24.7.25

ESSAY9_UAS_ELLENIAIKAA (22310410171)

 


ESSAY IX

 

 

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI

PERBEDAAN PERUBAHAN DIRI AYU ARYANTI DAN REMAJA UNIK DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI INOVASI: PERSEPSI PAUL A. BELL, DKK.

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta., MA

Oleh : Ellenia Ika Aprilliani (22310410174)

 

 

 

 

 

 

PROGAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2025

 

Menurut psikologi inovasi, perubahan pada perilaku sangat erat kaitannya dengan persepsi individu terhadap lingkungan. Persepsi juga menjadi dasar dari terbentuknya perilaku, perilaku yang dilakukan secara terus menerus itulah yang akan berkembang menjadi suatu kebiasaan. Menurut Paul A. Bell dan kawan-kawannya, memberikan penjelasan bahwa persepsi terbentuk melalui suatu proses stimulus, interpretasi, seleksi dan respon. Maka dengan hal ini, perubahan diri pada Ayu Aryanti dan para remaja yang unik dapat dianalis untuk memahami pola-pola perubahan perilaku mereka. Menurut skema persepsi Paul A. Bell dan kawan-kawannya, berikut penjelasannya: stimulus, merupakan suatu informasi atau pengalaman dari lingkungan sekitarnya. Seleksi, merupakan pemilihan suatu informasi yang dianggap penting oleh individu tersebut. Interpretasi, merupakan suatu pemaknaan atas informasi yang diterima. Sedangkan respon, merupakan suatu perilaku yang menunjukkan berdasarkan hasil dari interpretasi.

Pada kasus Ayu Aryanti merupakan seorang remaja perempuan yang diangkat oleh KDM sebagai anak, karena kehidupannya yang cukup sulit. Selama dua tahun, Ayu hidup dengan fasilitas yang terjamin pendidikan, kehidupan dan lingkungan yang positif dengan harapan bisa merubah nasibnya melalui fasilitas dan pendidikan yang sudah diberikan. Namun, pada kenyataannya, Ayu memilih untuk kembali ke rumah dan berjualan dengan penghasilan yang minim. Sedangkan pada kasus remaja unik merupakan anak-anak yang awalnya bermasalah, seperti anak yang tidak patuh aturan, melawan orang tua, nakal, pergaulan bebas dan mengonsumsi miras. Mereka justru mengalami suatu perubahan yang signifikan setelah dipaksa masuk ke barak militer. Di barak tersebut, mereka diajarkan dan dilatih dalam kedisiplinannya, pembelajaran serta kebiasaan untuk memberikan perubahan positif. Sehingga menunjukkan perilaku baru yang positif dan mampu merencanakan masa depannya secara matang.

Dalam menanggapi diantara kedua kasus ini, pertama pada kasus Ayu menunjukkan bahwa lingkungan yang baik tidak selalu menujukkan atau memberikan suatu persepsi yang baik. Hal ini dikarenakan, jika seorang individu tidak mempunyai keterbukaan untuk menangkap maknanya. Sedangkan pada kasus remaja unik, menunjukkan bahwa suatu tekanan dapat memberikan perubahan jika dapat merubah persepsi mereka pada masa depan. Kesimpulan diantara kedua kasus ini, perbedaan bukan terletak pada kesempatan yang sudah diberikan, namun terletak pada bagaimana cara individu dalam memaknai sebuah kesempatan yang diberikan melalui persepsinya. Maka, perubahan yang inovatif juga harus dimulai dari perubahan persepsi terhadap diri bukan hanya dari perubahan lingkungan. 

0 komentar:

Posting Komentar