Sahabat
Rasa Pacar
Nur
Roy Tri Rahayu
163104101129
Psikologi
Umum II
Maraknya
istilah sahabat rasa pacar atau sebaliknya yang berdampak lurus juga dengan
mitos tentang kebahagiaan yang katanya “saya tidak bisa menjadi lajang dan
hidup sendirian”, seolah olah sendiri adalah suatu hal yang menakutkan dan
buruk dalam menjalin hubungan. Sahabat adalah istilah yang menggambarkan
prilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial
menggambarkan mereka akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan
kesetiaan satu sama lain, sering kali pada altrurisme, selera mereka biasanya
serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang
mereka sukai bersama.
Pacaran
adalah proses perkenalan antara 2 insan manusia yang biasanya berada dalam
rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal
dengan pernikahan.
Menurut
pendapat tokoh psikologi Abraham maslow ditingkatan kebutuhan yang ke 3,
kebutuhan akan rasa kasih saying dan rasa memiliki (love and belonging). Ketika
seseorang merasa bahwa dua jenis kebutuhan diatas terpenuhi, maka akan mulai
timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki.
Hal
ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman,
kekasih, anak atau bahkan keinginan untuk menjadi bahgian dari suatu komunitas
tertentu seperti tim sepak bola dan sebagainya.jika tidak terpenuhi rasa
kesepian akan timbul. Kebanyakan anak
remaja yang lebih memilih sahabat rasa pacar alasannya karena tidak mau ada
ikatan antara mereka, mau focus kuliah atau kerja, karna menurut mereka hal
seperti itu banyak aturan dan merek lebih ingin kebebasan.
Setiap
individu pasti akan menjalin kontak sosial, begitu pula dengan remaja, rasa
suka satu sama lain tidak bisa dihindari, namun tren terbaru sahabat rasa pacar
ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan bagi remaja yang hanya ingin
berteman dengan lawan jenisnya tanpa adanya ikatan. Dengan hanya menjadi
sahabat bisa membuat seorang remaja lebih bebas dalam melakukan semua hal yang
ia inginkan dan mengembangkannya tanpa harus menghabiskan masa remajanya dengan
hal-hal yang biasa dilakukan para remaja yang berpacaran, setidaknya dengan
status sahabat rasa pacar bisa membuat seorang remaja tidak merasa kesepian dan
memiliki teman lawan jenis yang sama hal nya seperti pacar namun yang membedakan
hanyalah status saja.
Daftar Pustaka
Ardhianita iis & Andayani Budi (2008). Kepuasan
Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi, 32(2), 101-111
Boeree,
c. George (2013). General Psychology:
Psikologi Kepribadia, persepsi, kognitif, emosi & prilaku. Jogjakarta
0 komentar:
Posting Komentar