24.7.25

ESSAY 5 - PSIKOLOGI INOVASI: Lakukan Perubahan Diri - Nurhandika Khayata Auladi (22310410198) - DR. Arundati Shinta-UP45-JULI2025

 

Nama                           : Nurhandika Khayata Auladi

NIM                            : 22310410198

Mata Kuliah                : Psikologi Inovasi

Tugas Ke                     : 5

Nama Tugas                : Esai 5Lakukan Perubahan Diri

Dosen Pengampu        : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.

Waktu Terbit               : Juli 2025

 

JOGGING DAN TRANSFORMASI DIRI: DARI KEBIASAAN KECIL


MENUJU DAMPAK BESAR


Perubahan diri tidak selalu harus dimulai dari langkah besar. Justru, perubahan yang paling bertahan lama sering kali berasal dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Sejak tanggal 10 Mei hingga 19 Juli 2025, saya melakukan kegiatan jogging setiap minggu tanpa terputus selama 10 minggu berturut-turut. Aktivitas ini saya lakukan minimal satu kali per minggu dengan durasi keseluruhan minimal satu jam setiap minggu. Dari awal yang sederhana, kegiatan ini perlahan membentuk pola hidup yang lebih sehat, baik secara fisik maupun mental. Seluruh catatan perkembangan saya dokumentasikan dalam tabel dan grafik, menunjukkan peningkatan waktu tempuh dari 10 menit menjadi 30 menit dan jarak dari 1,46 km menjadi 5,51 km. Rata-rata selama 10 minggu, saya jogging selama 24 menit dengan jarak 3,75 km.

Permasalahan utama yang saya hadapi sebelum memulai kebiasaan ini adalah rendahnya energi, kurang fokus saat belajar, serta perasaan mudah lelah dan stres. Hal ini merupakan dampak dari gaya hidup pasif yang terlalu banyak dihabiskan di depan layar dan kurang bergerak. Saya menyadari bahwa kesehatan mental dan fisik tidak dapat dipisahkan, dan salah satu cara mengatasinya adalah dengan menciptakan rutinitas yang positif. Saya memilih jogging karena merupakan aktivitas yang murah, mudah dilakukan sendiri, dan hasilnya bisa diukur secara jelas. Minggu pertama saya lakukan selama 10 menit sejauh 1,46 km. Rasanya berat dan melelahkan. Namun, saya tetap memaksakan diri karena ingin melihat sejauh mana saya bisa bertahan.

Minggu demi minggu, hasilnya mulai terlihat. Di minggu ketiga, saya sudah bisa menempuh jarak 2,56 km, dan pada minggu keempat hingga keenam saya mencapai stabilitas di sekitar 3,5 km dengan durasi 22-23 menit. Peningkatan paling signifikan terjadi di minggu ketujuh hingga kesepuluh, saat saya bisa berlari lebih dari 5 km dalam waktu 30 menit. Saya merasa lebih segar, tidur lebih nyenyak, dan tidak mudah cemas. Ternyata, manfaat jogging bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental. Olahraga secara teratur terbukti dapat menurunkan hormon stres dan meningkatkan hormon endorfin yang membuat perasaan lebih bahagia (Susanti, 2020). . Berikut ini merupakan laporan kemajuan jogging yang saya lakukan selama 10 minggu:

Suka duka selama proses ini pun cukup beragam. Ada kalanya saya ingin menyerah karena cuaca tidak mendukung, tubuh lelah, atau sekadar malas. Tapi saya mengingat komitmen pribadi dan manfaat yang sudah saya rasakan. Dukungan dari teman yang juga menjalani gaya hidup sehat menjadi motivasi tambahan. Saya juga mulai mendengarkan podcast motivasi sambil jogging, yang membuat kegiatan ini terasa lebih bermakna. Dari sisi psikologi inovasi, proses perubahan diri ini menunjukkan pentingnya keberanian untuk melakukan pembaruan dalam kehidupan pribadi. Menurut Nirmala (2021), inovasi pribadi tidak hanya soal menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga membentuk kebiasaan baru yang lebih adaptif dan efektif.

Dengan membiasakan diri untuk jogging secara rutin, saya merasa lebih mampu mengatur waktu, mengendalikan emosi, dan meningkatkan disiplin diri. Ini membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi medium pembelajaran personal yang sangat kuat. Jogging bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga proses penguatan karakter. Transformasi diri ini menjadi contoh bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil yang dilakukan dengan niat dan komitmen yang jelas.

DAFTAR REFERENSI

Nirmala, T. (2021). Psikologi Inovasi: Teori dan Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: Rajawali Pers.

Susanti, R. (2020). “Pengaruh Olahraga Teratur terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa.” Jurnal Psikologi Terapan Indonesia, 8(2), 112–118.

Wulandari, M. (2018). Kesehatan Mental dan Peran Aktivitas Fisik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saputra, D. A. (2017). “Manfaat Aktivitas Aerobik terhadap Tingkat Stres Akademik.” Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(1), 45–52.

Rahayu, L. (2019). Membangun Disiplin Diri Melalui Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 

0 komentar:

Posting Komentar