PSIKOLOGI INOVASI
UTS PSIKOLOGI INOVASI KELAS SJ&SP
Dosen Pembimbing: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Mariyatun
23310410074
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Pendekatan KDM ini adalah upaya sengaja untuk memanipulasi stimulus lingkungan guna menggeser tingkat gairah (arousal) dan pada akhirnya mengubah persepsi dan perilaku remaja tersebut.
Kondisi awal yang terjadi adalah banyak anak-anak “unik” di Jawa Barat. Anak-anak yang terbiasa berada di lingkungan yang tidak permisif atau tidak tersruktur, misalnya mereka berteman dengan anak-anak yang merokok, melihat teman-teman mereka membolos dan berkelahi maka mereka akan terbiasa dengan lingkungan seperti itu. Atau bisa juga disebabkan karena kondisi yang monoton atau bosan dan juga konflik atau permasalahan yang terjadi dalam keluarga misalnya konflik yang terjadi di antara kedua orangtuanya. Tidak ada batasan atau aturan yang mengikat membuat mereka merasa bebas melakukan apa saja yang ingin mereka lakukan. Tidak ada aturan yang jelas yang bisa menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang diberikan orang tua ke mereka sehingga mereka tidak takut ketika melakukan perbuatan yang merugikan.Perilaku merokok, berkelahi dan membolos sekolah dianggap oleh mereka sebagai coping mechanism terhadap kebosanan atau konflik yang mereka alami.
Lingkungan baru Barak militer yang diciptakan,adalah lingkungan yang lebih terstruktur , disiplin militer, memiliki jadwal yang ketat dan tuntutan fisik serta mental yang tinggi, sengaja diberikan untuk mendorong remaja keluar dari zona nyaman yang selama ini mereka jalani untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sistem yang ada di barak militer yang mempunyai disiplin tinggi dan jadwal yang ketat memaksa anak-anak untuk tidak memiliki pilihan kecuali mengikuti peraturan yang ada. Rutinitas setiap hari yang dilakukan berulang seperti harus bangun pagi jam berapa, berdoa, olahraga bersama yang harus dilakukan tepat waktu. Mereka yang tadinya tidak terstruktur dalam melakukan kegiatan sehari-hari maka dengan mengikuti program barak militer kegiatan mereka menjadi terjadwal dengan baik. Disiplin yang tinggi dan jadwal yang ketat yang diterapkan setiap dan selalu berulang menjadikan anak-anak terbiasa sehingga menganggap hal ini bukan lagi mejadi beban. Pada akhirnya mereka mulai terbiasa dan menikmati lingkungan baru yang mereka dapatkan. Keberhasilan mereka beradaptasi dengan lingkungan baru ini bisa mengubah persepsi mereka yang tadinya beranggapan bahwa anak anak yang berada di barak militer adalah anak-anak yang nakal menjadi anak-anak yang bangga dengan dirinya sendiri. Mereka berubah menjadi anak-anak dengan disiplin tinggi. Berkat pendidikan yang mereka dapatkan di barak militer, yang semula mereka merasa tidak memiliki masa depan dan berpandangan sempit menjadi anak-anak yang mempunyai pandangan positif terhadap masa depan, melihat masa depan dengan optimis dan mempunyai semangat tinggi untuk mencapai cita-cita. Pengalaman di barak militer yang mereka miliki menjadi pengalaman yang bisa menjadi awal keberhasilan mereka dan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Hal ini tidak terlepas dari peran orang tua yang bersedia memberikan ijin dan tidak keberatan ketika anak-anak mereka yang mempunyai kebiasaan merokok,membolos sekolah dibawa ke Barak militer untuk mendapatkan pendidikan militer. Dengan orang tua memberikan ijin sepenuhnya untuk menjalani program pendidikan anak di barak militer artinya program ini dilakukan dengan pesetujuan bersama. Tidak ada paksaan ataupun persepsi bahwa program ini sebagai hukuman ataupun penculikan anak karena sudah disepakati antara orang tua dan instansi yang berwenang.
https://www.kompasiana.com/eclairs12102916/68302cc434777c71a27f1f92/barak-militer-ala-kdm-wilderness-therapy-versi-lokal
https://www.kompas.id/artikel/program-barak-militer-kdm-diapresiasi-warga-jabar-apa-penyebabnya

0 komentar:
Posting Komentar