13.11.25

Essai 3a dan 3b – Resiliensi dan Ketekunan dari Olahraga Jalan Kaki

 Komitmen Mulai Dari Langkah Kecil : Belajar Resiliensi dan Ketekunan dari Jalan Kaki

 

Sebagai mahasiswa psikologi yang juga bekerja untuk membayar biaya kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup, saya sering berhadapan dengan berbagai tantangan yang menguji ketahanan diri. Tuntutan akademik, beban pekerjaan, serta kebutuhan pribadi seringkali saling bertumpuk, membuat saya harus pandai membagi waktu, menjaga fokus, dan tetap produktif meskipun rasa lelah datang silih berganti. Dari sinilah saya mulai memahami arti sebenarnya dari resiliensi yaitukemampuan untuk bertahan, bangkit, dan terus melangkah meskipun jalan terasa berat.

Saya menemukan bahwa resiliensi tidak hanya bisa dipelajari di ruang kuliah atau dari teori psikologi, tetapi juga dari hal sederhana seperti olahraga jalan kaki. Setiap kali saya berjalan, langkah demi langkah yang saya ambil menjadi simbol perjalanan hidup saya. Terkadang langkah itu terasa lambat dan berat, namun setiap langkah kecil membawa saya sedikit lebih dekat pada tujuan. Jalan kaki mengajarkan saya bahwa dalam hidup, kecepatan bukanlah ukuran utama tetapi yang terpenting adalah konsistensi untuk terus bergerak ke depan, seberapa pun kecilnya kemajuan itu.

Ketika tubuh mulai lelah di tengah perjalanan, saya belajar untuk mengatur napas dan menyesuaikan ritme. Dalam konteks kehidupan, hal ini sama artinya dengan belajar menyesuaikan diri terhadap tekanan. Ada waktu untuk berlari, ada waktu untuk berjalan pelan, dan ada waktu untuk berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga. Melalui proses itu, saya belajar bahwa kekuatan sejati bukanlah tentang seberapa cepat seseorang mencapai tujuan, tetapi seberapa sabar dan tegar ia dalam menempuh jalan panjang menuju cita-citanya.

Selain resiliensi, saya juga belajar makna ketekunan dari setiap langkah kaki yang saya ambil. Ketekunan berarti tetap berusaha meski hasil belum terlihat, tetap percaya meski rintangan terasa berat. Sebagai mahasiswa yang bekerja, saya sering kali harus begadang untuk menyelesaikan tugas kuliah setelah seharian bekerja. Ada kalanya rasa jenuh dan lelah membuat saya ingin menyerah, tetapi seperti saat berjalan jauh, saya tahu bahwa berhenti bukanlah pilihan jika ingin sampai tujuan. Ketekunan membuat saya tetap melangkah, satu langkah demi satu langkah, hingga akhirnya terbiasa dengan perjuangan itu sendiri. 


Olahraga jalan kaki menjadi bagian yang saya tekuni dari perjalanan hidup saya karena  sederhana, namun penuh makna. Ia mengajarkan keseimbangan antara kerja keras dan kesadaran diri, antara fisik dan mental. Dengan berjalan, saya bisa menenangkan pikiran, merefleksikan perjalanan hidup, dan menemukan kembali semangat yang sempat redup. Dalam langkah-langkah itu, saya belajar bahwa keberhasilan tidak datang dari langkah besar yang tiba-tiba, tetapi dari rangkaian langkah kecil yang dilakukan dengan tekun dan penuh kesabaran. 

Kini, saya tidak lagi melihat jalan kaki hanya sebagai olahraga untuk menjaga kesehatan, tetapi sebagai latihan mental dan spiritual untuk terus bertumbuh. Setiap langkah menjadi simbol bahwa saya masih berjuang, masih berproses, dan masih berusaha menjadi versi terbaik dari diri saya. Seperti halnya dalam dunia psikologi, memahami diri sendiri adalah fondasi dari segala bentuk pertumbuhan. Jalan kaki memberi saya ruang untuk merenung, menerima diri, dan memperkuat tekad untuk terus melangkah maju.

Pada akhirnya, baik resiliensi maupun ketekunan telah menjadi dua nilai yang saya pegang erat dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa psikologi sekaligus pekerja. Dari keduanya, saya belajar bahwa setiap perjalanan, seberat apa pun, akan selalu memiliki makna jika dijalani dengan hati yang kuat dan langkah yang konsisten. Dan seperti halnya olahraga jalan kaki, hidup ini bukan tentang seberapa cepat kita mencapai garis akhir, melainkan tentang bagaimana kita menikmati setiap langkah di sepanjang jalan.

PERGURUAN TINGGI   : Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

FAKULTAS                    : Psikologi

MATA KULIAH             : Psikologi Inovasi

PENGAMPU                  : DR. Arundati Shinta, M. A

NAMA                           : Tri Widanarto

NIM                               : 23310410032

KELAS                          : Kelas Karyawan SJ

TUGAS                         : Essai 3a dan 3b – Resiliensi dan Ketekunan dari Jalan Kaki

LINK VIDEO 1       : https://youtu.be/i5I0AH0k-Ek

LINK VIDEO 2       https://youtu.be/PVhWS0XOIeg

 

0 komentar:

Posting Komentar