29.10.25

Essai ke-4 Psikologi Lingkungan 

Judul: Komitmen Terhadap Sampah

Topik: SampahMu Adalah Tanggung Jawab Mu

Dr., Dra. Arundati Shinta M. A. 

Rika Amelia 

24310420062


Seperti yang kita tahu, sampah adalah bom waktu yang kian hari menghantui kehidupan manusia. Kehidupan yang serba cepat ini secara tidak sadar memaksa kita untuk terus menghasilkan sampah setiap harinya tanpa memiliki kesadaran bahwa sekecil apapun sampah yang kita hasilkan, maka akan memberi dampak yang harus kita tanggung di masa yang akan datang. 

Sudah jelas banyak berita dari segala media masa yang menyerukan kondisi krisis kita terhadap sampah yang sudah mencemari kelestarian lingkungan dan kesehatan. Kondisi ini terjadi diberbagai daerah di Indonesia yang kini mencemari laut, sungai, gunung, tanah, dan bahkan udara. Di tengah krisis seperti ini seringkali kita mengkambing hitamkan pihak lain atas kondisi ini, namun lupa bahwa kita juga ikut andil dalam mencemari lingkungan kita tanpa memikirkan apa yang akan kita dapatkan di kemudian hari.

Kita tanpa malu menyalahkan pemerintah, petugas kebersihan, lembaga DLH, bahkan tukang sampah di lingkungan rumah kita sebagai orang yang bertanggung jawab atas krisis nya kondisi terkait sampah ini. Namun yang perlu kita sadari  dari keadaan ini adalah terletak pada satu pemahaman kecil yang seharusnya jika kita amalkan setiap hari akan membawa dampak yang luar biasa pada lingkungan, pemahaman mendasar ini adalah "Sampahmu Adalah Tanggung Jawab Mu".

Setiap bungkus plastik, wadah makanan sekali pakai, sedotan plastik, cup minuman, bungkus dari paket yang kita beli dari online shop yang kita buang Adalah hasil dari keputusan konsumsi pribadi. Sampah yang kita hasilkan adalah cerminan dari gaya hidup modern kita yang selalu serba ingin cepat dan serba sekali pakai, namun lupa bahwa sampah yang kita hasilkan membawa bencana yang sampai saat ini belum dapat teratasi dengan baik.

Setiap sampah yang kita hasilkan dan buang tanpa dipisah dan dipilah adalah tanggung jawab sederhana yang dilepas begitu saja, namun saat terjadi krisis sampah seperti saat ini kita mencari pihak lain untuk disalahkan. Sudah saatnya kita sadar dan berhenti menyalahkan pihak lain atas tanggung jawab sederhana yang seharusnya kita tumbuhkan dalam diri, dengan memilih sampah yang akan dibuang kita bermanifestasi pada perubahan kecil yang nyata untuk masa depan dan bentuk tanggung jawab pada sampah sendiri.

Dengan memilah sampah organik dan anorganik secara terpisah, kita sudah mencapai kesadaran kecil dan mempermudah pemrosesan di TPA. Langkah kecil ini dapat berkontribusi langsung pada pengurangan dan pencemaran lingkungan untuk menuju kelestarian lingkungan yang sehat dan nyaman. Tanggung jawab pribadi ini juga tidak hanya berhenti pada membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah, lebih dari itu ia menuntut perilaku yang nyata seperti mengolah sampah dari rumah sendiri dengan menerapkan prinsip 3R.

Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) harus menjadi mantra harian. Mengurangi (Reduce) adalah langkah paling susah karena membutuhkan kosistensi yang tinggi, misalnya dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum isi ulang untuk meminimalisir sampah plastik sekali pakai. Selanjutnya adalah Menggunakan Kembali (Reuse) barang-barang yang masih layak pakai dan menahan impulsive buying new things that we actually don't needed it, dan terakhir, Mendaur Ulang (Recycle) dengan memilah sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya yaitu rumah tangga kita sendiri, bisa dijadikan kompos, pupuk organik cair (POC), atau bahkan kerajinan dari sampah yang bisa dijual.

Dengan begitu semboyan "Sampah Mu Adalah Tanggung Jawab Mu" tidak hanya menjadi slogan yang keluar dari mulut saja, namun dapat menjadi aksi nyata yang mampu mengubah lingkungan menjadi tempat yang bersih, lestari, sehat, dan juga nyaman untuk kita serta anak cucu kita di masa depan.

Karena setiap langkah kecil yang dimulai dari dalam diri akan memberi dampak baik, meski dalam proses tidak mudah dan hasil yang tidak langsung timbul. Mulailah dari diri sendiri. Karena pada akhirnya, lingkungan yang bersih dan bumi yang lestari adalah warisan yang hanya bisa kita jamin jika kita meyakini dan menerapkan prinsip bahwa SampahMu Adalah Tanggung Jawab Mu!.

https://youtu.be/rUDO1I4AdJM?feature=shared - link video YouTube 

https://www.facebook.com/share/v/1BYS8NNMLV/ - link video Facebook 



0 komentar:

Posting Komentar