12.11.25

Essai 3 Psikologi Inovasi- Menjadi suri Tauladan

Membangun Keteladanan Mahasiswa Melalui Semangat Berprestasi dan Kesiapan
Menghadapi Perubahan







Naufal Abyansah_23310410019
Psikologi Inovasi_Tugas3A
Dosen Pengampu: Arundati Shinta, M.A
Novermber, 2025









A. Pendahuluan
    Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, menjadi individu yang mampu
beradaptasi sekaligus berprestasi bukan sekadar keunggulan pribadi, melainkan juga
bentuk keteladanan yang menginspirasi. Mahasiswa psikologi sebagai calon
profesional di bidang kemanusiaan diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga
mampu mempraktikkan nilai-nilai psikologis dalam kehidupan nyata. Dua aspek
penting yang mendukung hal ini adalah semangat berprestasi (achievement motivation)
dan kesiapan menghadapi perubahan (readiness for change). Keduanya berperan
signifikan dalam membentuk karakter tangguh dan menjadi suri tauladan di lingkungan
sosial maupun akademik.

B. Pembahasan
    1.Semangat Berprestasi sebagai Dorongan Internal untuk BerkembangSemangat berprestasi merupakan dorongan dalam diri individu untuk mencapai
standar keunggulan tertentu dan memperoleh hasil yang memuaskan.
McClelland (1961) menjelaskan bahwa need for achievement adalah salah satu
kebutuhan motivasional utama manusia yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai keberhasilan melalui usaha pribadi. Individu dengan
semangat berprestasi tinggi biasanya memiliki orientasi pada tugas, tanggung
jawab, dan keinginan kuat untuk memperbaiki diri.
Dalam konteks mahasiswa, semangat berprestasi tidak selalu diukur dari nilai
akademik semata, tetapi juga melalui proses belajar yang konsisten,
kemampuan mengatur waktu, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.
Sebagaimana dinyatakan oleh Schunk, Pintrich, dan Meece (2014), motivasi
akademik tumbuh ketika seseorang memiliki tujuan yang jelas dan percaya
bahwa usahanya akan membuahkan hasil. Dengan demikian, semangat
berprestasi dapat menjadi fondasi penting untuk membangun keteladanan,
karena individu yang gigih dan berorientasi pada kemajuan cenderung
menularkan energi positif kepada orang lain.

    2.Kesiapan Menghadapi Perubahan sebagai Bentuk Adaptabilitas Psikologis
Selain semangat berprestasi, kesiapan menghadapi perubahan merupakan
kualitas psikologis yang esensial di era dinamis seperti saat ini. Holt et al. (2007)
mendefinisikan readiness for change sebagai sejauh mana seseorang memiliki
kesediaan, keyakinan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru.
Mahasiswa yang siap menghadapi perubahan tidak mudah cemas ketika
menghadapi tantangan baru, tetapi justru memandangnya sebagai peluang untuk
berkembang.
Dalam dunia pendidikan maupun karier, perubahan adalah sesuatu yang tidak
bisa dihindari. Oleh karena itu, kesiapan menghadapi perubahan menjadi
indikator resiliensi dan fleksibilitas kognitif. Menurut teori adaptasi psikologis
dari Lazarus & Folkman (1984), individu yang siap beradaptasi akan
memandang stres sebagai proses penyesuaian, bukan ancaman. Dengan
memiliki kesiapan menghadapi perubahan, seseorang mampu menjadi teladan
dalam ketenangan, strategi berpikir rasional, dan kemampuan melihat peluang
di tengah ketidakpastian.

    3.Integrasi antara Semangat Berprestasi dan Kesiapan Menghadapi PerubahanKedua aspek tersebut saling melengkapi. Semangat berprestasi mendorong
individu untuk terus maju dan berinovasi, sedangkan kesiapan menghadapi
perubahan memastikan bahwa dorongan tersebut tetap realistis dan adaptif
terhadap situasi baru. Dalam kehidupan kampus, mahasiswa yang mampu
menggabungkan keduanya akan tampil sebagai figur inspiratif — seorang yang
berorientasi pada pertumbuhan diri, namun tetap terbuka terhadap dinamika
sosial dan akademik.
Menjadi suri tauladan bukan hanya soal prestasi yang terlihat, tetapi tentang
bagaimana seseorang memimpin dirinya sendiri dengan konsistensi,
keberanian, dan keterbukaan terhadap pembelajaran baru. Individu seperti ini
tidak hanya berkembang secara pribadi, tetapi juga berkontribusi terhadap
lingkungan sosialnya dengan menularkan semangat dan sikap positif.

C. Penutup
Sebagai calon psikolog, mahasiswa perlu menanamkan semangat berprestasi
yang sehat dan kesiapan menghadapi perubahan sebagai bagian dari perkembangan
kepribadian profesional. Keduanya merupakan modal psikologis penting untuk
membangun karakter resilien dan menjadi model yang inspiratif bagi orang lain.
Dengan memahami dan menerapkan kedua prinsip tersebut, kita tidak hanya mengejar
keberhasilan pribadi, tetapi juga membentuk diri sebagai suri tauladan yang berdaya,
tangguh, dan berpengaruh positif di tengah perubahan zaman.

D. Referensi
Psychological Capital Terhadap Kesiapan Untuk Berubah Pada Driver Online (Utami
& Appulembang, 2021). Psychology Journal of Mental Health. Meneliti pengaruh
psychological capital terhadap kesiapan berubah.
pjmh.ejournal.unsri.ac.id
Hubungan antara Self Efficacy dengan Readiness to Change Kerja (Alami et al., 2024).
Universitas Negeri Surabaya. Fokus pada hubungan self-efficacy dengan kesiapan
perubahan kerja.
E-Journal Universitas Negeri Surabaya
Kesiapan Dosen dalam Menghadapi Perubahan (Nashiruddin et al., 2024). Jurnal PJP.
Khusus di konteks dosen menghadapi perubahan.
Pubmedia JournalE. 

Link
Video 1
https://www.youtube.com/watch?v=Nj23xw4BlCg&feature=youtu.be
Video 2
https://www.youtube.com/watch?v=koZjPuyRRn8

0 komentar:

Posting Komentar