Fatkhul aziz
16.310.1141
Fakultas psikologi
Universitas proklamasi 45 yogyakarta
POLITIK TOLERANSI
Ahir – ahir ini kita sedang di
hadapkan pada situasi yang cenderung destruktif bagi bangunan kebangsaan kita.
Yaitu, penguatan identitas keagamaan yang di barengi dengan penebalan
resistensi atas identitas keberagaman liyan yang berbeda. Ini tentu pemungkiran atas pesan – pesan
pendiri negara agar agama menjadi semacam kompas yang mengarahkan kita pada
penguatan kebangsaan dan persatuan dalam kebinekaan.
Bung karno menegaskan dalam pidato 1
juni 1945 : marilah kita semua bertuhan. Hendaklah negara indonesia ialah
negara yang tiap orangnya dapat menyembah tuhannya dengan cara yang leluasa.
Segenap rakyat hendaknya bertuhan secara
berkebudayaan, yakni dengan tiada egoisme agama. Pendeknya, bung karno
berkhidmat bahwa ketuhanan menghendaki adanya toleransi agama, yaitu kehendak
untuk tidak bersiskap dan berperilaku egois atas nama agama.
Bung hatta memaknai , ketuhanan yang
maha esa meletakkan agama dalam dua fungsi utama bagi interaksi internal dan
eksternal pemeluknya. Pertama, fungsi ekternal pemeluk agama, yakni sikap
saling menghormati . kedua fungsi internal pemeluk agama, yakni dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, kebaikan ,
kejujuran, dan persaudaraan.
Sukarno dan Hatta dalam pandangan di
atas sejatinya dia hendak menegaskan bahwa kerukunan , rasa kebangsaan dan
persatuan dalam berbangsa hanya bisa timbul apabila seluruh identitas
partikular agama meletakkan secara sukarela kebangsaan dan kemanusiaan dalam
posisi yang sejalan dengan keberagaman bangsa indonesia. Tapi kenyataan masih
dibawah impian.
Kekurangan :
Sila pertama dalam panacasila disalah gunakan sebagai
senjata para politikus untuk menyingkirkan lawan politik dengan dalih tidak
pancasialis karena menyinggung agama lain tanpa mengklarifikasi pengucapan kata
– katanya.
Kelebihan :
Bisa saling menghargai dan
menghormati agama lain, menimbulkan rasa kepercayaan pemimpin beragama lain
untuk di beri kesempatan memimpin daerah atau bangsa , dan bisa saling menerima
kekalahan terhadap pendukungnya.
Kesimpulan :
Bahwa politik toleransi perlu di
tanamkan bagi generasi penerus agar bisa saling menghargai atas kemenangan
lawan politik atau menghormati kekalahan lawan politik, dan juga saling menghargai
program lawan politik tanpa membunuh karakternya .
Sumber : HALIL. Opini kedaulatan
rakyat. Edisi selasa , 21 November 2017.
Halaman 12.
0 komentar:
Posting Komentar