COVID-19: Masyarakat Bisa Apa?
ditulis oleh:
Nama :
Alia Nanda Rumekti
NIM :
19310410066
Dosen Pembimbing :
FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M. A.
Kondisi
nasional saat ini tengah digemparkan oleh Covid-19 yang kian mewabah. Sejak
Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko widodo mengumumkan bahwa terdapat dua Warga
Negara Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19, virus tersebut menjadi
perbincangan dan bahan kepanikan di Indonesia. Covid-19 atau Corona Virus Disease merupakan virus yang
menginfeksi sistem pernapasan manusia. Covid-19 memiliki gejala yang hampir
mirip dengan gejala flu biasa. Menurut dr. Meva Nareza (dalam Alodokter, 2020),
terdapat tiga gejala utama yang dapat muncul pada Covid-19, di antaranya demam
tinggi, batuk, dan sesak napas. Hal tersebut mendukung pernyataan Kemenkes (dalam Kemenkes, 2020)
mengenai gejala umum Covid-19, yaitu
berupa demam 38 derajat celcius, batuk kering, dan sesak napas. Selain itu, pasien juga dapat mengalami nyeri otot, atau
bahkan tanpa gejala apapun.
Sejak merebaknya virus ini, masyarakat cenderung panik
dan berusaha mengindahkan himbauan
pemerintah dengan cukup “konyol”. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk mengenakan
masker dan hand sanitizer sebagai
bagian dari upaya perlindungan diri. Namun karena kepanikan yang terjadi,
masyarakat kemudian memborong masker dan hand
sanitizer yang ada di apotek. Tindakan masyarakat yang memborong persediaan
masker dan hand sanitizer adalah hal
yang merugikan bagi orang yang sedang sakit, tenaga kesehatan, dan insan
pelayanan publik. Mereka yang berada di garis terdepan dalam penanganan kasus
ini cenderung lebih membutuhkan guna mencegah penularan penyakit akibat bertemu
dan berinteraksi langsung dengan banyak orang. Pada orang yang sehat, mereka
cukup menjaga stamina tubuh agar tetap kuat dengan mengonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi, mengonsumsi buah dan sayur, mengonsumsi vitamin, rajin
berolahraga, dan menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat. Lantas, apa
yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk meredam kepanikan tersebut sekaligus
meminimalisir kemungkinan terinfeksi Covid-19?
Ada enam
hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat, di antaranya:
1. Bersyukur
atas segala hal yang terjadi sekaligus menyadari bahwa akan ada hikmah di balik
peristiwa merebaknya virus tersebut.
2.
Tidak
menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
3.
Mempraktikkan
pola hidup bersih dan sehat termasuk enam langkah cuci tangan.
4.
Mengonsumsi
buah, sayur, vitamin, dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi lainnya.
Pastikan daging yang dikonsumsi telah benar-benar masak.
5.
Hindari
kerumunan dan tidak berkumpul dengan jumlah massa yang besar.
6. Menghindari
kontak fisik dengan orang lain seperti berjabat tangan dan cipika-cipiki (cium
pipi kanan-cium pipi kiri). Dan sebisa mungkin menggunakan siku saat membuka
pintu.
Covid-19 dapat menginfeksi berbagai usia, baik dewasa
maupun anak-anak. Covid-19 dapat menyerang manusia dengan masa inkubasi kurang
lebih 14 hari. Hal tersebut dapat terjadi lebih cepat jika kondisi dan stamina
individu tersebut lemah. Dengan adanya edukasi dan himbauan yang telah diberikan oleh pemerintah dan Instansi Kesehatan, juga
dengan peraturan-peraturan yang dibuat diberbagai tempat, masyarakat diharapkan
dapat lebih memahami sifat dan gejala Covid-19. Sehingga masyarakat dapat tetap
tenang dan tetap mengedukasi diri sendiri untuk menjaga kondisi dan stamina
tubuh tetap kuat.
Daftar Pustaka:
https://www.alodokter.com/tampak-mirip-ketahui-beda-gejala-virus-corona-dengan-flu-biasa (diakses pada 17 Maret 2020)
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html
(diakses pada 28 Maret 2020)
0 komentar:
Posting Komentar