13.11.25

ESAI 3-PSIKOLOGI INOVASI

 

 ESAI 3-PSIKOLOGI INOVASI

KELAS SPSJ

DOSEN PENGAMPU : Dr.ARUNDATI SHINTA, M.A

CHRISTINA ANGELINE NATALIA M

24310420060

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dalam dunia modern yang dinamis, pencarian kesuksesan seringkali diidentikkan dengan satu kata yang menggema kuat yaitu kewirausahaan. Menjadi seorang wirausahawan dipandang sebagai puncak pencapaian karier, sebuah jalan menuju kemandirian finansial dan realisasi diri. Namun, di balik narasi gemerlap tentang inovasi disruptif dan keuntungan besar, terdapat satu elemen fundamental yang sering kali terabaikan namun menjadi penentu utama yaitu ketekunan. Kewirausahaan adalah tindakan memulai, sementara ketekunan adalah tindakan untuk terus melangkah. Keduanya adalah konsep yang berbeda, namun terikat dalam sebuah sinergi yang tak terpisahkan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Kewirausahaan, pada intinya, adalah sebuah pola pikir dan proses. Ia jauh melampaui definisi sempit tentang "membuka usaha". Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi peluang, mengelola sumber daya, dan berani mengambil risiko untuk menciptakan sesuatu yang baru atau bernilai tambah. Seperti yang dikemukakan dalam sebuah studi, kewirausahaan lebih dari sekadar mendirikan usaha; ia adalah "proses dinamis dalam menciptakan nilai tambah melalui inovasi, keberanian mengambil risiko, dan pemanfaatan peluang yang tidak dilihat orang lain" (Santoso, 2021, hlm. 45). Visi wirausaha inilah yang membedakan seorang inovator dari seorang pengelola status quo. Seorang wirausahawan melihat masa depan yang belum terwujud dan memiliki keberanian untuk mengambil langkah pertama yang penuh ketidakpastian.

Akan tetapi, visi dan keberanian untuk memulai tidak akan pernah cukup. Perjalanan wirausaha secara inheren penuh dengan rintangan, kegagalan, dan penolakan. Di sinilah peran ketekunan menjadi sentral. Ketekunan, atau perseverance, adalah kekuatan psikologis untuk tetap berkomitmen pada tujuan jangka panjang, bahkan di hadapan kesulitan yang ekstrem. Ini adalah resiliensi untuk bangkit kembali setelah jatuh dan kemauan untuk terus berusaha meski menghadapi kemunduran. Dunia wirausaha bukanlah lintasan lari cepat, melainkan sebuah maraton tanpa garis finis yang jelas. Tanpa ketekunan, ide bisnis paling brilian sekalipun akan layu saat menghadapi tantangan operasional pertama, kritik pasar, atau krisis keuangan.

Hubungan antara kedua konsep ini bersifat simbiosis. Kewirausahaan tanpa ketekunan adalah sebuah percikan api yang cepat padam. Banyak individu memiliki ide-ide cemerlang (kewirausahaan), namun hanya sedikit yang memiliki stamina mental (ketekunan) untuk mewujudkannya melalui "lembah keputusasaan" fase di mana antusiasme awal telah memudar dan tantangan nyata mulai menumpuk. Di sisi lain, ketekunan tanpa arah wirausaha yang jelas bisa menjadi kesia-siaan. Seseorang mungkin bekerja sangat keras, namun jika upaya itu tidak diarahkan oleh visi yang inovatif atau kemampuan beradaptasi terhadap pasar, kerja keras itu tidak akan menghasilkan nilai yang signifikan. Studi menunjukkan bahwa faktor kunci yang membedakan individu sukses dalam jangka panjang bukanlah bakat semata, melainkan "ketekunan (perseverance) untuk tetap berusaha meski menghadapi kegagalan berulang kali" (Wijaya & Pratiwi, 2022, hlm. 112). Dalam konteks bisnis, ketekunan inilah yang memungkinkan seorang wirausahawan untuk mengiterasi produknya, belajar dari umpan balik pelanggan, dan memutar haluan (pivot) strategi bisnisnya alih-alih menyerah.

Pada akhirnya, kewirausahaan dan ketekunan adalah dua sisi dari mata uang kesuksesan. Kewirausahaan menyediakan 'apa' visi, ide, dan keberanian untuk memulai. Ketekunan menyediakan 'bagaimana' daya tahan, komitmen, dan etos kerja untuk bertahan. Satu adalah mesin, yang lain adalah bahan bakar. Untuk membangun sesuatu yang bermakna dan bertahan lama, seorang individu tidak hanya harus cukup berani untuk memulai sesuatu yang baru, tetapi juga harus cukup tekun untuk melihatnya tumbuh melewati badai yang tak terhindarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, B. (2021). Inovasi dan Pengambilan Risiko dalam Konteks Kewirausahaan Modern. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 8(1), 44-58.

Wijaya, H., & Pratiwi, A. (2022). Peran Ketekunan dan Grit dalam Pencapaian Tujuan Jangka Panjang. Jurnal Psikologi Terapan, 10(2), 110-125.


LINK YOUTUBE :

https://youtube.com/shorts/yLckkNJyr3s?si=0xtiwIcZ1pMPZOb2

https://youtube.com/shorts/pT9n29WBVsw?si=yOX1wm-HwUns7i4_

0 komentar:

Posting Komentar