ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BUANG
SAMPAH SEMBARANGAN PADA MASYARAKAT DESA KLUNCING, BANYUWANGI
Cindy Auriliya Fikri Andani
NIM 24310410023
Kelas Karyawan
Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
ESAI 1 - MERINGKAS JURNAL SAMPAH
|
Topik |
Sampah & perilaku
(karena sampah lebih dipengaruhi perilaku daripada teknologi) |
|
Sumber |
Marpaung, D. N., Iriyanti,
Y. N., & Prayoga, D. (2022). Analisis Faktor Penyebab Perilaku Buang
Sampah Sembarangan Pada Masyarakat Desa Kluncing, Banyuwangi. Preventif:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(1), 47-57. http://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/preventif |
|
Permasalahan |
Kebersihan lingkungan di
Desa Kluncing, Banyuwangi masih terganggu oleh perilaku masyarakat yang
membuang sampah sembarangan, yang juga menimbulkan risiko kesehatan. Dalam
kerangka penelitian, perilaku tersebut diperlakukan sebagai variabel
dependen, sedangkan faktor penyebab yang dianalisis mencakup kondisi
sarana-prasarana, jenjang pendidikan warga, dan dukungan pemerintah desa. |
|
Tujuan Penelitian |
Penelitian bertujuan
menganalisis faktor penyebab perilaku membuang sampah sembarangan dan
memberikan rekomendasi bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat serta pengelolaan sampah yang lebih baik. |
|
Isi |
Perilaku membuang sampah
di Desa Kluncing masih tinggi (69% rutin, 31% terkadang) akibat pendidikan
rendah, kesadaran minim, dukungan pemerintah terbatas, persepsi dampak
kesehatan yang remeh, dan fasilitas TPS yang kurang (63% belum tersedia).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif cross-sectional
dengan data dari 11 responden melalui in-depth interview. |
|
Metode |
Metode penelitian memakai
pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Dari
keseluruhan warga desa, dipilih 11 responden secara purposive karena
dinilai dapat memberikan data yang sesuai kebutuhan penelitian. |
|
Hasil |
Di Desa Kluncing,
Banyuwangi, 69% masyarakat rutin membuang sampah sembarangan dan 31%
terkadang melakukannya. Perilaku ini dipengaruhi oleh : ·
Faktor predisposisi,
yaitu pendidikan rendah (57% SD, 31% SMP, 6% SMA, 6% perguruan tinggi),
minimnya kesadaran, dan kurangnya dukungan pemerintah ·
Faktor
penguat, yaitu
persepsi bahwa dampak sampah terhadap kesehatan tidak signifikan ·
Faktor
pemungkin, yakni
keterbatasan fasilitas, dengan 63% warga belum memiliki TPS, 31% TPS tidak
merata, dan 6% memiliki TPS yang merata, ditambah ketiadaan tempat sampah di
rumah. Minimnya regulasi, sanksi, sosialisasi, dan edukasi dari pemerintah
desa memperkuat kebiasaan ini. |
|
Diskusi |
Permasalahan sampah di
Desa Kluncing dipengaruhi perilaku masyarakat, bukan hanya teknologi.
Sebanyak 69% warga rutin membuang sampah sembarangan, 31% terkadang membuang
pada tempatnya. Faktor utama : ·
Pendidikan: 57% SD, 31% SMP, 6% SMA, 6% perguruan
tinggi; pengetahuan pengelolaan sampah terbatas, sehingga membuang sampah
sembarangan sulit diubah. ·
Dukungan
Pemerintah Desa:
Minim kebijakan, ketiadaan sanksi, dan kurang sosialisasi, membuat masyarakat
kurang terdorong mengubah perilaku. ·
Sarana
dan Prasarana: 63%
belum memiliki TPS, 31% TPS tidak merata, 6% sudah merata; ketiadaan tempat
sampah di rumah mempermudah perilaku sembarangan. ·
Persepsi
Dampak Sampah: Banyak
warga meremehkan risiko kesehatan akibat sampah, sehingga kesadaran masih
rendah. Interaksi Faktor: Keterbatasan fasilitas, minimnya
dukungan pemerintah, serta rendahnya pendidikan masyarakat berinteraksi
sehingga memperparah praktik pembuangan sampah sembarangan. |
|
Kesimpulan |
Rendahnya tingkat
pendidikan, minimnya peran pemerintah desa, serta keterbatasan TPS menjadi
faktor utama. Kesadaran masyarakat juga rendah karena dampak sampah terhadap
kesehatan sering dianggap sepele. Ketiadaan aturan dan sanksi membuat
kebiasaan sulit berubah. Untuk mengatasinya, dibutuhkan edukasi
berkelanjutan, fasilitas memadai, dan kebijakan tegas agar perilaku
masyarakat lebih positif. |

0 komentar:
Posting Komentar