ESAI 3-PSIKOLOGI INOVASI
KELAS SPSJ
DOSEN PENGAMPU :
Dr.ARUNDATI SHINTA, M.A
CHRISTINA ANGELINE
NATALIA M
24310420060
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dalam dunia modern yang dinamis, pencarian
kesuksesan seringkali diidentikkan dengan satu kata yang menggema kuat yaitu kewirausahaan. Menjadi seorang wirausahawan dipandang sebagai puncak pencapaian
karier, sebuah jalan menuju kemandirian finansial dan realisasi diri. Namun, di
balik narasi gemerlap tentang inovasi disruptif dan keuntungan besar, terdapat
satu elemen fundamental yang sering kali terabaikan namun menjadi penentu
utama yaitu ketekunan. Kewirausahaan adalah tindakan memulai, sementara ketekunan
adalah tindakan untuk terus melangkah. Keduanya adalah konsep yang berbeda,
namun terikat dalam sebuah sinergi yang tak terpisahkan untuk mencapai
keberhasilan jangka panjang.
Kewirausahaan, pada intinya, adalah sebuah pola pikir dan
proses. Ia jauh melampaui definisi sempit tentang "membuka usaha".
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi peluang, mengelola sumber
daya, dan berani mengambil risiko untuk menciptakan sesuatu yang baru atau
bernilai tambah. Seperti yang dikemukakan dalam sebuah studi, kewirausahaan
lebih dari sekadar mendirikan usaha; ia adalah "proses dinamis dalam
menciptakan nilai tambah melalui inovasi, keberanian mengambil risiko, dan
pemanfaatan peluang yang tidak dilihat orang lain" (Santoso, 2021, hlm.
45). Visi wirausaha inilah yang membedakan seorang inovator dari seorang
pengelola status quo. Seorang wirausahawan melihat masa depan yang belum
terwujud dan memiliki keberanian untuk mengambil langkah pertama yang penuh
ketidakpastian.
Akan tetapi, visi dan keberanian untuk memulai tidak akan
pernah cukup. Perjalanan wirausaha secara inheren penuh dengan rintangan,
kegagalan, dan penolakan. Di sinilah peran ketekunan menjadi sentral.
Ketekunan, atau perseverance, adalah kekuatan psikologis untuk tetap
berkomitmen pada tujuan jangka panjang, bahkan di hadapan kesulitan yang
ekstrem. Ini adalah resiliensi untuk bangkit kembali setelah jatuh dan kemauan
untuk terus berusaha meski menghadapi kemunduran. Dunia wirausaha bukanlah
lintasan lari cepat, melainkan sebuah maraton tanpa garis finis yang jelas.
Tanpa ketekunan, ide bisnis paling brilian sekalipun akan layu saat menghadapi
tantangan operasional pertama, kritik pasar, atau krisis keuangan.
Hubungan antara kedua konsep ini bersifat simbiosis.
Kewirausahaan tanpa ketekunan adalah sebuah percikan api yang cepat padam.
Banyak individu memiliki ide-ide cemerlang (kewirausahaan), namun hanya sedikit
yang memiliki stamina mental (ketekunan) untuk mewujudkannya melalui
"lembah keputusasaan" fase di mana antusiasme awal telah memudar dan
tantangan nyata mulai menumpuk. Di sisi lain, ketekunan tanpa arah wirausaha
yang jelas bisa menjadi kesia-siaan. Seseorang mungkin bekerja sangat keras,
namun jika upaya itu tidak diarahkan oleh visi yang inovatif atau kemampuan
beradaptasi terhadap pasar, kerja keras itu tidak akan menghasilkan nilai yang
signifikan. Studi menunjukkan bahwa faktor kunci yang membedakan individu
sukses dalam jangka panjang bukanlah bakat semata, melainkan "ketekunan
(perseverance) untuk tetap berusaha meski menghadapi kegagalan berulang
kali" (Wijaya & Pratiwi, 2022, hlm. 112). Dalam konteks bisnis,
ketekunan inilah yang memungkinkan seorang wirausahawan untuk mengiterasi
produknya, belajar dari umpan balik pelanggan, dan memutar haluan (pivot)
strategi bisnisnya alih-alih menyerah.
Pada akhirnya, kewirausahaan dan ketekunan adalah dua sisi
dari mata uang kesuksesan. Kewirausahaan menyediakan 'apa' visi, ide, dan
keberanian untuk memulai. Ketekunan menyediakan 'bagaimana' daya tahan,
komitmen, dan etos kerja untuk bertahan. Satu adalah mesin, yang lain adalah
bahan bakar. Untuk membangun sesuatu yang bermakna dan bertahan lama, seorang
individu tidak hanya harus cukup berani untuk memulai sesuatu yang baru, tetapi
juga harus cukup tekun untuk melihatnya tumbuh melewati badai yang tak terhindarkan.
Santoso, B.
(2021). Inovasi dan Pengambilan Risiko dalam Konteks Kewirausahaan Modern. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Indonesia, 8(1), 44-58.
Wijaya, H.,
& Pratiwi, A. (2022). Peran Ketekunan dan Grit dalam Pencapaian Tujuan
Jangka Panjang. Jurnal Psikologi Terapan, 10(2), 110-125.
LINK YOUTUBE :
0 komentar:
Posting Komentar