26.8.25

Remedial Psikologi Inovasi

Nama : Alimin Mubarok

NIM     :22310410144

 


                   

 

Jawaban Remedial Inovasi      

 

 

Mahasiswa dalam kondisi yang tidak nyaman akan memberikan respon fight or flight  dari respon itu menghasilkan exit atau voice, loyalty dan  neglect (Rusbult, Zembrodt, & Gunn, 1982)

 

Exit, voice dan loyality, neglect adalah sebuah respon psikologis atau prilaku seseorang terhadap situasi konflik yang terjadi, dan terbagi menjadi 4 dimensi.  Aktif vs Pasive sedangkan Destruktif vs Konstruktif:

1.Exit menurut( Farrel, 1983; Withey & Cooper, 1989)  adalah keluar meninggalkan organisasi,  berarti Exit adalah respon individu untuk memilih  keluar atau memilih lari dari konflik atau dari situasi yang membuatnya tidak nyaman, dan ini termasuk pada respon aktif dan destruktif.

Misalnya:

a).Pak Budi memilih keluar dari perusahaan tekstil dikarenakan posisinya  diganti orang lain, tanpa pemberitahuan dari atasannya, pak Budi  keluar tanpa memita kejelasan lebih dulu dari atasannya.

2.Voice menurut ( Farrel, 1983; Withey & Cooper, 1989)  tetap berada diorganisasi tetapi melakukan perubahan dengan harapan ada perubaikan, ini merupakan respon aktif konstruktif dimana individu menyampaikan dan mencoba memperbaiki sistem sehingga memiliki harapan ada kebaikan

Misalnya dari kasus pak Budi

1.Pak Budi bertanya kepada atasannya kenapa job yang sudah biasa dikerjakannya digantikan orang, kemudian pak Budi melanjutkan sekiranya atasannya tidak suka dengan kerjanya pak Budi siap memperbaiki kinerjanya.

Kesimpulan

Pak Budi menyampaikan ketidakjelasan keputusan atasannya dengan harapan ada pertimbangan lagi kenapa posisinya diganti orang. Respon ini bisa dikatakan aktif dan kontruksif, harapan pak Budi dengan menyampaikan tersebut berharap ada kebaikan.

 

3.Loyalty menurut ( Farrel, 1983; Withey & Cooper, 1989)  sesorang tetap diorganisasi namun pasif tidak melakukan perbaikan, dan ini adalah respon yang pasif dan konstrukstif dimana  individu tetap bertahan didalamnya sambil berharap situasi akan membaik tanpa melakukan tindakan apapun.

Misalnya

Pak Budi bekerja diperusahaan tekstil tapi tidak puas karena beban kerjanya bertambah, tapi atasannya tidak memberikan apresiasi ditambah sistem promosi perusahaan tidak jelas, namun Pak Budi tidak langsung mengundurkan diri (exit) atau protes (voice) tetapi pak Budi tetap memilih bekerja sambil berharap situasi akan membaik.

 

4.Neglect menurut ( Farrel, 1983; Withey & Cooper, 1989)  berada di organisasi namun abai terhadap perbaikan, dan ini respon pasif dan destruktif dimana individu tidak berbuat apa-apa, mulai kehilangan semangat, mengabaikan tugas, atau menjadi tidak produktif.

Misalnya

Pak Budi merasa kecewa posisinya digantikan orang, atasan tidak memberikan penjelasan, strategi pemasaran pak Budi tidak pernah dipertimbangkan atasannya, Pak Budi merasa tidak dihargai atasannya,  pak Budi bukannya (Voice ) atau (exit) namun hanya memilih diam dan tidak peduli.

 

 

 

REFERENSI

1.Yunianto, A. (2007). Analisis Perilaku Voice sebagai Moderator Hubungan antara Ketidakpuasan Kerja dan Kreativitas. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 14(1), 24228.


0 komentar:

Posting Komentar