7.11.25

ESSAI 8 - UTS PSIKOLOGI INOVASI KELAS A

Tugas Esai 8 : Ujian Tengah Semester  

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu :DR. DRA. Arudanti Shinta, M.A.



Putra Ramadhani (25310420006)



pada saat ini kita sangat sering mendengar dengan kenakalan remaja. dengan banyaknya kejadian-kejadian Tindakan kenakalan remaja. dari beberapa perbuatan negatif atau menyimpang di lakukan oleh remaja, yang kelihatannya biasa-biasa saja bagi mereka. apalagi ada yang menganggapnya sebagai suatu kebanggaan. mereka sering menyebutkan perilaku tersebut hanyalah sebagai penunjukan lambang sesuatu keberanian dirinya, namun perilaku remaja yang negatif ini, banyak masyarakat menganggap sebagai suatu perilaku yang amat memprihatikan bagi kalangan remaja yang terlalu marak beredar di sekitarnya.

masa-masa remaja sering sekali di kenal dengan istilah masa pemberontakan. pada masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas sering sekali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta merta mengalami banyak masalah, baik itu dirumah, ataupun di lingkunga pertemanannya. kenakalan remaja pada saat ini, seperti yang banyak di beritakan melebihi batas wajar sebagai anak dalam keluarga. Dalam fenomena ini sedang di alami warga jawa barat, hadirlah beberapa tokoh pimpinan yang dapat mengatasi hal ini seperti Gubernur Jawa Barat yaitu Kang Dedi Muliyadi atau lebih sering di sebut KDM. beliau sudah menganalisis mengenai permasalahan dan fenomena tersebut.

 

Gubernur Jawa Barat Dedi mulyadi (KDM) dalam mengenai remaja “unik” yakni mereka yang kerap berperilaku nakal, merokok, berkelahi, dan membolos menjadi perbincangan luas di media sosial . pedekatan yang dibuat oleh (KDM) dianggap tidak lazim karena ia menggunakan system “memaksa” para remaja tersebut harus mengikuti pelatihan untuk mendisplinkan meraka yang melanggar aturan dan dikirim oleh Kang Dedi ke barak militer selama beberapa bulan. faktor ini agar kenakalan remaja tidak begitu banyak di Jawa Barat.

Dari persepsi psikologis menurut Paul A. Bell. dalam teori ini dapat di kemukakan bahwa individu menghadapi, mengamati, dan ingin memahami yang berada di lingkungan. untuk memahami lingkungan barunya, hal ini karena lingkungan barunya tersebut dipersepsikan masih dalam batas-batas optimal. dampaknya adalah keadaan individu tetap stabil atau disebut sebagai homeostatis. dalam situasi homeostatis, individu akan merasa nyaman dan ia akan berusaha untuk mempertahankan situasi itu. situasi baru yang dihadapi individu ternyata sangat berbeda dengan situasi-situasi yang pernah dialaminya, maka individu mungkin akan mempersiapakan bahwa situasi baru itu diluar batas optimal. apabila usaha individu mengatasi stres itu sukses maka ia telah melakukan adaptasi (penyusaian diri, mengubah diri agar sesuai dengan lingkungan) atau melakukan adjustment (mengubah lingkungan agar sesuai dirinya). dalam pembahasan tentang persepsi terhadap lingkungan hidup, hal yang paling penting adalah coping behavior atau usaha usaha individu untuk mengatasi stres akibat situasi lingkungan hidup tidak nyaman. pengetahuan tentang perilaku pengatasan stress ini penting untuk berbagi pengalaman, sehingga kita seua mampu berpikir alternatif ketika mengahapi kesuntukan akibat situasi lingkungan hidup di sekeliling tidak nyaman.

 

Program yang di buat oleh Kang Dedi bertujuan untuk membina anak anak yang memiliki permasalahan kepribadian maupun perilaku menyimpang yang berurusan dengan suatu Tindak pindana. menurut Kang Dedi ini bukan Pendidikan militer atau Pendidikan ala militer. dia juga menyebutkan materi pendidikanya adalah materi yang umum diberikan seperti belajar kelas secara normal, mulai dari bimbingan dan penyeluhan atau bimbingan konseling, latih baris berbaris, kedisiplinan, motivasi, penyeluhan wawasan kebangsaan,bela negara, penyuluhan bahaya terhadap narkoba, permainan kelompok hingga outbound. dan program ini pun sangat didukung oleh beberapa pihak supaya berkurangnya kenakalan remaja yang terjadi.

 

 

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

Ayuningtyas, N., Y. (2011) “Maraknya Kriminalitas Di Kalangan Pelajar”. Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mussen, P.H.., Conger, J.J., Kagan, J & Huston, C.A.(1994). Perkembangan dan Kepribadian Anak. (terjemahan). Edisi Enam. Jakarta: Arcan.

Siregar, F. A. (2003). Pengaruh nilai dan jumlah anak pada keluarga terhadap norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3751/1/fkm-fazidah2.pdf


0 komentar:

Posting Komentar