3.10.25

Esai 2 – Wawancara tentang disonansi kognitif

 

Adytya Septriyanto Nugroho

23310410044



Psikologi Inovasi

 Dosen Pengampu Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

 Yogyakarta

 2025


Esai 2 – Wawancara tentang disonansi kognitif

 

Disonansi kognitif merupakan teori yang membahas ketidaknyamanan seseorang oleh perilakunya yang bertentangan dengan keyakinan ataupun motivasi dalam dirinya. Disonansi kognitif terjadi misalnya pada perokok, dia tahu bahwa merokok itu berbahaya bagi dirinya namun dia tetap mengonsumsi rokok.

Tanda-tanda disonansi kognitif pada perokok maunpun non perokok meliputi :

-          Merasa cemas sebelum melakukan sesuatu

-          Merasa malu pada tindakan yang diambil dan cenderung menyembunyikan

-          Merasa bersalah dan menyesali sesuatu yang dilakukannya.

-          Menghindari percakapan tentang topik tertentu .

-          Mengabaikan informasi yang menyebabkan disonansi.

Terlepas dari tanda-tanda disonasi kognitif diatas, merokok sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat Indonesia, bahkan berbagai negara baik nasional maupun internasional. Rokok sendiri adalah produk tembakau yang dikeringkan dan dicampur dengan bahan tambahan Tembakau kemudian dibungkus dalam kertas untuk dibakar. Saat dibakar, rokok menghasilkan asap yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya. Terlepas dari sebarapa berbahayanya yang akan ditimbulkan dari merokok, para perokok aktif masih sering ditemukan atau bahkan sudah menjadi kebiasaan khusunya bagi laki-laki atau perempuan, Bagi pemakainya, merokok bisa memberikan rasa rileks, mengurangi stres bahkan ada kepuasan tersendiri saat mengisapnya. Namun, efek tersebut hanya sementara dan selanjutnya perokok akan mengalami ketergantungan yang kuat.

Sebagian perokok aktif biasanya memiliki kecanduan terhadap efek dari merokok tersebut, jika mereka berhenti merokok maka rata-rata perokok aktif akan mengalami kecemasan bahkan stress hanya karena kebiasaan merokok mereka terhenti.

Rokok sendiri memiliki berbagai macam jenis, yaitu Rokok Kretek, Rokok Sharing, Rokok elektronik ( Vape ),Rokok tanpa asap ( Snuff ). Untuk kandungan dari rokok sendiri yaitu :

Nikotin. Zat ini memberikan efek stimulan sementara dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Tar. Zat pekat yang terbentuk saat tembakau dibakar. Tar dapat menempel di paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.

Karbon monoksida. Gas beracun yang dihasilkan ketika tembakau dibakar. Jika terhirup dapat mengganggu fungsi jantung dan mengurangi kadar oksigen dalam darah.

Benzena, formaldehid, dan amonia. Bahan kimia berbahaya yang juga ditemukan dalam asap rokok. Semuanya bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Terlepas dari semua penjelasan diatas yang notabene semuanya hampir berkonotasi negative, saya memiliki 1 teman kerja yang menjadi seorang perokok aktif di Kantor tempat saya bekerja yaitu seorang Driver yang biasanya menjemput barang untuk dibawa ke Gudang, inisialnya yaitu Mas H***H, dia sendiri adalah laki-laki berusia 28 Tahun yang sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Sepengamatan saya, Mas H ini selalu merokok setiap hari karena penjemputan barang setiap hari jadi saya dapat melihat dia merokok waktu menjemput barang, disini saya akan melakukan sedikit wawancara dengan Mas H untuk mengetahui penyebab, alasan dia merokok, serta berbagai mengetahui bagaimana dia menjalani hidupnya dengan merokok.

 

A : Pewawancara

H : Pelaku 

A : Sejak kapan anda mulai merokok ? dan berapa banyak batang rokok yang biasa anda habiskan dalam 1 hari ?
B  : SMP Kelas 2, 24 Batang per hari

A : Apakah anda tahu jika merokok bisa menimbulkan dampak berbahaya baik bagi diri sendiri maupun orang lain ? mengapa anda tetap merokok jika tahu itu berbahaya ?

B : tahu, karena merasa nyaman dengan merokok

A : Apakah anda pernah berusaha berhenti merokok ?

B : belum pernah sama sekali

A : alasan apakah yang membuat anda menjadi seorang perokok

B :untuk mengurangi stress dan sebagai penenang dalam  berbagai masalah

A : Faktor apa sajakah yang membuat anda sulit berhenti Merokok ?

B : jika tidak merokok rasa kepuasaan dalam sesuatu menjadi kurang

Dari wawancara tersebut Mas H memang mengakui bahwa dia merokok secara aktif karena keinginan dia sendiri tanpa adanya rasa penyesalan ataupun memahami bahaya yang dikandung dari rokok tersebut. Mungkin tidak semua orang sadar tentang bahaya yang ditimbulkan dari ulahnya sendiri di kemudian hari.

 

 Sumber :

Analisis Disonansi Kognitif Perokok terhadap Produktivitas di Usia Produktif 1*Triworo Ardhaniswari, 2Gusti Aulia Ryansyah, 3Gina Aulia Qotrunnada,4 Dini Safitri 1,2,3 Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka Raya, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 *triworo_1410622091@mhs.unj.ac.id, gusti.aulia2004@gmail.com, gina_1410622085@mhs.unj.ac.id, dinisafitri@unj.ac.id, COMMUNICATIONS Vol.6(2) 2024, p.147-164 e-ISSN: 2684-8392 |https://doi.org/Communications6.2.3

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 10 September 2025. Cigarette Smoking.

World Health Organization. Diakses pada 10 September 2025. Tobacco.

Cleveland Clinic. Diakses pada 10 Septmber 2025. Smoking: Effects, Risks, Diseases, Quitting & Solutions.

Advances in Dermatology and Allergology. Diakses pada 10 September 2025. Does smoking affect your skin?

https://www.halodoc.com/artikel/rokok-berbagai-fakta-tentangnya-dan-dampak-yang-ditimbulkan?srsltid=AfmBOoqwx9Z3_mvpYksbkDXwPoySeb5cD9PwS1lN15mW5DeQXTLgTC-Q

0 komentar:

Posting Komentar