24.7.25

 

PSIKOLOGI INOVASI - ESAI 4 – PARTISIPASI LOMBA - Mencoba Melatih Diri Berpartisipasi Dalam Ajang Lomba Lari - Asna Khoirunisa

 

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 4 – PARTISIPASI LOMBA

Mencoba Melatih Diri Berpartisipasi Dalam Ajang Lomba Lari

Dosen pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Disusun oleh : Asna Khoirunisa

NIM: 22310410153

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

2025

    Lomba lari Bhayangkara Run adalah salah satu ajang olahraga yang tidak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan nasionalisme. Tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti lomba tersebut yang dilaksanakan di Gunungkidul, Yogyakarta, sebuah tempat yang terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Mengikuti lomba ini bukan hanya tentang berlari sejauh 3 kilometer, tetapi juga tentang merasakan atmosfer perjuangan, keindahan alam, dan nilai-nilai kebersamaan yang semakin mendalam.

     Perjalanan menuju Gunungkidul dimulai pagi-pagi sekali. Udara segar dan pemandangan alam yang memukau di sepanjang perjalanan menambah semangat kami. Setibanya di lokasi, suasana sudah sangat meriah. Ribuan peserta dari berbagai daerah telah berkumpul, siap mengikuti lomba. Keberagaman peserta, baik dari usia muda hingga dewasa, menunjukkan betapa olahraga ini mampu menyatukan berbagai kalangan. Mulai dari petugas kepolisian, masyarakat umum, hingga pelari profesional, semua berkumpul dengan tujuan yang sama: menyelesaikan lomba dan merayakan semangat kebangsaan.

     Lomba dimulai dengan sambutan dari panitia dan pejabat kepolisian yang turut hadir. Mereka memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh peserta. Tak lama setelah itu, suara tembakan pistol menandai dimulainya lomba. Saya bersama peserta lainnya berlari mengikuti jejak garis start, menuju rute yang telah ditentukan. Medan yang dihadapi cukup menantang. Sebagian besar rutenya adalah jalur perbukitan dengan tanjakan yang cukup curam. Namun, pemandangan alam Gunungkidul yang hijau dan udara sejuk membuat setiap langkah terasa menyegarkan. Di sisi jalan, warga sekitar dengan ramah memberikan dukungan, yang semakin menambah semangat kami untuk terus berlari.

 


    Bhayangkara Run di Gunungkidul bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mental. Di tengah jalur yang menanjak dan medan yang terjal, terkadang saya merasa ingin berhenti. Namun, setiap kali itu terjadi, semangat peserta lain yang saling mendukung dan meneriakkan kata-kata penyemangat membuat saya kembali termotivasi untuk melangkah lebih jauh. Tidak hanya peserta, para petugas kepolisian dan relawan yang tersebar di sepanjang rute juga memberi semangat dan memastikan keamanan peserta selama lomba berlangsung.

    Pada akhirnya, meskipun saya tidak termasuk dalam kategori pemenang, rasa bangga dan puas tetap hadir. Menyelesaikan lomba Bhayangkara Run di Gunungkidul bukan hanya soal mendapatkan medali atau penghargaan, tetapi juga tentang merasakan kebersamaan dan kebanggaan yang terbangun di sepanjang rute. Sebuah pengalaman yang tidak hanya memperkuat fisik saya, tetapi juga memperkaya jiwa saya. Lomba ini mengajarkan saya tentang pentingnya semangat juang, disiplin, dan kerjasama, serta rasa cinta terhadap tanah air yang terus membara.


0 komentar:

Posting Komentar