Chapter 10
Nurul Hidayah
Fakultas Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Ramadhan
selalunya memberi berkah tersendiri, terutama bagi para pedagang. Selama
Ramadhan ini Ibu mendapatkan banyak pesanan kue semprong, dari mulai seperempat
kilo sampai sebelas kilo per pesanan. Pesanannya pun datang dari berbagai
kalangan, dari mulai pesanan dari tetangga sampai pesanan dari kecamatan
setempat, bahkan dari kantor-kantor.
Ibu mengatakan
bahwa pemesannya merupakan pelanggan lama, namun biasanya pesanannya tidak sebanyak
ini. “Tahun kemaren dia cuman pesen 4 kilo doang dek, sekarang kok yo tiba-tiba
pesen 11 kilo, alhamdulillah” syukur Ibu. Sangking banyaknya pesanan
sampai-sampai banyak pesanan yang tidak sanggup Ibu penuhi, tapi beberapa
pemesan bahkan rela menunggu lama untuk mengantri kue semprongnya dibuatkan.
Sampai akhir
bulan ini Ibu sudah tidak menerima pesanan dengan deadline sampai akhir bulan.
Kalau ada yang memesan Ibu menawarkan untuk menunggu sampai bulan depan. Ibu
cukup kerepotan dalam memproduksi kue semprong karena Ibu membuatnya sendiri.
Proses pembuatan kue semprong dari mulai membuat adonan kue hingga packing membutuhkan waktu yang cukup
lama. Itu sebabnya Ibu tidak bisa memenuhi semua pesanan yang datang.
Satu kilo kue
semprong dibrandol harga Rp 75.000,-. Bagi sebagian orang harga itu cukup
mahal, tetapi bagi beberapa pelanggan harga itu cukup sebanding dengan rasa
yang disuguhkan Ibu. Bahkan ada pelanggan yang pernah ditawari kue semprong
yang lebih murah dari kue semprong buatan Ibu, tetapi dia tetap memilih kue
semprong buatan Ibu.
0 komentar:
Posting Komentar