Rifdah Nur Aqilah (19310410061)
Dosen Pembimbing : Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi., M.A.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Akhir tahun 2019, dunia digemparkan
oleh munculnya wabah baru. Yaitu Covid 19 (Corona
Virus Disease 19) yang merupakan penyakit
infeksi virus corona SAR-COV-2 (Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) yang menyerang saluran
pernapasan. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
secara resmi mengumumkan Covid 19 sebagai pandemi dunia (Yandri Daniel
Damaledo, 2020). Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat dunia makin waspada
dengan penyebaran Covid 19.
Covid 19 diduga menular
dari hewan kepada manusia, berasal dari Wuhan, Hunbei, China pada Desember 2019
lalu yang kemudian semakin meluas ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Penularan Covid 19 bisa terjadi dari manusia ke manusia atau disebut “Human to
Human Transmision” karena adanya riwayat bepergian ke negara terjangkit Covid
19 atau pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid 19. Awalnya,
Covid 19 dapat menular melalui droplet
kemudian WHO memperingatkan kemungkinan penularan Covid 19 melalui airborne dan sekarang social distancing mulai digerakkan untuk
meminimalisir penularan Covid 19 (Holy Kartika, 2020). Dimana saat ini telah menjadi penularan transmisi lokal. Artinya seseorang terjangkit Covid 19 tidak harus dari luar
negeri tetapi penularan dalam negeri, sehingga Indonesia disebut negara
terjangkit.
Banyaknya informasi yang beredar
mengenai Covid 19 bisa saja memengaruhi kesehatan mental masyarakat Indonesia.
Berbagai aliran informasi mengenai Covid 19 memang sangat penting untuk di
akses masyarakat agar selalu waspada dan tidak menutup kemungkinan bahwa
informasi yang beredar itu adalah hoax.
Tapi di sisi lain, akan muncul rasa panik, cemas, khawatir, stress, takut, dan
perubahan aktivitas yang merupakan sederet dampak dari pandemi Covid 19.
Untuk itu, masyarakat Indonesia diharapkan untuk senantiasa membentengi diri
dari emosi negatif berlebih di tengah pandemi Covid 19. Lalu, bagaimana cara kita
untuk mengendalikan emosi negatif tersebut?
Ada beberapa langkah yang perlu
diterapkan guna memastikan kesehatan mental kita. Pertama, membiasakan diri
untuk mengakses berita secara sehat. Penting untuk tetap memperbarui informasi,
tetapi perlu juga untuk memberikan jeda dan usahakan memilih satu sumber
informasi terpercaya. Kedua, membiasakan diri untuk mengatur perspektif. Awalnya,
statistik tentang jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal mungkin tampak
menakutkan, jika merasa cemas penting untuk menempatkan diri dalam perspektif
dengan melihat bukti secara objektif yang akan membuat pikiran menjadi tenang.
Ketiga, membiasakan diri untuk praktik self
care. Covid 19 saat ini menjadi topik kesehatan global, tugas kita adalah
memberikan diri waktu untuk memproses apa yang terjadi dan merasionalisasikan
pikiran yang cemas yakni dengan merawat diri atau self care. Terakhir, membiasakan diri untuk menelisik asal rasa
cemas. Luangkan waktu dan lakukan sesuatu pada inti permasalahan sehingga
kecemasan bisa diolah dengan baik dan jika kecemasan benar-benar buruk maka
istirahatlah (Lauren Geall, 2020).
Sejauh ini, belum ditemukan
antivirus yang approval untuk penyebaran Covid 19. Oleh karena itu, masyarakat
dihimbau untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya penularan Covid
19. Salah satu upayanya, yaitu kenali gejala-gejala Covid 19 dan pahami
bagaimana upaya pencegahannya. Mari, menghadapi pandemi Covid 19 tanpa terpancing emosi negatif maupun virus anxiety. Tetap
kelola rasa dan imun tubuh. Agar kita
senantiasa menjaga kesehatan mental dan fisik tetap baik di tengah krisisnya
kesehatan global ini. Dimana efeknya bukan hanya kita yang merasakan, namun
orang-orang disekitar kita juga dapat merasakannya.
DAFTAR PUSTAKA :
Damaledo, Yandri Daniel. (2020, 12
Maret). Corona COVID-19 jadi Pandemi, Apa
Bedanya Wabah dengan Pandemi?. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari Tirto.id : https://amp.tirto.id/corona-covid-19-jadi-pandemi-apa-bedanya-dengan-wabah-endemi-eExK
Geall, Lauren. (2020, 18 Maret). Strunggling with Coronavirus Anxiety? Here’s
3 Techniques to Help You Stay Calm. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari Stylist
: https://www.stylist.co.uk/life/coronavirus-anxiety-how-to-cope-stop-worrying-tips-advice/357083
Sumartiningtyas, Holy Kartika
Nurwigati. (2020, 19 Maret). Virus Corona
Menyebar dari Udara, Ini Penjelasannya. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari
Kompas : https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/190300623/virus-corona-bisa-menyebar-dari-udara-ini-penjelasannya
0 komentar:
Posting Komentar