Memahami
Gangguan dan Gejala Neurastenia
Fadli Amin
(153104101100)
Fakultas Psikologi
Universitas proklamasi 45
Yogyakarta
Di antara gangguan-gangguan mental ,yang
mempunyai manifestasi pada keluhan dan gejala fisik (somatic) adalah
psikosomatik( factor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan
fisik ,F54 ) dan gangguan somatorform (F45). Seperti gangguan somatoform tak terinci,hipokondrik, dan nyeri somatoform
menetap. Namun ada pula diagnosis mental klasik dengan manifestasi fisik yang
sekarang jarang digunakan meski kasusnya msih sering muncul, yaitu Neurastenia.
Gangguan neurasthenia cukup spesifik
gejalanya, sehingga dalam pedoman diagnostic tetap dipertahankan adanya.
Pengaruh budaya terhadap manifestasi gangguan ini cukup besar. Terdapat dua
tipe utama yang cukup mendasar. Pada tipe pertama keluhanya adalah kelelahan
setelah suatu kegiatan mental yang seringkali disertai penurunan prestasi kerja
serta menurunya efesiensi tugas sehari-hari. Kelelahan mental khusunya
digambarkan sebagai adanya pikiran-pikiran yang mengganggu atau ingatan-ingatan
yang tidak menyenangkan, sulit konsetrasi dan tidak efesien dalam berfikir.
Diagnosis
pasti neurasthenia memerlukan hal-hal berikut ;
a.
Adanya keluhan-keluhan menetap dan menggganggu berupa meningkatnya
rasa lelah setelah suatu kegiatan mental, atau keluhan menetap dan tak enak
mengenai kelemahan badaniah dan kehabisan tenaga hanya karena kegiatan ringan
saja.
b.
Paling sedikit ada dua dari hal-hal tersebut di bawah ini :
perasaan sakit dan nyeyri otot –otot ,pusing atau nyeri kepala , gangguan
tidur, tidak bisa bersantai,peka/mudah tersinggung ,dan dispesia(gangguan
pencernaan ).
Terapi untuk gangguan ini, para
psikiater biasanya memberikan psikoterapi suportif-ekspresif singkat ,dua atau
tiga session saja,dikombinasi dengan meditasi anticemas dan anti depresan
ringan . pengendor otot (muscle relaxan) dan anti nyeri kepala juga diberikan bila
perlu.
Psikodinamika gangguan ini mirip dengan
depresi. Untuk penanggulangan oleh diri sendiri. Yaitu dengan mengerakkan
badan. Jalan kaki 3-5 km tiap hari, pagi atau sore . Bisa juga dengan
bersepeda.
Sumber : KR , 25 maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar