Tugas Esai 8 : Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu :DR. DRA. Arudanti Shinta, M.A.
Putra Ramadhani (25310420006)
pada saat
ini kita sangat sering mendengar dengan kenakalan remaja. dengan banyaknya
kejadian-kejadian Tindakan kenakalan remaja. dari beberapa perbuatan negatif
atau menyimpang di lakukan oleh remaja, yang kelihatannya biasa-biasa saja bagi
mereka. apalagi ada yang menganggapnya sebagai suatu kebanggaan. mereka sering
menyebutkan perilaku tersebut hanyalah sebagai penunjukan lambang sesuatu
keberanian dirinya, namun perilaku remaja yang negatif ini, banyak masyarakat
menganggap sebagai suatu perilaku yang amat memprihatikan bagi kalangan remaja
yang terlalu marak beredar di sekitarnya.
masa-masa
remaja sering sekali di kenal dengan istilah masa pemberontakan. pada masa ini,
seorang anak yang baru mengalami pubertas sering sekali menampilkan beragam
gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta merta mengalami banyak
masalah, baik itu dirumah, ataupun di lingkunga pertemanannya. kenakalan remaja
pada saat ini, seperti yang banyak di beritakan melebihi batas wajar sebagai
anak dalam keluarga. Dalam fenomena ini sedang di alami warga jawa barat, hadirlah
beberapa tokoh pimpinan yang dapat mengatasi hal ini seperti Gubernur Jawa Barat
yaitu Kang Dedi Muliyadi atau lebih sering di sebut KDM. beliau sudah
menganalisis mengenai permasalahan dan fenomena tersebut.
Gubernur
Jawa Barat Dedi mulyadi (KDM) dalam mengenai remaja “unik” yakni mereka yang
kerap berperilaku nakal, merokok, berkelahi, dan membolos menjadi perbincangan
luas di media sosial . pedekatan yang dibuat oleh (KDM) dianggap tidak lazim
karena ia menggunakan system “memaksa” para remaja tersebut harus mengikuti
pelatihan untuk mendisplinkan meraka yang melanggar aturan dan dikirim oleh
Kang Dedi ke barak militer selama beberapa bulan. faktor ini agar kenakalan
remaja tidak begitu banyak di Jawa Barat.
Dari
persepsi psikologis menurut Paul A. Bell. dalam teori ini dapat di kemukakan bahwa
individu menghadapi, mengamati, dan ingin memahami yang berada di lingkungan.
untuk memahami lingkungan barunya, hal ini karena lingkungan barunya tersebut
dipersepsikan masih dalam batas-batas optimal. dampaknya adalah keadaan
individu tetap stabil atau disebut sebagai homeostatis. dalam situasi
homeostatis, individu akan merasa nyaman dan ia akan berusaha untuk mempertahankan
situasi itu. situasi baru yang dihadapi individu ternyata sangat berbeda dengan
situasi-situasi yang pernah dialaminya, maka individu mungkin akan mempersiapakan
bahwa situasi baru itu diluar batas optimal. apabila usaha individu mengatasi
stres itu sukses maka ia telah melakukan adaptasi (penyusaian diri, mengubah
diri agar sesuai dengan lingkungan) atau melakukan adjustment (mengubah
lingkungan agar sesuai dirinya). dalam pembahasan tentang persepsi terhadap
lingkungan hidup, hal yang paling penting adalah coping behavior atau usaha
usaha individu untuk mengatasi stres akibat situasi lingkungan hidup tidak
nyaman. pengetahuan tentang perilaku pengatasan stress ini penting untuk
berbagi pengalaman, sehingga kita seua mampu berpikir alternatif ketika
mengahapi kesuntukan akibat situasi lingkungan hidup di sekeliling tidak
nyaman.
Program
yang di buat oleh Kang Dedi bertujuan untuk membina anak anak yang memiliki
permasalahan kepribadian maupun perilaku menyimpang yang berurusan dengan suatu
Tindak pindana. menurut Kang Dedi ini bukan Pendidikan militer atau Pendidikan
ala militer. dia juga menyebutkan materi pendidikanya adalah materi yang umum
diberikan seperti belajar kelas secara normal, mulai dari bimbingan dan
penyeluhan atau bimbingan konseling, latih baris berbaris, kedisiplinan,
motivasi, penyeluhan wawasan kebangsaan,bela negara, penyuluhan bahaya terhadap
narkoba, permainan kelompok hingga outbound. dan program ini pun sangat
didukung oleh beberapa pihak supaya berkurangnya kenakalan remaja yang terjadi.
Sarwono, S. W.
(1995). Psikologi
lingkungan.
Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.
Ayuningtyas, N., Y.
(2011) “Maraknya Kriminalitas Di Kalangan Pelajar”. Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Mussen, P.H.., Conger,
J.J., Kagan, J & Huston, C.A.(1994). Perkembangan dan Kepribadian Anak.
(terjemahan). Edisi Enam. Jakarta: Arcan.
Siregar, F. A.
(2003). Pengaruh
nilai dan jumlah anak pada keluarga terhadap norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera (NKKBS).
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3751/1/fkm-fazidah2.pdf

0 komentar:
Posting Komentar