PERILAKU MEMBUANG SAMPAH MAKANAN
DAN
PENGELOLAAN SAMPAH MAKANAN DARI BERBAGAI NEGARA
Klemens Sandi Andhika Pratama
NIM
24310410029
Kelas
Karyawan
Mata
Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
|
Topik |
Tinjauan
perilaku membuang sampah dan strategi pengelolaan sampah makanan Rumah Tangga
berbasis praktik Internasional untuk konteks kota-kota di Indonesia |
|
Sumber |
Chaerul, M.,
Zatadini,S,U. (2020). Perilaku membuang sampah makanan dan pengelolaan sampah
makanan di berbagai negara: review. JURNAL ILMU LINGKUNGAN 18
(3):455-466. |
|
Permasalahan |
Peningkatan
timbulan sampah makanan dapat menimbulkan massalah bagi rantai penyedia
makanan dan pelestarian lingkungan secara gelobal danTimbulan sampah makanan
disuatu wilayah adalah sektor rumah tangga, |
|
Tujuan
Penelitian |
Tujuannya untuk
memberikan suatu tinjauan dari berbagai studi tentang food waste behavior,
yaitu perilaku individu tentang sampah makanan dan konsep pengelolaan sampah
makanan dari sektor rumah tangga yang
dapat diterapkan di Indonesia dengan berdasarkan implementasi pengelolaan
sampah makanan di berbagai negara. |
|
Isi |
Isi dari
penelitian ini berdasarkan review yang sudah dilakukan faktor yang
diidentifikasi memiliki pengaruh terhadap food waste behavior atau
perilaku seseorang dalam menghasilkan sampah makanan, hasil dari review
ternyata terdapat berbagai macam aspek yang dianalisis dan mempengaruhi food
waste behavior yakni: sikap, norma, runinitas perencanaan makanan, dan
sosio-demografis. |
|
Metode |
Perilaku
sesorang dalam menghasilkan sampah makanan dianalisis melalui survei dengan
metode yang paling banyak dilakukan adalah kuesioner dan metode lain yakni
wawancara. Ada 2 jenis kuesioner. Kuesioner umum dan self-report questionnaire. |
|
Hasil |
Ada beragam
hasik dari penilitan ini yang menunjukan bahwa kondisi sosio-demografi dapat
mempengaruhi timbulan sampah makanan. Sedangkan itu, individu dalam rumah
tangga harus mampu menerapkan strategi untuk melakukan pencegahan dan
pengurangan sampah makanan. Pembuatan seperti daftar belanja yang sesuai
dengan kebutuhan, penyimpanan yang tepat dan sistematis, kemampuan memasak
yang terasah, pola makanan yang sesuai dengan porsi, dan mengelola sisa
makanan merupakan strategi yang dapat diterapkan. Pemahaman tentang sampah
makanan juga harus ditingkatkan karena sampah ma(akses,
norma sosial)kanan
dapat ditinjau dari segi lingkungan, ekonomi, dan sosial. |
|
Diskusi |
Perilaku
membuang sampah makanan dipengaruhi oleh kombinasi faktor dari internal
seperti: (sikap, pengetahuan) dan dari eksternal Seperti (akses, norma).
Negara maju cenderung lebih banyak menghasilkan sampah makanan, tetapi juga
memiliki sistem pengelolaan yang lebih baik juga. Sedangkan diIndonesia,
pendekatan terpadu dan berbasis rumah tangga sangat potensial, terutama di
wilayah perkotaan. Kebijakan dan teknologi memang harus disesuaikan dengan
konteks local dan perilaku masyarakatnya. |
|
Kesimpulan |
Kesadaran
seseorang terkait timbulan sampah makanan, norma personal, dan keyakinan
seseorang dalam mengelola sampah makanan dapat mempengaruhi jumlah timbulan
sampah makanan. Rutinitas perencanaan makanan yang baik yang terdiri dari
persiapan, belanja, penyimpanan, memasak, makan, penanganan makanan tersisa
dan pembuangan dapat berpotensi untuk mengurangi timbulan sampah makanan. Selain
itu, pemahaman terkait sampah makanan harus ditingkatkan karena sampah
makanan dapat ditinjau dari segi lingkungan, ekonomi, dan sosial. |

0 komentar:
Posting Komentar