10.11.25

ESAI 4 - KOMITMEN - PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Komitmenku untuk Terus Berperilaku Pro-Lingkungan Hidup

Joo Adam Felix Nadapdap (25310420008)

Mata kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
NOVEMBER 2025

Hidup di kos-kosan sering kali membuat kita merasa terbatas dalam berperilaku ramah lingkungan. Ruang yang sempit, fasilitas terbatas, dan lingkungan sekitar yang kurang mendukung sering dijadikan alasan untuk tidak peduli. Namun, bagi saya, menjaga lingkungan bukan sekadar tren, melainkan panggilan hati dan wujud tanggung jawab terhadap bumi yang menjadi rumah kita bersama.

Saya berkomitmen untuk terus berperilaku pro-lingkungan hidup, di mana pun saya tinggal. Komitmen ini bukan hanya sekadar janji di atas kertas, melainkan tekad nyata yang saya wujudkan dalam kebiasaan sehari-hari. Setiap tindakan kecil yang saya lakukan, saya percaya, memiliki dampak besar bila dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

Sejak tinggal di kos, saya mulai menerapkan beberapa langkah sederhana. Pertama, mengelola sampah pribadi dengan memilah antara sampah organik dan nonorganik. Saya menyediakan dua tempat sampah kecil di kamar—satu untuk sisa makanan dan satu lagi untuk plastik atau kertas. Sampah organik saya kumpulkan untuk dijadikan kompos sederhana di pot tanaman, sementara sampah anorganik saya serahkan ke pengepul daur ulang.
Kedua, saya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Saat berbelanja di warung, saya selalu membawa tas kain dan botol minum sendiri. Mungkin terlihat sepele, tetapi kebiasaan ini membuat saya lebih sadar bahwa setiap plastik yang saya tolak berarti satu langkah kecil menyelamatkan lingkungan.
Ketiga, saya menghemat energi dan air dengan mematikan lampu saat tidak digunakan, menjemur pakaian di bawah sinar matahari tanpa mesin pengering, dan tidak menyalakan air terlalu lama saat mandi. Kebiasaan kecil ini menjadi bentuk kepedulian saya terhadap sumber daya alam yang terbatas.

Saya tahu, menjaga lingkungan di kos bukan hal yang mudah. Kadang teman sekamar membuang sampah sembarangan atau malas memilahnya. Namun justru di situlah makna komitmen yang sesungguhnya—bukan hanya saat semua orang melakukannya, tetapi ketika saya mampu tetap konsisten meski sendirian. Saya percaya, contoh nyata bisa lebih kuat daripada seribu nasihat. Saat orang lain melihat saya melakukannya dengan tulus, mereka pun perlahan mulai meniru.

Komitmen ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan. Saya ingin menjadi bagian dari generasi yang tidak hanya pandai berbicara tentang lingkungan, tetapi juga berani bertindak nyata. Saya percaya, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten.
Bumi ini telah memberi kita kehidupan, maka sudah seharusnya kita menjaganya dengan sepenuh hati—di mana pun kita berada, bahkan di kamar kos sederhana sekalipun.





Dokumentasi Ilusrtasi 



0 komentar:

Posting Komentar