16.10.25

Esai 1 - Meringkas Jurnal Motivasi Enterpreneurship

 

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Tugas : Esai 1 – Meringkas Jurnal Motivasi

Judul Jurnal : Psychological Capital and Innovative Work Behavior in Small and Medium Entrepreneurs (Modal Psikologis dan Perilaku Kerja Inovatif pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah)

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

Bulan dan Tahun Terbit : Oktober 2025

Liyana Nofiasari

23310410049

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

 

Topik

Modal psikologis, perilaku kerja inovatif, UMKM

Sumber

Hermina, C. (2024). Psychological capital and innovative work behavior in small and medium entrepreneurs. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 13(1), 141-145. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v13i1.14849

Permasalahan

Penelitian ini berangkat dari permasalahan pada UMKM di Indonesia. Meskipun jumlah UMKM terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4.44% per tahun di Kalimantan Selatan, banyak usaha yang tidak bertahan lama dan berakhir bangkrut. Minimnya inovasi dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Rendahnya daya saing produk UMKM lokal di pasar global, baik dari segi kualitas maupun harga. Meskipun pemerintah telah memberikan berbagai dukungan, banyak UMKM yang gagal karena tidak mampu berinovasi secara konsisten.

Tujuan Penelitian

Mengetahui peran modal psikologis terhadap perilaku kerja inovatif pada pelaku UMKM. Peneliti ingin membuktikan hipotesis bahwa modal psikologis memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan perilaku kerja inovatif para pelaku UMKM di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

 

Isi

Perilaku kerja inovatif dijelaskan sebagai perilaku yang mencakup empat dimensi yaitu eksplorasi ide, penciptaan ide, promosi ide, dan implementasi ide. Peneliti menekankan bahwa perilaku ini tentang menghasilkan ide baru serta bagaimana secara aktif memperjuangkan dan menerapkan ide tersebut di tempat kerja.

Modal psikologis diuraikan sebagai kondisi perkembangan psikologis positif yang terdiri dari empat dimensi, kepercayaan diri (efikasi diri) untuk mengambil tantangan, optimisme tentang kesuksesan di masa kini dan depan, ketekunan dalam mencapai tujuan (harapan), dan kemampuan untuk bangkit kembali ketika menghadapi masalah (resiliensi). Keempat dimensi ini saling berkaitan dan membentuk kapasitas psikologis yang dapat membantu individu menghadapi tantangan dalam berinovasi.

Peneliti mengaitkan temuan-temuan dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa modal psikologis dapat menjadi motivasi intrinsik yang lebih kuat dibandingkan motivasi eksternal dalam memengaruhi perilaku inovatif.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental dengan desain korelasional dan cross-sectional.

Jumlah responden ditentukan menggunakan metode a priori dengan bantuan perangkat lunak G*Power, yang menghasilkan jumlah minimal 55 responden. Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui Google Forms pada periode Desember 2023 hingga Januari 2024 dengan teknik convenience sampling. Dari 80 responden awal, 10 orang dikeluarkan karena terdeteksi memberikan respons yang tidak cermat melalui attention check items, sehingga tersisa 70 partisipan yang datanya dianalisis.

Dua instrumen pengukuran digunakan: Psychological Capital Questionnaire dari Luthans et al. yang telah diadaptasi oleh Fithria dan Riyono (2018) dengan reliabilitas Cronbach's Alpha berkisar 0.78-0.87, dan skala Innovative Work Behavior dari De Jong dan Den Hartog (2010) yang dimodifikasi oleh Dewi dan Meiyanto (2019) dengan reliabilitas Cronbach's Alpha berkisar 0.57-0.79.

Analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan perangkat lunak JASP versi 0.18.3. Sebelum analisis, peneliti mengecek asumsi normalitas dan linearitas terlebih dahulu untuk memastikan data memenuhi syarat analisis regresi.

Hasil

Hasil kategorisasi variabel menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada kategori sedang untuk kedua variabel, yaitu 60% untuk modal psikologis dan 50% untuk perilaku kerja inovatif, mengindikasikan bahwa sebagian besar pelaku UMKM memiliki modal psikologis dan perilaku kerja inovatif.

Uji asumsi menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan memenuhi asumsi linearitas, yang terlihat dari Q-Q plot dan hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa modal psikologis berperan secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif dengan koefisien regresi (b) sebesar 0.47 dan tingkat signifikansi p < 0.05. Artinya, setiap peningkatan satu unit pada modal psikologis akan meningkatkan perilaku kerja inovatif sebesar 0.47 unit.

Besaran pengaruh atau kontribusi modal psikologis terhadap perilaku kerja inovatif adalah sebesar 21.1%, yang dalam penelitian sosial dapat dianggap sebagai pengaruh yang cukup substansial. Hasil ini membuktikan hipotesis penelitian bahwa modal psikologi berperan dalam meningkatkan perilaku kerja inovatif pelaku UMKM.

Diskusi

Setiap dimensi modal psikologis berkontribusi terhadap perilaku kerja inovatif. Efikasi diri membantu pelaku UMKM untuk tidak takut mengambil risiko dalam menerapkan ide-ide baru. Optimisme mendorong mereka untuk terus menciptakan ide karena memiliki ekspektasi positif terhadap keberhasilan. Harapan membuat mereka menjadi pemikir yang mandiri dan mampu memberikan solusi inovatif ketika menghadapi masalah. Resiliensi membantu mereka untuk tetap fleksibel, beradaptasi dengan perubahan, dan bangkit kembali setelah mengalami kegagalan.

Modal psikologis sebagai kapasitas psikologis positif dapat membantu pelaku UMKM mengatasi stres dan frustrasi yang sering muncul dalam proses inovasi. Kapasitas kognitif pengaturan diri yang baik membuat mereka lebih disiplin, inisiatif, dan proaktif dalam menghadapi tantangan inovasi.

 

0 komentar:

Posting Komentar