Before-After Kondisi Pinggir Jalan Pasar
Condongcatur dan Lapangan Kayen
Tisya
Sukmalatri
24310410022
Psikologi
Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Essay
3 – Before After
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pada
tanggal 18 Oktober 2025 pukul 17.00 sepulang kerja saya mendatangi Pasar
Condong Catur setelah aktivitas jual beli mulai sepi. Para pedagang sudah
banyak yang menutup lapaknya, dan hanya tersisa beberapa orang yang membereskan
dagangan mereka. Namun, pemandangan yang saya temukan cukup memprihatinkan di
pinggir jalan sekitar pasar, berserakan berbagai jenis sampah plastik mulai
dari bungkus makanan, botol plastik, hingga kantong kresek yang tertiup angin.
Bau sisa makanan mulai tercium, dan suasana yang seharusnya tenang menjelang
malam justru tampak kumuh dan tidak sedap dipandang.
Sebagai
seorang yang peduli terhadap kebersihan dan memahami bagaimana lingkungan
memengaruhi perilaku manusia, saya merasa tergugah untuk bertindak. Dalam teori
psikologi lingkungan, kondisi fisik suatu tempat sangat memengaruhi perilaku
sosial masyarakat di sekitarnya. Lingkungan yang kotor sering kali menurunkan
rasa tanggung jawab kolektif dan memunculkan perilaku permisif di mana
seseorang berpikir, “toh yang lain juga membuang sampah sembarangan.” Pola ini
dikenal sebagai social proof, yaitu kecenderungan individu meniru perilaku
mayoritas di lingkungannya.
Dengan
kesadaran itu, saya memutuskan untuk melakukan aksi kecil namun bermakna dengan
membersihkan area pinggir jalan pasar dari sampah plastik. Saya membawa kantong
plastik untuk mengumpulkan sampah yang berserakan. Jumlahnya cukup banyak,
terutama plastik sekali pakai yang tampaknya berasal dari sisa aktivitas
pedagang dan pembeli yang sebelumnya berjualan di sana. Hingga pukul 18.00 akhirnya
saya selesai membersihkan area pinggir jalan pasar, hasilnya seperti yang nampak
pada foto diatas. Kebanyakan sampah yang terkumpul adalah plastik dan berat
sekitar 1kg. Yang kemudian sampah akan saya pilah dan saya masukkan ke Bank Sampah.
Hari
selanjutnya pada tanggal 19 Oktober 2025 saya melanjutkan program saya dengan
mengunjungi Lapangan Kayen dimana sore itu pukul 16.00 – 17.00 wib nampak sepi
hanya beberapa anak yang sedang bermain layangan, ironisnya masih banyak juga
sampah plastik dan kertas yang mengotori lapangan tersebut. Sampah yang ada pun
kebanyakan dari botol minuman dan plasik sekali pakai, dan ketika melihatnya
sayapun bergegas untuk segera membersihkannya. Ditambah cuaca yang sering hujan
membuat sampah sampah tersebut basah dan berbau. Butuh waktu sekitar 1 jam
untuk saya membersihkan area tersebut. Sampah yang terkumpul seberat kurang
lebih 1kg yang kemudian akan saya pilah dan masukkan ke Bank Sampah juga.
Ketika
semua sampah berhasil dikumpulkan hasilnya sangat memuaskan. Area yang
sebelumnya tampak kotor kini menjadi jauh lebih bersih dan asri. Keindahan
visual tersebut menimbulkan efek psikologis positif udara terasa lebih segar,
suasana lebih nyaman, dan tempat itu tampak lebih layak dikunjungi. Dari
pengalaman itu, saya menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya
tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan, tetapi tanggung jawab moral
setiap individu. Membersihkan pinggir jalan Pasar Condong Catur dan Lapangan
Kayen pada sore hari mengajarkan saya bahwa perubahan besar selalu berawal dari
tindakan kecil. Kegiatan bersih-bersih sederhana seperti ini tidak hanya
memperindah lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial bahwa bumi
yang bersih dimulai dari kepedulian pribadi.



0 komentar:
Posting Komentar