PERILAKU KETIDAKPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP PENYEDIAAN BAK SAMPAH DI GANG GEREJA
Ainun Awanda Frisca
24310430013
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Esai 1 - Meringkas Jurnal Sampah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik | Perilaku ketidakpedulian masyarakat terhadap penyediaan bak sampah di Gang Gereja |
Sumber | Yani, W. R., & Susilawati. (2022). Perilaku ketidakpedulian masyarakat terhadap bak sampah di Gang Gereja. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 97-100. |
Permasalahan | Masyarakat yang tinggal di Gang Gereja masih membuang sampah sembarangan sementara di Gang Gereja sudah tersedia bak sampah. Perilaku ketidakpedulian terhadap fasilitas yang telah disediakan menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menghadapi masyarakat dengan tingkat kesadaran dan partisipasi yang rendah dalam menjaga lingkungan. |
Tujuan Penelitian | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan faktor yang mempengaruhi pola perilaku masyarakat terhadap perilaku ketidakpedulian masyarakat pada penyediaan bak sampah. Serta dampak yang ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan padahal sudah disediakan bak sampah. |
Isi | Perilaku yang diamati dalam penelitian ini adalah perilaku membuang sampah. Menurut Kaplan dan Jacobson Perilaku membuang sampah dapat dipengaruhi oleh kognisi tentang perilaku, konsekuensi dari perilaku, motivasi untuk menampilkan perilaku, dan komitmen untuk menampilkan perilaku. Perilaku membuang sampah sembarangan merupakan pandangan hidup yang tidak selaras dengan alam karena manusia tidak menghormati dan menghargai alam. Masyarakat di Gang Gereja memandang sampah cenderung rendah. Pengetahuan masyarakat terkait sampah juga masih kurang sehingga hanya menilai sampah sebagai sesuatu yang tidak memiliki guna dan harus dibuang. Pandangan tersebut membuat masyarakat menilai bahwa sampah itu rendah sehingga kepeduliannya terhadap sampah juga rendah. Perilaku membuang sampah sembarangan saat ini masih menjadi budaya dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap dampak membuang sampah sembarangan. Untuk itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak sampah juga penting, dimana tujuan dari sosialisasi tersebut untuk membangkitkan kesadaran warga agar menjaga kebersihan lingkungan mengingat bahaya dampak yang ditimbulkan akibat penumpukan sampah yaitu berupa bau tidak sedap, penyebab penyakit dan banjir. |
Metode | Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desain studi kasus. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. |
Hasil | Hasil penelitian ini terdiri dari hasil wawancara yang dilakukan di Gang Gereja dengan seorang warga, pekerjaan ibu rumah tangga, ibu tersebut menjelaskan bahwa sebagian masyarakat ada yang sadar terhadap kepeduliannya terhadap sampah, dan ada pula yang tinggal di hulu Gang Gereja masih membuang sampah sembarangan, ketika hujan turun sampah mengalir ke hilir, sehingga warga yang tinggal di pemukiman hilir mendapatkan kiriman banyak sampah di halaman depan rumah mereka. Berdasarkan pengamatan (observasi) yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian Gang Gereja Kecamatan Bahorok diperoleh informasi bahwa warga masih saja membuang sampah sembarangan, sedangkan di lokasi tersebut sudah disediakan oleh pemerintah setempat bak tempat pembuangan sampah. Hal ini disebabkan oleh pandangan masyarakat di Gang Gereja yang menganggap sampah itu rendah, tidak berguna dan harus dibuang. Tidak adanya sistem nilai pengikat yang berkaitan dengan perilaku membuang sampah sehingga berpengaruh terhadap tingkat persepsi masyarakat. |
Diskusi | Budaya membuang sampah sembarangan merupakan perilaku yang masih banyak dijumpai di masyarakat. Hal ini akibat dari rasa kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan dampak yang ditimbulkan oleh sampah yang menumpuk. Sehingga hal ini menjadi tanggung jawab bersama sebagai masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan dengan menggalakkan sosialisasi tentang cara mengelola sampah dengan baik dan benar melalui 3R yaitu Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), Recycle (daur ulang) serta didukung oleh pemerintah desa setempat. |

0 komentar:
Posting Komentar