Sri Mulyaningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi ‘45
Bank Sampah merupakan kegiatan warga yang bertujuan untuk membentuk perilaku peduli pada sampah yang dihasilkan (Kupasiana, Bank sampah dan banjir di Jogja). Bank sampah bertujuan agar mengubah perilaku masyarakat yang tadinya hanya menumpuk sampah menjadi memilah – milah sampah dan hanya membuang yang benar – benar tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Bank sampah sudah banyak tersebar di Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi pencetus pertama bank sampah di dunia. Di Yogyakarta yang sangat menonjol adalah Bank Sampah Gemah Ripah di Bantul. Pelopor pertama bank sampah di Indonesia dan khusunya Yogyakarta. Bambang Suwerda adalah pencetus ide bank sampah ini. Bambang adalah dosen di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di Yogyakarta. Bambang menginginkan masyarakat Yogyakarta mulai hidup sehat, dengan tidak membuang sampah sembarangan. Lalu menggantinya dengan memilah – milah sampah.
Bank sampah juga mengadopsi
sistem seperti bank konfensional pada umumnya. Setiap sampah yang dibawa memiliki
nilai rupiah yang berbeda – beda sesuai dengan jenis dan berat sampahnya. Biaya
administrasi tetap dibebankan kepada nasabah, sebagai ganti biaya operasional
seperti cetak buku nasabah, peralatan pembersih samoah, kantong – kantong
penampung sampah, dan lain sebagainya.
Tahun ini adalah tahun pertama saya mendaftar sebagai nasabah bank sampah. Bank sampah yang saya ikuti adalah bank sampah diujung sebelah utara barat Alun – Alun Utara Keraton Yogyakarta. Tepatnya berada di RW 11, Kauman Yogyakarta. Bank sampah ini hanya buka pada hari Jum’at pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Saya dapat menjadi bank sampah karena kewajiban dalam mengikuti mata kuliah Psikologi Lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar