9.11.25

ESAI 1-PSIKOLOGI LINGKUNGAN (KELAS SPSJ)

 Esai 1 - Meringkas Jurnal Tentang Sampah

Esai 1 - Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. ARUNDATI SHINTA,MA

CHRISTINA  ANGELINE NATALIA M
24310420060
KELAS SPSJ (PSIKOLOGI LINGKUNGAN)
FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Topik

Perilaku Buang Sampah dan Kesehatan Masyarakat pada Kawasan Pesisir Desa Pengambengan.

Sumber

Chrismawati, M. (2022). Perilaku buang sampah dan kesehatan masyarakat pada kawasan pesisir Desa Pengambengan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 10(3), 261–271. 

Perma- salahan

Kawasan pesisir Desa Pengambengan selalu dipenuhi sampah akibat kebiasaan masyarakat yang membuang sampah rumah tangga di pinggir pantai. Situasi ini tidak hanya menyebabkan lingkungan kotor, berbau, dan menjadi sarang lalat , tetapi juga berdampak pada pencemaran laut dan risiko timbulnya penyakit berbasis lingkungan (seperti diare, penyakit kulit, dan ISPA) di masyarakat. Permasalahan ini didominasi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan oleh sampah.

Tujuan penelitian

1.       Menganalisis perilaku buang sampah masyarakat di kawasan pesisir Desa Pengambengan.

2.       Menganalisis kesehatan masyarakat di kawasan pesisir Desa Pengambengan.

3.       Menganalisis hubungan antara perilaku buang sampah dan kesehatan masyarakat di lokasi tersebut.

 

Isi

·         Permasalahan sampah merupakan isu kompleks yang dihadapi oleh Indonesia. Produksi sampah di negara ini terus-menerus meningkat, yang didorong oleh beberapa faktor, seperti pertambahan jumlah penduduk, serta perubahan pada pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat.

·         Secara spesifik, sampah plastik masih menjadi tantangan utama yang dihadapi Indonesia. Sebuah penelitian pada tahun 2015 bahkan menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat kedua di dunia (setelah Tiongkok) sebagai penyumbang sampah plastik ke laut. Menurut riset Greeneration, rata-rata satu orang di Indonesia dapat menghasilkan 700 kantong plastik setiap tahunnya.

·         Peningkatan volume sampah ini sangat signifikan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa pada tahun 2020, total produksi sampah nasional di Indonesia telah mencapai 67,8 juta ton. Angka ini setara dengan sekitar 185.753 ton sampah yang dihasilkan setiap hari oleh 270 juta penduduk , atau sekitar 0,68 kilogram sampah per penduduk per hari. Dari segi komposisi, sampah yang paling dominan dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik (sisa makanan, kayu, ranting, daun) sebesar 57%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 16%.

·         Konteks permasalahan ini juga sangat relevan di lokasi penelitian, yaitu wilayah pesisir Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana. Dalam kesehariannya, kawasan pesisir di desa ini selalu dipenuhi oleh tumpukan sampah. Akibatnya, lingkungan terlihat sangat kotor, dipenuhi lalat beterbangan dan nyamuk, serta menyebarkan aroma yang tidak sedap.

·         Keberadaan sampah yang terus-menerus ini disebabkan oleh perilaku masyarakat setempat yang memiliki kebiasaan membuang sampah rumah tangga langsung di pinggiran pantai. Perilaku ini tidak hanya berdampak pada pencemaran laut, tetapi juga berpotensi mengakibatkan terganggunya kesehatan masyarakat dan memicu timbulnya penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, Demam Berdarah (DBD), penyakit kulit, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Metode

·         Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data utama adalah wawancara dan dokumentasi. Responden berjumlah 99 orang, terdiri dari masyarakat yang tinggal di Desa Pengambengan dan tokoh masyarakat.

·         Data primer mencakup perilaku buang sampah (diukur melalui aspek pengetahuan, tindakan, dan sikap ) dan data kesehatan masyarakat. Data sekunder diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (data timbunan sampah) dan Puskesmas II Negara (data jenis penyakit). Analisis data menggunakan teknik deskriptif dan analisis korelasional Product Moment untuk menguji hubungan antar variabel.

Hasil

·         Perilaku Buang Sampah: Latar belakang perilaku buang sampah didominasi oleh faktor pengetahuan (42%), diikuti tindakan (31%) dan sikap (27%). Secara keseluruhan, tingkat perilaku buang sampah masyarakat mayoritas berada pada kategori "sedang" (49%).

·         Kesehatan Masyarakat: Berdasarkan data primer 2021 (meliputi frekuensi sakit, jenis penyakit, dan tempat pengobatan), kriteria kesehatan masyarakat secara dominan berada pada kriteria "rendah" (34%).

·         Hubungan: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku buang sampah (X) dengan kesehatan masyarakat (Y). Nilai koefisien korelasi (r_hitung) adalah 0,227, yang lebih besar dari r_tabel (0,196).

Dikusi

·         Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang sampah dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang rendah (banyak yang tidak tamat SD) dan kurangnya penyuluhan. Selain itu, terdapat faktor budaya di mana masyarakat menganggap membuang sampah ke laut adalah hal yang biasa.

·         Dari segi tindakan, masyarakat masih banyak yang tidak memanfaatkan fasilitas seperti TPS karena alasan malas atau merasa lebih cepat membuang di lahan kosong atau pesisir. Meskipun pembakaran sampah pribadi dilarang dan program Bank Sampah telah diinisiasi , sampah yang sudah terlanjur menumpuk di pantai belum ditangani.

·         Sikap masyarakat juga cenderung negatif, seperti tidak memilah sampah , dengan anggapan bahwa sampah tersebut nantinya akan dicampur lagi di TPA.

 


0 komentar:

Posting Komentar