ESSAY PRESTASI
PSIKOLOGI INOVASI
ESSAY PRESTASI
KEGIATAN PELAYANAN MASYARAKAT
Hadir Di Antara Balon Warna-Warini
Oleh:
Nama : Abdul Basit Cahyana
NIM : 22310410166
Dosen Pengampu:
DR. Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Yogyakarta
2025
Turun ke masyarakat tidak selalu berarti hadir dalam program besar dengan spanduk dan proposal. Kadang, ia hadir dalam bentuk sederhana, misalnya ikut menata balon, memegangi anak kecil agar tidak menangis, dan memastikan lilin menyala saat lagu ulang tahun dinyanyikan.
Hari itu, saya membantu sebuah keluarga menyiapkan pesta ulang tahun sederhana untuk anak mereka. Ruang tamu kecil dihiasi balon pastel, kue ulang tahun buatan rumahan, dan spanduk yang dilukis tangan. Suasananya hangat, tak mewah, tapi penuh cinta. Di balik semua itu, saya mulai menyadari bahwa pengalaman kecil ini justru membawa saya memahami makna kehadiran sosial yang sesungguhnya.
Dalam perkembangan psikologi modern, anak-anak dipahami tidak hanya sebagai bagian dari keluarga inti, tapi juga produk dari lingkungan sosialnya. Miller, dkk. (2017) menekankan peran penting komunitas dalam perkembangan emosi dan sosial anak. Dimana dalam sebuah perayaan kecil ini, kehadiran orang - orang terdekat, baik keluarga, kerabat, ataupun tetangga memperlihatkan bahwa masyarakat menjadi bagian dari sistem asuh bagi anak-anak.
Menurut Liu, dkk (2020) anak - anak akan berkembang lebih optimal ketika mereka tumbuh dalam lingkungan sosial yang memiliki hubungan emosional yang positif antara anak dan orang dewasa di sekitar mereka. Dan tentunya perayaan ulang tahun anak menjadi salah satu momen yang mampu memperkuat keterkitan itu. Ketika banyak orang hadir untuk bernyanyi, tertawa, dan menciptakan memori tentang masa kecil yang menyenangkan bagi anak menjadi salah satu bentuk validasi sosail serta untuk membentuk rasa aman dan percaya diri pada anak.
Dalam kehidupannya, mungkin saya bukan siapa-siapa, bukan bagian dari keluarga, bukan fasilitator, bahkan jauh dari kata panitia acara. Namun kehadiran saya disini untuk membantu dan diijinkan, ini adalah sesuatu yang bermakna khususnya bagi diri saya sendiri.
Dalam psikologi, konsep partisipasi komunitas didefinisikan sebagai segala bentuk keterlibatan individu dalam proses sosial baik secara aktif maupun pasif, dan baik fromal maupun informal (Tosone, dkk. 2016).
Menurut Pretty, dkk. (2016), mengatakan bahwa keterlibatan sosial berkontribusi pada kesehatan mental dan rasa bermakna dalam kehidupan individu. Perayaan itu berlangsung tak lebih dari dua jam, tapi efeknya tak hanya bagianak yang berulang tahun, yang mana momen itu mungkin akan ia kenang sebagai bagian memori masa kecilnya. Bagi ibunya, mungkin sebagai bukti bahwa ia tidak sendiri dalam membesarkan anak. Dan bagi saya, pesta itu menjadi refleksi bahwa turun ke masyarakat tidak harus menunggu momen besar.
Perayaan sederhana ini mungkin bisa menjadi miniatur masyarakat yang hidup. Di dalamnya ada kasih sayang, kerja sama, dukungan emosional, dan harapan yang dijaga bersama. Turun ke masyarakat bukan hanya soal memberikan sesuatu, tetapi juga menerima pelajaran, rasa, dan makna dari mereka. Dan mungkin, itulah inti dari pengabdian sosial yang sebenarnya, bukan menempatkan diri sebagai penolong, tapi sebagai bagian dari simpul kehidupan yang saling menguatkan.
Daftar Pustaka:
Liu, J. J. W., Reed, M., & Girard, T. A. (2020). Advancing psychological understanding of social connectedness in children and youth. Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health, 14(1), 1–10.
Pretty, J., Rogerson, M., & Barton, J. (2016). Participatory engagements with community and nature as a well-being intervention: A review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 13(5), 475.
Tosone, C., Bauwens, J., & Glassman, M. (2016). Shared trauma, psychological needs, and therapeutic relationships in the wake of disasters. Psychotherapy, 53(4), 443.





0 komentar:
Posting Komentar