Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Tugas : Esai 1 – Meringkas Jurnal Motivasi
Judul Jurnal : Psychological
Capital and Innovative Work Behavior in Small and Medium Entrepreneurs (Modal Psikologis dan Perilaku Kerja Inovatif
pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Bulan dan Tahun Terbit : Oktober 2025
Liyana Nofiasari
23310410049
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
|
Topik |
Modal psikologis,
perilaku kerja inovatif, UMKM |
|
Sumber |
Hermina, C. (2024). Psychological capital
and innovative work behavior in small and medium entrepreneurs. Psikostudia:
Jurnal Psikologi, 13(1), 141-145. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v13i1.14849 |
|
Permasalahan |
Penelitian ini berangkat dari permasalahan
pada UMKM di Indonesia. Meskipun jumlah UMKM terus meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 4.44% per tahun di Kalimantan Selatan, banyak usaha yang
tidak bertahan lama dan berakhir bangkrut. Minimnya inovasi dalam menjalankan
dan mengembangkan usaha. Rendahnya daya saing produk UMKM lokal di pasar
global, baik dari segi kualitas maupun harga. Meskipun pemerintah telah
memberikan berbagai dukungan, banyak UMKM yang gagal karena tidak mampu
berinovasi secara konsisten. |
|
Tujuan Penelitian |
Mengetahui peran modal psikologis terhadap
perilaku kerja inovatif pada pelaku UMKM. Peneliti ingin membuktikan
hipotesis bahwa modal psikologis memiliki pengaruh signifikan dalam
meningkatkan perilaku kerja inovatif para pelaku UMKM di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan. |
|
Isi |
Perilaku kerja inovatif dijelaskan sebagai
perilaku yang mencakup empat dimensi yaitu eksplorasi ide, penciptaan ide, promosi
ide, dan implementasi ide. Peneliti menekankan bahwa perilaku ini tentang
menghasilkan ide baru serta bagaimana secara aktif memperjuangkan dan
menerapkan ide tersebut di tempat kerja. Modal psikologis diuraikan sebagai kondisi
perkembangan psikologis positif yang terdiri dari empat dimensi, kepercayaan
diri (efikasi diri) untuk mengambil tantangan, optimisme tentang kesuksesan
di masa kini dan depan, ketekunan dalam mencapai tujuan (harapan), dan
kemampuan untuk bangkit kembali ketika menghadapi masalah (resiliensi).
Keempat dimensi ini saling berkaitan dan membentuk kapasitas psikologis yang
dapat membantu individu menghadapi tantangan dalam berinovasi. Peneliti mengaitkan temuan-temuan dari
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa modal psikologis dapat menjadi
motivasi intrinsik yang lebih kuat dibandingkan motivasi eksternal dalam
memengaruhi perilaku inovatif. |
|
Metode |
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif non-eksperimental dengan desain korelasional dan cross-sectional.
Jumlah responden ditentukan menggunakan
metode a priori dengan bantuan perangkat lunak G*Power, yang menghasilkan
jumlah minimal 55 responden. Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui
Google Forms pada periode Desember 2023 hingga Januari 2024 dengan teknik
convenience sampling. Dari 80 responden awal, 10 orang dikeluarkan karena
terdeteksi memberikan respons yang tidak cermat melalui attention check
items, sehingga tersisa 70 partisipan yang datanya dianalisis. Dua instrumen pengukuran digunakan:
Psychological Capital Questionnaire dari Luthans et al. yang telah diadaptasi
oleh Fithria dan Riyono (2018) dengan reliabilitas Cronbach's Alpha berkisar
0.78-0.87, dan skala Innovative Work Behavior dari De Jong dan Den Hartog
(2010) yang dimodifikasi oleh Dewi dan Meiyanto (2019) dengan reliabilitas
Cronbach's Alpha berkisar 0.57-0.79. Analisis data menggunakan regresi linear
sederhana dengan bantuan perangkat lunak JASP versi 0.18.3. Sebelum analisis,
peneliti mengecek asumsi normalitas dan linearitas terlebih dahulu untuk
memastikan data memenuhi syarat analisis regresi. |
|
Hasil |
Hasil kategorisasi variabel menunjukkan
bahwa mayoritas responden berada pada kategori sedang untuk kedua variabel,
yaitu 60% untuk modal psikologis dan 50% untuk perilaku kerja inovatif, mengindikasikan
bahwa sebagian besar pelaku UMKM memiliki modal psikologis dan perilaku kerja
inovatif. Uji asumsi menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal dan memenuhi asumsi linearitas, yang terlihat dari Q-Q
plot dan hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis regresi linear
sederhana menunjukkan bahwa modal psikologis berperan secara signifikan terhadap
perilaku kerja inovatif dengan koefisien regresi (b) sebesar 0.47 dan tingkat
signifikansi p < 0.05. Artinya, setiap peningkatan satu unit pada modal
psikologis akan meningkatkan perilaku kerja inovatif sebesar 0.47 unit. Besaran pengaruh atau kontribusi modal
psikologis terhadap perilaku kerja inovatif adalah sebesar 21.1%, yang dalam
penelitian sosial dapat dianggap sebagai pengaruh yang cukup substansial.
Hasil ini membuktikan hipotesis penelitian bahwa modal psikologi berperan
dalam meningkatkan perilaku kerja inovatif pelaku UMKM. |
|
Diskusi |
Setiap dimensi modal psikologis
berkontribusi terhadap perilaku kerja inovatif. Efikasi diri membantu pelaku
UMKM untuk tidak takut mengambil risiko dalam menerapkan ide-ide baru.
Optimisme mendorong mereka untuk terus menciptakan ide karena memiliki ekspektasi
positif terhadap keberhasilan. Harapan membuat mereka menjadi pemikir yang
mandiri dan mampu memberikan solusi inovatif ketika menghadapi masalah. Resiliensi
membantu mereka untuk tetap fleksibel, beradaptasi dengan perubahan, dan
bangkit kembali setelah mengalami kegagalan. Modal psikologis sebagai kapasitas
psikologis positif dapat membantu pelaku UMKM mengatasi stres dan frustrasi
yang sering muncul dalam proses inovasi. Kapasitas kognitif pengaturan diri
yang baik membuat mereka lebih disiplin, inisiatif, dan proaktif dalam
menghadapi tantangan inovasi. |
0 komentar:
Posting Komentar