31.10.25

ESAI 1 MERINGKAS JURNAL MOTIVASI

 

TUGAS ESAI 1 MERINGKAS JURNAL MOTIVASI

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN REGULASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA STUDENTS ENTREPRENEUR COMMUNITY

Olivia Yunita Trestiawati (23310410023)

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

OKTOBER 2025

Topik

Entrepreneurship, motivasi berprestasi, regulasi diri, dan minat berwirausaha mahasiswa.

Sumber

Sinatrriya, F. I. (2018). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Regulasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Students Entrepreneur Community. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(4).

Permasalahan

Tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan lulusan perguruan tinggi menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Meskipun demikian, universitas memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat berwirausaha. Penelitian ini membahas masalah utama yaitu apakah faktor psikologis seperti motivasi berprestasi dan regulasi diri dapat meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Secara ideal, mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan kemampuan mengatur diri yang baik akan lebih siap menghadapi risiko dan tantangan dalam berwirausaha.

Tujuan Penelitian

Untuk menguji pengaruh motivasi berprestasi dan regulasi diri terhadap minat berwirausaha pada Unit Mahasiswa Wirausaha (SEC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

Isi

· Penelitian ini didasari oleh fakta bahwa banyak mahasiswa belum memilih wirausaha sebagai jalur karier, meskipun peluang kerja semakin terbatas. Peneliti menekankan pentingnya dua aspek psikologis, yaitu motivasi berprestasi dan regulasi diri, dalam meningkatkan minat terhadap wirausaha.

· Motivasi berprestasi adalah semangat untuk meraih kesuksesan dan menjadi terbaik berdasarkan standar yang dipersepsikan sendiri. Individu yang memiliki motivasi seperti ini biasanya tekun, tidak mudah menyerah, dan sangat ingin menang.

· Regulasi diri mencakup kemampuan mengendalikan emosi, mengatur tindakan, serta menetapkan tujuan dan memberi penghargaan pada diri sendiri. Individu yang mampu mengatur diri dengan baik dianggap lebih bisa konsisten mencapai tujuan.

· Ketika dua faktor tersebut ada bersamaan, diharapkan mahasiswa memiliki semangat untuk bekerja keras, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan peluang usaha.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Subjek penelitian berjumlah 61 mahasiswa yang tergabung dalam UKM Students Entrepreneur Community. Tiga skala Likert digunakan: skala minat berwirausaha, skala motivasi berprestasi, dan skala regulasi diri. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Validitas dan reliabilitas diuji untuk memastikan keakuratan instrumen penelitian.

Hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan peningkatan diri terhadap kewirausahaan, dengan nilai F = 1,8389, R2 = 0,389 dan p = 0,000. Pada motivasi berprestasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha dengan nilai beta = 0,586, t hitung = 5,697 dan p = 0,000. Sedangkan pada analisis diri minat berwirausaha tidak ada dengan nilai beta = -0,819, t hitung = 1,881 dan p = 0,071. Artinya, mahasiswa dengan motivasi tinggi cenderung memiliki keinginan kuat untuk berwirausaha, meskipun kemampuan mengatur diri belum sepenuhnya mendukung niat tersebut.

Diskusi

Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi adalah faktor psikologis penting dalam menggerakkan minat berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung termotivasi untuk berhasil, berani mengambil risiko, dan lebih kreatif dalam mengembangkan ide bisnis. Di sisi lain, kemampuan mengatur diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan, mungkin karena sebagian besar responden masih dalam tahap akhir remaja (sekitar usia 20 tahun) yang belum stabil dalam mengelola emosi dan tanggung jawab. Penelitian ini mendukung teori McClelland bahwa kebutuhan berprestasi menjadi penggerak kuat dalam perilaku produktif. Hasilnya menunjukkan bahwa perguruan tinggi perlu meningkatkan pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan yang berbasis motivasi agar mahasiswa lebih siap menjadi wirausaha muda yang mandiri dan inovatif.

0 komentar:

Posting Komentar