Warga Masih Butuh Pasar Tradisional
Untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Wahyu Relisa Ningrum
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Aktivititas di pasar tradisional
tidak akan lepas dari banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. Tahun
2015, jumlah pengunjung pasar tradisional di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan
sebesar 4,46 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, tidak semua pasar
tradisional mengalami kenaikan pengunjung, hal itu disebabkan oleh pedagang di
pasar yang tidak tertib berjualan/berjualan di depan pasar.
Hasil
survei di 31 pasar selama tiga bulan pada awal 2016 pengunjung pasar
tradisional per hari meningkat menjadi 147.326 orang dibanding tahun 2015
sebanyak 141.041 orang per hari. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak warga
yang membutuhkan pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan,
Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) kota Yogyakarta, Rudi Firdaus mengatakan,
kenaikan jumlah pengunjung bermakna pasar tradisional masih menjadi bagian tak
terpisahkan. Meski minimarket berjejaring kini menjamur. Dalam kaitannya dengan
penurunan jumlah pengunjung di beberapa pasar tradisional, “Kami mengusulkan ke
pasar yang mengalami penurunan agar direvitalisasi supaya pasarnya makin tata
dan tertib. Masyarakat jadi nyaman berbelanja” (kata Rudi). Gubernur DIY (Sri
Sultan Hamengku Buwono X) berharap, Pemkot dan Pemkab DIY menjadikan pasar
tradisional lebih nyaman dikunjungi dengan cara meningkatkan sarana dan
prasarana dan pedagang harus menjaga kebersihan lingkungannya.
Sumber
tulisan : mrf. (2016). Warga Masih Butuh
Pasar Tradisional Untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari. Tribun Jogja. 12 Mei,
halaman 10.
0 komentar:
Posting Komentar