Kenali Dunia Sosialmu, Pahami Orang
Lain di Sekitarmu!
Rifdah Nur Aqilah (19310410061)
Ujian Akhir Semester Genap Tahun
Ajaran 2019/2020
Mata Kuliah : Psikologi Sosial I
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
Dalam dunia sosial, cara kita mengenali
dan memahami orang lain disebut dengan persepsi. Bahkan ada juga yang
mengartikannya sebagai bentuk tanggapan, pendapat, atau respon. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari
sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Sedangkan
menurut Leavitt (Sobur, 2014) mengemukakan bahwa persepsi dalam arti sempit
yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu dan dalam arti luas persepsi
berkaitan dengan bagaimana seseorang memandang dan mengartikan suatu stimulus
yang ditangkap melalui alat indera. Menurut Baron dan Byrne (2004) menjelaskan
bahwa persepsi sosial adalah usaha-usaha seseorang untuk memahami orang lain
dalam rangka memperoleh gambaran menyeluruh tentang intensi, kepribadian, dan
motif-motif yang melengkapi orang tersebut.
(Sumber : Jagad.id)
Kata persepsi ini sering kita terapkan
dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, karena
jika kita melakukan interaksi dengan orang lain maka secara otomatis proses
persepsi sosial kita sedang berlangsung. Setiap orang itu punya kecenderungan
dalam melihat sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya dengan cara masing-masing.
Secara garis besar, perbedaan persepsi itu disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman, dan sudut pandangnya. Persepsi baik
positif maupun negatif itu ibarat fail yang sudah tersimpan rapi di dalam alam
pikiran bawah sadar kita. Fail itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang
memicunya, ada kejadian yang membukanya. Oleh karena itu, persepsi merupakan
hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di
sekitarnya (Waidi, 2006).
(Sumber : Maxmanroe.com)
Robbin (Hanurawan, 2010) menyatakan
bahwa ada beberapa faktor utama yang memberi pengaruh terhadap pembentukan
persepsi sosial. Pertama, faktor penerima di mana seseorang yang memiliki
konsep diri tinggi akan cenderung melihat orang lain dari sudut tinjauan yang
bersifat positif dan optimis, pengalaman di masa lalu sebagai bagian dasar
informasi yang menentukan pembentukan persepsi seseorang, dan harapan sering
memberi semacam kerangka dalam diri seseorang untuk melakukan penilaian
terhadap orang lain. Kedua, faktor situasi yang secara alamiah seseorang akan
lebih memusatkan perhatian pada objek yang lebih disukai daripada objek yang
tidak disukai, cara seseorang mendefinisikan suatu situasi memiliki konsekuensi
terhadap perilaku orang lain. Ketiga, faktor objek sasaran di mana dalam diri
objek sangat menentukan terbentuknya persepsi sosial yang dapat menimbulkan kesan
pada sasaran yaitu, keunikan yang menyebabkan orang lain merasa tertarik untuk
memusatkan perhatiannya sehingga lebih mudah dipersepsi keberadaannya, dan kekontrasan
yang menjadikan seseorang lebih mudah dikenali karena memiliki karakteristik
berbeda dibanding lingkungan fisik maupun sosialnya.
Persepsi sosial kita terhadap orang
lain itu adalah hal yang sangat kompleks karena setiap orang itu pasti memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda-beda, jadi tidak mudah untuk mengenali
orang lain hanya dalam waktu singkat. Dan yang perlu kita ketahui, bahwa orang
lain itu terkadang menggunakan personanya dengan tidak selalu menampilkan diri
apa adanya atau dalam kata lain menyembunyikan apa yang sedang dipikirkan dan
dirasakan terutama dengan orang yang baru dikenalnya. Karena itu, kita sebagai
makhluk sosial sudah semestinya untuk saling memahami dan menghargai satu sama
lain, serta persepsi sosial perlu diterapkan dalam kehidupan sosial kita untuk
mencegah terjadinya distorsi persepsi atau penyimpangan persepsi. Sederhananya,
distorsi persepsi ini adalah cara seseorang memandang segala sesuatu itu hanya
dari cara pandang yang orang itu inginkan saja. Jadi, jika ada sesuatu yang
tidak ingin dia lihat maka akan terjadi penyimpangan rangsang tersebut.
