PERILAKU DISONASI KOGNITIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA YANG AKTIF MEROKOK
Nama : Dwita Astria Bagre
Nim : 21310410014
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Tugas : ESSAI Ke-2 DISONASI KOGNITIF
Nama Dosen : DR. ARUNDATI SHINTA, M.A
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
Dalam Kehidupan Kita, tidak lepas dari sebuah Permasalahan Kehidupan yang kita alami, orang lain terlihat bahagia namun banyak beban yang dimilikinya, tentu sama dengan kita banyak beban yang kita miliki tapi tetap berusaha untuk terlihat bahagia karena kita mampu untuk menyelesaikan permasalahan kita.
Pada Hari Sabtu tanggal 8 November 2025, saya memberanikan diri untuk bertanya dan memulai sesi Wawancara yang begitu singkat dengan Teman saya yang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga dan mempunyai dua orang anak. Dia bernama (IW) Teman saya ini adalah salah satu perokok aktif yang tiap hari tidak lepas dari rokok. Ketika saya dan teman saya berada di pondok Jualan miliknya atau disebut Kios, atau Warung Kecil. Mengapa kamu selalu merokok, padahal kamu seorang perempuan? Kamu seorang Ibu? Akibat merokok itu berbahaya tidak sekarang tapi nanti? Itu pemicu kanker? Asap Rokok berbahaya bagi anak-anak?. Dengan berbagai pertanyaan yang saya tanyakan, kemudian teman saya menjawab satu-persatu pertanyaan yang saya tanyakan sambil mengisap rokoknya. Pertama, Ketika dia merokok rasa beban atau stres yang dia alami sedikit berkurang, tentunya keterkaitan kesehatan mental yang dirasakan oleh teman tersebut begitu cukup terganggu dengan kehidupan pribadinya. Kemudian dia seorang ibu yang hanya membesarkan kedua anaknya tanpa seorang ayah, ketiga dia tau bahwa merokok itu sangat berbahaya namun dia tidak mempunyai pilihan lain untuk menghilangkan rasa stres yang ada pada dirinya.
Kemudian tiba-tiba ada rasa tidak nyaman, atau rasa takut yang tiba-tiba muncul di benaknya ketika mengetahui bahwa asap rokok akan membahayakan anak-anak, dimana dia mulai berhenti mengisap rokoknya, kemudian dia mulai menyadari bahwa telah menyebarkan penyakit yang ada pada asap rokok kepada anak-anak, bahkan orang-orang yang ada di sekitarnya tanpa di sadari telah menghirup asap rokok.
Dan menyesali perbuatannya selama ini, berapa banyak orang yang dekat dengannya sudah menghirup adap rokok, menyesali bahwa dia seorang ibu yang harus menjadi contoh bagi anak-anaknya dengan berperilaku menjadi ibu yang baik, untuk menghindari disonasi yang terjadi padanya, dia lebih mencintai anak-anaknya dan berhenti untuk konsumsi rokok. Kita harus menjadi Seorang yang benar-benar peduli akan kesehatan kita, kesehatan anak-anak, kesehatan keluarga, maupun kesehatan sanak saudara dan juga orang lain, maka mulai dari diri sendiri agar menghindari segala disonasi kognitif yang tanpa kita sadari menghancurkan hidup kita. Karena kita berada pada lingkup psikologi sosial, berbaur dengan siapa saja, sehingga kita harus memberikan hal-hal yang positif bagi orang yang ada di lingkungan tempat tinggal kita.
Daftar Pustaka:
• Aronson, E., Wilson, T. D., & Akert, R. M. (2007). Sosial Psychology. New Jersey: Pearson Education.
• Dewanti, I. N., & Irwansyah. (2021). Disonasi Kognitif Dalam Perilaku Konsumen Masyarakat Indonesia Terhadap Pembelian Produk Tanpa Logo Halal. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 11.

0 komentar:
Posting Komentar