MUHAMMAD IQBAL NUGROHO
22310410143
DOSEN PENGAMPU : Dr. Arundati Shinta, M.A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
KAMIS, 24 JULI 2025
Pertanyaan : Jelaskan perbedaan perubahan diri antara Ayu Aryanti dengan para remaja ‘unik’ tersebut melalui skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995).
Perubahan perilaku diri seseorang tidak terjadi secara instan, perlu beberapa tahapan yang dapat dilakukan agar perilaku diri seseorang dapat berubah. Tahapan tersebut diantaranya :
Kesadaran diri dan penyesuaian diri
Langkah awal dimulai dengan refleksi internal: menyadari adanya perilaku atau pola yang ingin diubah. Proses penyesuaian diri (self-adjustment) sangat penting agar individu bisa mengenali kelemahan dan kekuatan dalam menghadapi situasi baru.
Kontrol diri (Self control) dan disiplin
Setelah kesadaran muncul, dibutuhkan kemampuan pengendalian diri untuk tidak kembali ke kebiasaan lama. Kebiasaan disiplin membantu membentuk prilaku baru menjadi lebih permanen.
Perencanaan dan aksi
Menyusun rencana konkret—dengan strategi yang jelas, terukur, dan realistis—merupakan bagian penting ketika memulai aksi perubahan perilaku.
Evaluasi dan penyesuaian
Evaluasi berkala memungkinkan individu untuk menilai efektivitas strategi, mengidentifikasi hambatan, lalu menyesuaikan rencana bila perlu.
Pemeliharaan dan konsistensi
Tahap paling krusial adalah mempertahankan perilaku baru agar tidak kembali ke kebiasaan lama. Dukungan lingkungan dan self-efficacy penting dipertahankan melalui regulasi diri yang konsisten.
Pada kasus yang terjadi pada Ayu Aryanti ini karena Ayu tidak dapat melewati masa-masa stress atau tekanan yang ada pada kesehariannya saat menjadi anak asuh KDM. Selain itu juga Ayu masih menginginkan dapat menunggu orangtuanya dan membantu dengan mendapatkan uang dari menjual makaroni.
Berbeda dengan anak ‘unik’ lainnya yang memiliki kasus kenakalan seperti (sering tawuran dan sering minum minuman keras) dapat melewati masa stress nya dengan di “barak” yang dimana diajarkan perilaku disiplin.
Kesimpulan:
Dengan menggunakana skema Persepsi Paul A. Bell dan kawan-kawan perbedaan terletak pada persepsi keduanya yang mana memiliki persepsi berbeda sehingga memiliki perilaku yang berbeda.
Ayu Aryanti mengalami persepsi penolakan karena merespon dengan tidak ada perubahan yang disebabkan latar belakang keluarga, merasa tertekan, dan tidak nyaman. Sedangkan remaja ‘unik’ mengalami persepsi menerima karena membutuhkan perubahan yang bisa disebabkan oleh masalah yang dimiliki, pendidikan yang positif.
Daftar Pustaka
Ramdhani, N. (2016). Perubahan perilaku dan konsep diri remaja setelah menjalani pelatihan keterampilan sosial. Jurnal Psikologi UGM.
0 komentar:
Posting Komentar