(Sumber : Jagad.id)
Agar distorsi persepsi ini tidak
terjadi dalam dunia sosial kita, maka kita perlu meningkatkan akurasi persepsi
yaitu dengan membuka wawasan, melihat masalah dari banyak sudut pandang karena
persepsi yang menyempit akan membuat kita menjadi salah persepsi, hindari
membaca isi pikiran orang lain karena terkadang kita berusaha menerka-nerka apa
yang dipikirkan orang lain padahal belum tentu orang tersebut memikirkan hal
yang kita khawatirkan, tidak mudah melakukan judgement, hindari menganggap orang lain berpikir dan berperilaku
seperti kita karena ada baiknya kita memposisikan diri dalam keadaan netral
sehingga persepsi bisa menjadi lebih objektif, waspada terhadap bias diri
sendiri yang terjadi pada saat ada konflik dalam pemikiran kita sendiri,
mengamati perilaku dan merumuskan hipotesis manakala sikap netral sudah bisa
kita lakukan agar kita mendapatkan data yang valid sebelum membuat kesimpulan,
hindari membuat kesimpulan secara cepat setelah mengamati suatu perilaku,
mencari berbagai macam petunjuk dukungan yang tepat, memberikan perhatian
khusus pada hal yang berbau kontradiktif karena pada umumnya kontradiktif bisa
memberikan suatu informasi tambahan sebagai pembanding dan mengurangi distorsi
persepsi, dan yang terakhir menghindari stereotype yang melekat pada diri
seseorang entah itu latar belakang budayanya ataupun kebiasaannya dengan tetap
menjaga sikap netral kita (Barzam, 2018).
Referensi :
Baron, R.A., & Byrne, D.E.
(2004). Social Psychology (10th ed). USA : Pearson.
Barzam. (2018). Dosen Psikologi : 10
Cara Meningkatkan Akurasi Persepsi Efektif. Diakses dari : https://dosenpsikologi.com/cara-meningkatkan-akurasi-persepsi
Hanurawan, Fatah. (2010). Psikologi
Sosial Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sobur. (2014). Ensiklopedi
Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Tim penyusun KBBI. (2017). Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi V. Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kemendikbud.
Waidi. (2006). Pemahaman dan Teori
Persepsi. Bandung : Remaja Karya.
Referensi Gambar :
Https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-persepsi.html (Diakses pada 14 Juni 2020)
https://jagad.id/pengertian-persepsi/ (Diakses pada 14 Juni 2020)
Setelah membaca ini saya jadi paham, tidak mudah kenal dekat dengan seseoranh dalam waktu singkat
BalasHapusYap, betul sekali Mbak Trias. Kita perlu waktu lama untuk benar-benar memahami karakteristik seseorang :)
HapusBgaimna dengan orang yang semisal iri atau dengki dengan kita pasti akan mengjudge kita dengan yg negatif2. Sikap apa yang mungkin kita lakukan terhadap orang tersebut?
BalasHapusBaik, Kak. Terima kasih atas pertanyaannya. Menarik sekali :)
HapusMerasa iri dan dengki itu sebenarnya normal dalam dunia sosial. Hehe, bahkan ada pepatah yang mengatakan kalo orang iri itu tanda tak mampu.
Nah, terus gimana cara kita menyikapinya? Kita pahami dulu apa yang menyebabkan mereka merasa iri kepada kita bisa dengan menanyakan secara langsung apakah kita pernah berbuat kesalahan kepadanya kalo iya minta maaf tapi kalo iri karna hal yang tidak jelas ya abaikan saja, kita juga perlu untuk mengontrol emosional kita biar gak kebawa suasana. Biasanya, orang yang iri itu akan berkomentar negatif dan berusaha menjatuhkan kita tapi kita tidak perlu membalasnya karena hanya akan buang-buang tenaga kita. Dan yang paling penting, kita harus tetap bersikap baik padanya. Biarkan orang mau menilai apa tentang kita karena itu hak mereka. Kita gunakan waktu kita dengan baik untuk hal-hal yang positif, karena masih banyak orang yang menyukaimu :)
Terima kasih atas jawabannya :), sukses dan sehat selalu!
HapusSetelah membaca artikel ini, membuat saya menjadi paham agar tidak mudah melakukan judgement terhadap orang, terlebih bila org itu baru satu, dua kali kita temui. Dan ada baiknya kita selalu berperilaku netral terhadap orang lain
BalasHapusBetul sekali Mbak Mia :)
HapusKomentar positif
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBanyak pelajaran yang bisa saya ambil dari artikel ini, salah satunya adalah pentingnya menghargai orang lain.
BalasHapusAlhamdulillah, semoga bermanfaat ya :)
HapusArtikelnyaa bsgus
BalasHapusTerima kasih, Kak Erlyn :)
HapusArtikelnya menarik mba
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusSetiap orang mempunyai persepsinya masing-masing. Namun kita juga harus menjaga agar persepsi yang kita miliki tidak memandang orang lain menjadi negatif... Semangat terus
BalasHapus