dan kemudahan hidup bagi para pelakunya. “Salah
satu kunci pengelolaan sampah di masa depan ada di tangan masyarakat yang mau
berubah,” kata Direktur Jendral Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup Tuti Indrawati saat meresmikan Kampung Wisata
Bersih Hejo Bermanfaat (Berhemat) di RW 017 Desa Jatiendah, Kecamatan
Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/3).
Sejak enam tahun lalu sekitar 850 warganya melakukan
beragam kegiatan ramah lingkungan seperti pembentukan Bank Sampah, Pembuatan
kerajinan dari sampah, menanam pohon, dan tabungan air hujan lewat penerapan
500 biopori di lahan seluas 2 hektar. Pemilahan sampah menjadi contoh langkah
kecil warga.
Sekarang lewat penanaman pohon setidaknya150 batang
pertahun, kami ikut menyediakan air bagi lima kampong dan desa di Kecamatan
Cilengkrang lain-lainnya. Dan setengah dari lahan rumah seluas 290 meter
persegi dimanfaatkan menjadi pengelolaan kompos dan penanaman sayuran. Hasil sayuran
dibagikan secara gratis kepada warga sekitar. Penjualan sayuran itu bisa
memberikan tambahan pendapatan Rp 100.000-Rp 200.000 per bulan.
Referensi artikel:
CHE. (2016). Pengelolaan Sampah Mandiri Jadi Kunci. Kompas, 21 Maret 2016.
0 komentar:
Posting Komentar