TUGAS ESAI 1 MERINGKAS JURNAL MOTIVASI
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN REGULASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA STUDENTS ENTREPRENEUR COMMUNITY
Olivia
Yunita Trestiawati (23310410023)
Mata
Kuliah Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
OKTOBER
2025
|
Topik |
Entrepreneurship,
motivasi berprestasi, regulasi diri, dan minat berwirausaha mahasiswa. |
|
Sumber |
Sinatrriya,
F. I. (2018). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Regulasi Diri Terhadap Minat
Berwirausaha Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Students Entrepreneur Community.
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(4). |
|
Permasalahan |
Tingkat
pengangguran yang tinggi di kalangan lulusan perguruan tinggi menunjukkan
bahwa tidak semua mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Meskipun demikian,
universitas memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat berwirausaha.
Penelitian ini membahas masalah utama yaitu apakah faktor psikologis seperti
motivasi berprestasi dan regulasi diri dapat meningkatkan minat berwirausaha
mahasiswa. Secara ideal, mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
dan kemampuan mengatur diri yang baik akan lebih siap menghadapi risiko dan
tantangan dalam berwirausaha. |
|
Tujuan
Penelitian |
Untuk
menguji pengaruh motivasi berprestasi dan regulasi diri terhadap minat
berwirausaha pada Unit Mahasiswa Wirausaha (SEC) Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman |
|
Isi |
·
Penelitian ini didasari oleh fakta bahwa banyak mahasiswa belum memilih
wirausaha sebagai jalur karier, meskipun peluang kerja semakin terbatas.
Peneliti menekankan pentingnya dua aspek psikologis, yaitu motivasi
berprestasi dan regulasi diri, dalam meningkatkan minat terhadap wirausaha. ·
Motivasi berprestasi adalah semangat untuk meraih kesuksesan dan menjadi
terbaik berdasarkan standar yang dipersepsikan sendiri. Individu yang
memiliki motivasi seperti ini biasanya tekun, tidak mudah menyerah, dan
sangat ingin menang. ·
Regulasi diri mencakup kemampuan mengendalikan emosi, mengatur tindakan,
serta menetapkan tujuan dan memberi penghargaan pada diri sendiri. Individu
yang mampu mengatur diri dengan baik dianggap lebih bisa konsisten mencapai
tujuan. ·
Ketika dua faktor tersebut ada bersamaan, diharapkan mahasiswa memiliki
semangat untuk bekerja keras, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan peluang
usaha. |
|
Metode |
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda.
Subjek penelitian berjumlah 61 mahasiswa yang tergabung dalam UKM Students
Entrepreneur Community. Tiga skala Likert digunakan: skala minat
berwirausaha, skala motivasi berprestasi, dan skala regulasi diri. Data
dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Validitas dan reliabilitas diuji untuk
memastikan keakuratan instrumen penelitian. |
|
Hasil |
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi berprestasi dan peningkatan diri terhadap
kewirausahaan, dengan nilai F = 1,8389, R2 = 0,389 dan p = 0,000. Pada
motivasi berprestasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat
berwirausaha dengan nilai beta = 0,586, t hitung = 5,697 dan p = 0,000.
Sedangkan pada analisis diri minat berwirausaha tidak ada dengan nilai beta =
-0,819, t hitung = 1,881 dan p = 0,071. Artinya, mahasiswa dengan motivasi
tinggi cenderung memiliki keinginan kuat untuk berwirausaha, meskipun
kemampuan mengatur diri belum sepenuhnya mendukung niat tersebut. |
|
Diskusi |
Penelitian
ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi adalah faktor psikologis penting
dalam menggerakkan minat berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi cenderung termotivasi untuk berhasil, berani mengambil
risiko, dan lebih kreatif dalam mengembangkan ide bisnis. Di sisi lain,
kemampuan mengatur diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan, mungkin
karena sebagian besar responden masih dalam tahap akhir remaja (sekitar usia
20 tahun) yang belum stabil dalam mengelola emosi dan tanggung jawab.
Penelitian ini mendukung teori McClelland bahwa kebutuhan berprestasi menjadi
penggerak kuat dalam perilaku produktif. Hasilnya menunjukkan bahwa perguruan
tinggi perlu meningkatkan pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan yang
berbasis motivasi agar mahasiswa lebih siap menjadi wirausaha muda yang
mandiri dan inovatif. |

0 komentar:
Posting Komentar