6.11.25

UTS PSIKOLOGI INOVASI- INDAH DWI SULISTYOWATI

 Nama : Indah Dwi Sulistyowati

NIM : 23310410042

Kelas : SJ

Judul: Cara Kang Dedi Mulyadi Mengatasi Anak Nakal: Sebuah Ide yang Berani dan 

Beda


Pendahuluan

Di Indonesia, masalah anak-anak remaja yang kelakuannya kurang baik (nakal) itu sering

bikin pusing. Biasanya, cara mengatasinya ya dimasukkan ke pesantren atau kalau sudah

parah, ke penjara khusus anak. Tapi, ada satu tokoh yang punya ide lain, yaitu Kang Dedi

Mulyadi (KDM), mantan Gubernur Jawa Barat. Dia punya cara yang beda banget:

memasukkan anak-anak nakal itu ke barak militer! Banyak yang kaget dan bertanya-tanya,

tapi ternyata banyak juga orang tua yang setuju karena sudah bingung bagaimana lagi

menghadapi anaknya. Nah, di esai ini, kita akan coba memahami, kenapa sih KDM punya

ide seperti itu? Kita akan pakai teori tentang bagaimana manusia melihat dan memahami

lingkungan sekitar, dari Paul A. Bell dan teman-temannya.

Kenapa Masalah Anak Nakal Itu Penting?

Masalah anak nakal itu bukan masalah kecil. Kalau dibiarkan, bisa merugikan diri mereka

sendiri, keluarga, dan masyarakat. Anak-anak yang kelakuannya menyimpang biasanya

punya masalah dengan lingkungan, kurang perhatian dari keluarga, atau mungkin

terpengaruh hal-hal negatif dari internet atau teman-temannya. Cara-cara lama seperti

menghukum atau memasukkan ke sekolah agama kadang malah tidak mempan, bahkan

bikin masalahnya jadi lebih parah. KDM melihat bahwa perlu ada cara yang lebih baru dan

lebih tepat sasaran untuk mengatasi masalah ini.

Teori yang Kita Pakai: Cara Manusia Memahami Lingkungan

Paul A. Bell dan kawan-kawan punya teori yang menjelaskan bagaimana manusia melihat

dan memahami lingkungan di sekitarnya. Teori ini bilang, kita tidak cuma menerima

informasi dari lingkungan begitu saja, tapi kita aktif memilih, mengorganisasikan, dan

memberikan arti pada informasi itu. Prosesnya kira-kira begini:

1. Ada Sesuatu (Stimulus): Ada sesuatu dari lingkungan yang kita lihat, dengar, atau

rasakan.

2. Kita Perhatikan (Attention): Kita memilih mana yang penting dan menarik perhatian kita.

3. Kita Artikan (Interpretasi): Kita memberikan makna pada apa yang kita perhatikan itu.

4. Kita Bereaksi (Respons): Kita memberikan reaksi atau tindakan berdasarkan arti yang

sudah kita berikan.

5. Jadilah Perilaku (Perilaku): Akhirnya, kita melakukan sesuatu sebagai hasil dari proses

tadi.

Analisis Cara KDM Mengatasi Anak NakalSekarang, mari kita lihat bagaimana cara KDM mengatasi anak nakal, dengan

menggunakan teori tadi:

1. Ada Masalah (Stimulus): KDM melihat banyak anak remaja yang kelakuannya kurang

baik, seperti merokok, berkelahi, atau bolos sekolah.

2. KDM Peduli (Attention): KDM sangat peduli dengan masalah ini. Dia melihat ini sebagai

ancaman bagi masa depan anak-anak itu dan masyarakat Jawa Barat.

3. KDM Berpikir (Interpretasi): KDM berpikir, masalahnya ada pada kurangnya disiplin,

karakter yang lemah, kurangnya tanggung jawab, dan lingkungan yang tidak mendukung.

Dia merasa cara-cara lama tidak efektif karena tidak menyentuh akar masalahnya.

4. KDM Bertindak (Respons): KDM membuat program pelatihan di barak militer. Tujuannya

adalah menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan cinta tanah air

pada anak-anak itu.

5. Harapannya, Anak Berubah (Perilaku): Setelah ikut pelatihan, diharapkan anak-anak itu

jadi lebih disiplin, bertanggung jawab, punya tujuan hidup yang jelas, dan bisa memberikan

manfaat bagi masyarakat.

Kenapa Ide KDM Itu Beda dan Berani?

Cara KDM ini bisa dibilang beda dan berani karena dia tidak ikut-ikutan cara yang sudah

ada. Dia mencoba mencari solusi yang lebih sesuai dengan kondisi anak-anak zaman

sekarang. KDM berani mengambil risiko dan menghadapi kritik, karena dia yakin cara ini

bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Apa Dampaknya?

Cara KDM ini bisa memberikan dampak yang baik bagi anak-anak itu. Mereka bisa lebih

percaya diri, disiplin, dan menghargai diri sendiri. Mereka juga bisa belajar mengendalikan

emosi dan mengatasi masalah dengan cara yang lebih baik. Selain itu, mereka juga bisa

membangun hubungan yang lebih baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat.

Kesimpulan

Cara Kang Dedi Mulyadi mengatasi anak nakal adalah contoh ide yang berani dan tidak

biasa. Dengan teori tentang cara manusia memahami lingkungan, kita bisa mengerti kenapa

KDM punya ide seperti itu. Meskipun idenya menuai pro dan kontra, KDM sudah membuka

diskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah anak nakal dengan lebih efektif.

Keberanian KDM dalam mencoba hal baru patut kita apresiasi.

Daftar Pustaka

- Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal

Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

- Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana

Prodi Psikologi UI

Semoga esai ini lebih mudah dipahami dan bermanfaat untuk Anda!


0 komentar:

Posting Komentar