ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL
FAKTOR EKONOMI MEMPENGARUHI JIWA SOSIAL SESEORANG
Oleh : Chatu Septiana
NIM : 16.310.410.1155
Fakultas : Psikologi
Universitasi
Proklamasi ’45 Yogyakarta
Kondisi
masyarakat Indonesia saat ini bias dilihat sendiri yaitu berkelas-kelas. Dari
beberapa kelas tersebut nantinya akan mempengaruhi perilaku sosial seseorang.
Kebanyakan masyarakat yang berada di kelas atas dalam artian keadaan ekonominya
kuat, mereka cenderung jiwa sosialnya berkurang. Dalam artian, mereka hanya
bersosial dengan orang yang level kehidupan mereka sama. Bisa dikatakan bahwa
hal ini merupakan hal yang sangat miris dan kejam. Tapi memang keadaanya
seperti itu sehingga terjadilah kesenjangan sosial.
Kesenjangan
sosial ini diakibatkan salahsatunya dengan keadaan ekonmi seseorang yang terlau
rendah dan terlalu tinggi. Kebanyakan masyarakat yang berekonomi rendah mereka
jiwa sosialnya tinggi karena masih memiliki rasa menghormati terhadap sesama
yang kemungkinan keadaan ekonominya tinggi. Sedangakan masyarakat yang tingkat
ekonominya tinggi akan cenderung bergaul dengan masyarakat yang ekonominya
tinggi pula karena takut jika nantinya bersosial dengan kalangan ekonomi
rendah, kekayaan mereka akan berkurang.
Jiwa
sosial yang dimiliki seorang yang memiliki tingkat ekonomi tinggi cenderung
rendah karena dibatasi oleh gengsi dan gaya hidup. Jika berbicara dengan gengsi
maka akan menyentuh di bagian perekonomian. Sebenarnya kehidupan yang membuat tinggi
rendahnya jiwa sosial adalah gengsi yang dirasakan seseorang itu sendiri yang
membuat jiwa sosial seseorang melemah.
Dari
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi seseorang mempengaruhi
jiwa sosial karena jiwa sosial setiap orang biasanya ditumpangi oleh rasa gensi
terhadap sesama.
Sumber:
Anonim. https://who21.wordpress.com/2015/01/04/pengaruh-kelas-sosial-dan-status-sosial-terhadap-perilaku-konsumen/. Diunduh pada tanggal 18 April 2017.
0 komentar:
Posting Komentar