Tak Kenal Maka Tak Sayang
Nama : Pipit Rahmania Khajati
NIM : 16.310.410.1134
Fakultas Psikologi
Tugas Psikologi Umum II
Sering mendengar
pepatah itu? Yah, bagaimana mungkin anda dapat mengetahui diri seseorang jika
anda sendiri tidak kenal dengan dia dan anda tidak mengetahui dia siapa.
Pasti kita hanya diam saja atau bahkan kita akan menjauh darinya.
Contohnya jika kita pertama kali masuk disekolah yang baru dan tiba-tiba ada
yang mengajak kita ngborol, pasti dia akan memperkenalkan dirinya terlebih
dahulu kepada kita baru selanjutnya akan membahas topik yang lainnya.
Social History.. Namanya juga history, setiap orang
punya cerita dan punya kisah. Baik dan buruk itu semua adalah
perjalanan yang ada didalam kehidupan, itu adalah kisah kita sendiri. Yang baik
akan kita simpan dan yang buruk kita buang jauh-jauh. Tapi, bagaimanapun dan
seberapa buruknya itu, pengalaman buruk itu jugalah yang memberikan warna-warni
dalam kehidupan kita. Kita jadi dapat memetik suatu hal bahwa tidak semuanya
didunia ini baik dan tidak semua orang dapat menjadi guru dalam hidup kita.
Karena guru yang sebenarnya untuk diri kita adalah pengalaman kita itu sendiri.
itu adalah guru yang utama.
“Ingatlah bahwa masalah yang saat ini dihadapi oleh klien tidak
hanya disebabkan oleh faktor bawaan (nature) namun juga oleh faktor
lingkungan (nurture)”. Sama seperti hubungan antara psikolog dengan
kliennya. Seorang psikolog harus membangun rapport terlebih dahulu dengan
klien, membangun suatu hubungan, mencari identitas mengenai diri klien dan
latar belakangnya seperti apa. Tidak semua masalah yang terjadi disebabkan oleh
diri sendiri, semua pasti ada sebab akibat, bisa saja karena lingkungan yang
buruk yang mengubah sikap dan prilakunya.
Terkadang kita juga hanya melihat seseorang dari covernya saja,
padahal isi didalamnya tidak seburuk dengan yang ada diluarnya. Melihat
gaya berpakaian orang yang berantakan, kita langsung memberikan pandangan
negatif dan tidak mau berteman dengannya. Padahal, bisa saja gaya pakaian dia
memang seperti itu, dia orang yang terlalu cuek dengan pakaiannya. Kita
juga terkadang sepele dengan apa yang diajarkan dan yang diberikan oleh
orangtua kita, namun jika itu memang buruk, itu akan berdampak sangat besar
untuk kehidupan kita. Sebelum kita menanyakan masalah yang dihadapi,
ada baiknya kita memberikan dia waktu untuk menceritakan mengenai dirinya.
selanjutnya kita bisa bertanya mengenai kehidupannya. Apakah dia sudah menikah?
Jika tidak, apakah dia punya pacar? seberapa baikkah hubungannya dengan
pacarnya. Bagaimana sikap pacarnya terhadapnya dan bagaimana sikap dirinya
sendiri dengan pacar, sudah berapa lama berhubungan, apakah sering ada masalah
atau tidak. Selanjutnya, kita akan menanyakan bagaimana hubungannya dengan
keluarganya. Apakah didalam keluarganya ada yang mempunyai gangguan
mental. Seberapa besar andil keluarga dalam kehidupannya. Ketika sudah
mengetahui latar belakang dan identitasnya, kita akan mengetahui alasan
perbuatannyamelakukanseperti itu.
Tidak berhenti sampai disana, kita juga harus melihat dari faktor lainnya juga. kita bisa menanyakan seputar pendidikannya dia disekolah.
Tidak berhenti sampai disana, kita juga harus melihat dari faktor lainnya juga. kita bisa menanyakan seputar pendidikannya dia disekolah.
Seperti pepatah yang
mengatakan bahwa:
"Hidup ini kamu yg menjalani, kamu adalah penulis kisah
hidupmu. Jangan biarkan orang lain yg menentukannya."
"Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kita
tidak boleh selalu melihat ke belakang, tapi pandanglah semua itu ke depan,
pandanglah masa depan kita."
"Jangan takut akan perubahan, kita mungkin kehilangan
sesuatu yang baik, namun kita akan peroleh sesuatu yang lebih baik lagi."
"Jangan terpuruk ketika kamu tengah berada dalam situasi
terburuk, Tuhan memberikannya padamu, karena Dia ingin kamu lebih kuat dari
sebelumnya."
Waww, thank you.. :)
BalasHapus