Nama :
Nurhandika Khayata Auladi
NIM :
22310410198
Mata Kuliah :
Psikologi Inovasi
Tugas Ke :
4
Nama Tugas :
Esai 4 – Partisipasi
Lomba
Dosen Pengampu :
Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
Waktu
Terbit : Juli 2025
MENGEMBANGKAN
DIRI MELALUI KOMPETISI
Mengikuti
kompetisi bukan sekadar ajang mencari juara, tetapi juga sarana melatih
keterampilan, memperkuat mental, dan mengasah potensi diri. Melalui kuliah yang
membahas pentingnya merancang kehidupan melalui tindakan nyata, saya menyadari
bahwa keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan adalah bentuk pembelajaran
kontekstual yang sangat berharga. Saya menerapkannya dengan mengikuti dua
kompetisi yang berbeda: lomba lari dan lomba cipta puisi.
Kompetisi
pertama yang saya ikuti adalah Bantul Fun Run 2025, kategori 5 km. Untuk
mempersiapkan diri, saya berlatih secara rutin selama beberapa bulan. Latihan
tersebut meliputi jogging ringan, latihan pernapasan, hingga menjaga pola makan
dan istirahat. Walaupun saya tidak masuk tiga besar, keberhasilan menyelesaikan
lomba hingga garis finis memberi saya pengalaman mental yang positif dan rasa
percaya diri. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun efikasi diri, yakni
keyakinan akan kemampuan pribadi dalam menghadapi tantangan (Wibowo, 2016).
Kompetisi
kedua adalah Lomba Cipta Puisi Nasional “Aksaraya” yang diselenggarakan oleh
HIMA PBSI Universitas Tidar pada bulan Juni 2025. Proses mencipta puisi saya
awali dengan membaca puisi-puisi karya penyair Indonesia kontemporer, menulis
draf berulang kali, dan mencurahkan pengalaman pribadi menjadi bait-bait
puitis. Proses ini mengembangkan kemampuan saya dalam berpikir kreatif dan
ekspresif, yang menjadi bagian penting dari keterampilan abad 21 (Zamroni,
2020). Meskipun puisi saya tidak menang, saya merasa proses kreatif tersebut
membantu saya memahami diri sendiri secara lebih mendalam.
Melalui
kedua kompetisi ini, saya belajar bahwa pengembangan diri tidak selalu
bergantung pada hasil akhir, tetapi pada proses dan konsistensi. Mengikuti
lomba berarti melatih daya tahan, keberanian, dan keterampilan spesifik.
Menurut Susanto (2017), inovasi seringkali tumbuh dari keberanian mengambil
risiko dan mencoba hal baru hal inilah yang saya rasakan secara langsung.
Dengan
mengikuti lomba lari dan cipta puisi, saya menemukan bahwa ruang belajar bukan
hanya di kelas, tetapi juga di lintasan dan halaman kertas. Kompetisi menjadi
media refleksi dan latihan mental, sekaligus peluang membentuk karakter dan
kreativitas.
DAFTAR REFERNSI
Susanto, A. (2017). Psikologi Inovasi: Strategi
Menumbuhkan Kreativitas dan Daya Saing Individu. Jakarta: Kencana.
Wibowo, M. E. (2016). Psikologi Pendidikan: Teori dan
Praktik dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zamroni, M. (2020). Pendidikan Abad 21: Karakter,
Inovasi, dan Kemandirian. Yogyakarta: Ombak.
.jpeg)
.jpeg)
0 komentar:
Posting Komentar