UJIAN
TENGAH SEMESTER : 11
NOVEMBER 2025
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
KELAS A
DOSEN
PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
DISUSUN OLEH : JOO ADAM FELIX NADAPDAP
NIM : 25310420008
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
11
NOVEMBER 2025
Menurut karya Bell et al. Pada tahun 2001, persepsi individu terhadap lingkungan dibentuk oleh kerangka mental pribadi, interaksi masa lalu, serta norma dan tradisi masyarakat. saya beranggapan bahwa melihat foto tersebut menunjukkan lingkungan yang tidak aman dan kotor dan tidak cocok untuk tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan individu-individu tersebut dipengaruhi oleh kerangka kerja yang sudah ada sebelumnya mengenai lingkungan yang berantakan, tidak rapi, dan kacau. Sarwono (1995) menegaskan bahwa pandangan masyarakat terhadap alam berdampak signifikan pada pilihan dan tindakan mereka.
Persepsi terhadap bahaya mendorong individu untuk menjauhi suatu lingkungan, memandang penduduk setempat secara negatif, dan membentuk asumsi-asumsi yang berprasangka buruk yang berkontribusi terhadap bias masyarakat. Mengingat foto yang tertera di soal ibuk shinta sebagai bukti, saya beranggapan bahwa masyarakat yang tinggal di permukiman kurang sejahtera karena mengabaikan aspek sosial ekonomi penting seperti sejarah, ekonomi, dan budaya. Patimah dkk.
Pada tahun 2024, tercatat bahwa pandangan masyarakat terhadap lingkungannya dibentuk oleh pengalaman individu dan interaksi dengan data. Jika masyrakat jarang melakukan kontak dengan lingkungan yang kompleks atau lingkungan yang tidak terstruktur, reaksi mereka mungkin negatif karena ketidaktahuan mereka. Selain itu, pengaruh media dapat memperkuat gagasan ini dengan sering menggambarkan daerah padat penduduk sebagai tempat terjadinya aktivitas kriminal.
Subyek pernyataan ini
adalah Paul A. Model Bell menyoroti bagaimana orang membangun pemahaman mereka
tentang lingkungan melalui kerangka mental yang mereka kembangkan dari waktu ke
waktu. Kerangka kerja ini menentukan bagaimana seseorang memproses informasi
yang masuk. Di sinilah letak skenario di mana siswa menggunakan ungkapan
metafora “permukiman kumuh sama dengan bahaya,” sehingga membuat penilaian
mereka tidak seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa skema dapat mengakibatkan
objektivitas yang lebih buruk ketika mengambil keputusan.
Daftar Pustaka:
Bell, A.P., Greene, T.C.,
Fisher, J.D., & Baum, A. (2001). Environmental psychology. Harcourt College
Publishers.
Patimah, A.S., Shinita,
A., & Amin, Al-Adibi, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal
PsikoEdik, 23(9).
Sarwono, S.W. (1995).
Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi
Psikologi UI.

0 komentar:
Posting Komentar