FAKTOR PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Galuh
Sekar Anindita
NIM
24310410027
Mata
Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta
ESAI
1 – MERINGKAS JURNAL SAMPAH
|
Topik |
Pengaruh perilaku masyarakat terhadap
pengelolaan sampah rumah tangga. |
|
Sumber |
Ratih, E., Listiono, H., &
Dwibarto, R. (2024). Faktor perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah
rumah tangga. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(6). |
|
Permasalahan |
Kelurahan Air
Kepala Tujuh di
Kecamatan Gerunggang, Kota
Pangkalpinang, menghadapi
masalah mendesak dalam pengelolaan sampah rumah tangga.. Kecamatan
Gerunggang, Kota Pangkalpinang, menghasilkan 15–20 ton sampah per hari dengan
keterbatasan armada pengangkut dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam
memilah sampah. Masalah ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor internal
seperti pengetahuan dan
sikap masyarakat, serta faktor
eksternal seperti dukungan
fasilitas dan pemerintah. Permasalahan inti adalah
perilaku pengelolaan sampah rumah tangga yang belum optimal meskipun volume
sampah terus meningkat. |
|
Tujuan Penelitian |
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apa
saja faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya suatu perilaku masyarakat pada
pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan
Gerunggang, Kota Pangkalpinang pada tahun 2024. |
|
Isi |
Menyoroti besarnya peran perilaku
masyarakat dalam masalah sampah. Meskipun sebagian besar responden memiliki
pengetahuan yang baik, praktik sehari-hari dalam mengelola sampah belum
sepenuhnya konsisten. Fasilitas terbatas, jadwal pengangkutan tidak rutin,
serta peran petugas kebersihan yang belum maksimal juga menjadi kendala.
Penelitian menegaskan pentingnya kombinasi antara edukasi, sarana memadai,
dan tindakan nyata masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih. |
|
Metode |
Metode penelitian yang dipakai adalah
pendekatan kuantitatif adapun desain cross-sectional. Sampel sebanyak
139 kepala keluarga diambil dari populasi 2.854 KK menggunakan rumus Slovin.
Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Analisis
dilakukan dengan uji chi-square untuk melihat hubungan variabel independen
(pengetahuan, sikap, tindakan, dukungan fasilitas, dukungan petugas) dengan
variabel dependen (perilaku pengelolaan sampah). Uji validitas dilakukan
menggunakan korelasi product moment, menunjukkan bahwa semua item valid
dengan r hitung lebih besar dari r tabel |
|
Hasil |
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa
semua faktor independen terbukti berhubungan signifikan dengan perilaku
pengelolaan sampah pengetahuan dengan (p=0,009), sikap dengan (p=0,000),
tindakan dengan (p=0,000), dukungan fasilitas dengan (p=0,000), dan dukungan
petugas kebersihan dengan (p=0,015). Faktor tindakan adalah yang paling
dominan dengan POR 8,826, menunjukkan bahwa tindakan baik meningkatkan
peluang sembilan kali lebih besar untuk memiliki perilaku pengelolaan sampah
yang baik. Hasil analisis menunjukkan hubungan
signifikan antara berbagai
faktor dan kebiasaan pengelolaan sampah |
|
Diskusi |
Temuan imenegaskan bahwa perubahan
perilaku tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan, melainkan lebih kuat
dipengaruhi oleh tindakan nyata serta dukungan lingkungan. Sikap positif
perlu diarahkan agar terwujud dalam kebiasaan sehari-hari. Fasilitas yang
memadai dan keterlibatan petugas kebersihan menjadi penguat yang mendorong
masyarakat untuk konsisten mengelola sampah. Dengan demikian, intervensi
perbaikan harus bersifat komprehensif : edukasi
berkelanjutan, penyediaan sarana, dan pembinaan langsung agar pengelolaan
sampah lebih efektif dan berkelanjutan. |
|
Kesimpulan |
Penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan, sikap, tindakan, dukungan fasilitas, dan dukungan petugas
kesehatan berhubungan signifikan dengan perilaku pengelolaan sampah rumah
tangga di Kelurahan Air Kepala Tujuh. Tindakan merupakan faktor paling
dominan, sehingga peningkatan pengelolaan sampah perlu difokuskan pada
perubahan tindakan masyarakat, disertai dukungan pengetahuan, sikap,
fasilitas, dan petugas kesehatan. |

0 komentar:
Posting Komentar