8.11.25

ESAI 3 - MENJADI SURI TAULADAN

 

Menjadi Suri Tauladan Disiplin dan Konsistensi

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.




Nurul Faidah (23310410069)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Menjadi suri tauladan bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba. Seseorang tidak akan dihormati hanya karena jabatannya, melainkan karena nilai-nilai yang ia hidupi setiap hari. Dua di antara nilai yang paling penting untuk menjadi teladan adalah disiplin dan konsistensi. Keduanya ibarat dua sayap yang membuat seseorang mampu terbang tinggi, tetapi tetap seimbang dalam menghadapi tekanan dan perubahan.

Disiplin berarti kemampuan mengendalikan diri untuk tetap melakukan hal yang benar, bahkan ketika tidak ada yang mengawasi. Orang yang disiplin mampu mengatur waktu, memegang komitmen, dan menjaga integritas. Dalam kehidupan sehari-hari, disiplin tampak dari hal sederhana: datang tepat waktu, menyelesaikan tugas sesuai jadwal, atau mematuhi aturan tanpa perlu diingatkan.
Namun, disiplin bukan hanya soal kepatuhan, tapi juga tentang pengendalian diri. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, disiplin membantu kita memfokuskan energi pada hal-hal yang benar-benar penting. Disiplin adalah bukti bahwa seseorang memiliki arah hidup dan menghargai waktu, baik miliknya maupun orang lain.

Sementara itu, konsistensi adalah kemampuan untuk bertahan melakukan hal yang baik secara berulang, meskipun hasilnya belum terlihat. Orang yang konsisten tidak mudah menyerah hanya karena tidak langsung berhasil. Ia memahami bahwa perubahan besar lahir dari langkah kecil yang dilakukan terus-menerus. Konsistensi membentuk reputasi; orang akan mempercayai seseorang karena tindakannya stabil dan dapat diandalkan.

Seorang yang disiplin tapi tidak konsisten hanya akan bersemangat di awal, lalu kehilangan arah di tengah jalan. Sebaliknya, konsistensi tanpa disiplin bisa membuat seseorang terjebak dalam rutinitas tanpa tujuan. Karena itu, dua nilai ini saling melengkapi. Disiplin memberi arah dan batasan, sedangkan konsistensi menjaga keberlanjutan dari usaha tersebut. Kombinasi keduanya menjadikan seseorang bukan hanya sukses secara pribadi, tapi juga menjadi contoh bagi orang lain.

Dalam konteks kehidupan mahasiswa dan dunia kerja, disiplin dan konsistensi menjadi fondasi utama dalam membangun karakter profesional. Misalnya, mahasiswa yang konsisten belajar setiap hari akan lebih siap menghadapi ujian dibanding yang hanya belajar semalam. Begitu pula di tempat kerja, karyawan yang disiplin datang tepat waktu dan konsisten menjaga kinerja akan dipercaya untuk tanggung jawab yang lebih besar. Orang seperti ini tidak perlu banyak bicara untuk dihormati — tindakannya sudah menjadi teladan.

Menjadi suri tauladan berarti berani menunjukkan nilai-nilai ini dengan nyata. Tidak harus sempurna, tapi berproses dengan sadar. Ketika seseorang disiplin terhadap dirinya sendiri dan konsisten pada tujuannya, orang lain akan terinspirasi bukan karena kata-katanya, melainkan karena keteguhan sikapnya. Itulah kekuatan sejati dari keteladanan.

Sebagaimana pepatah mengatakan, “Orang hebat bukanlah yang melakukan sesuatu dengan hebat sekali, tapi yang melakukan hal kecil dengan hebat setiap hari.”
Melatih disiplin dan konsistensi memang tidak mudah, tapi dari kebiasaan itulah muncul kepercayaan, tanggung jawab, dan karakter kuat yang membuat seseorang pantas disebut suri tauladan.


Link Publikasi Video 

Tips Disiplin: 

https://youtube.com/shorts/-Awh8-wZXWM?feature=share

Tips Konsistensi: 

https://youtube.com/shorts/6IfJ1amXYw4?feature=share


Daftar Pustaka:

  • Covey, S. (2004). The 7 Habits of Highly Effective People. Free Press.

  • Duckworth, A. (2016). Grit: The Power of Passion and Perseverance. Scribner.



0 komentar:

Posting Komentar