25.7.25

ESSAI 9 UAS PSIKOLOGI INOVASI AJENG WINDA ADITA 23310410061





UAS PSILKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr.,Dra.ARUNDATI SHINTA MA

Oleh : Ajeng Winda Adhita (23310410061)













FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2025



Perubahan diri sering kali dimulai dari satu titik sederhana: persepsi. Menurut Paul A. Bell dkk. (dalam Patimah et al., 2024), persepsi terhadap lingkungan—baik fisik maupun sosial—adalah pintu masuk terhadap pembentukan perilaku. Lingkungan yang diinterpretasi secara positif akan membentuk perilaku adaptif dan inovatif, sebaliknya, lingkungan yang dipersepsi negatif akan menimbulkan resistensi terhadap perubahan.

Fenomena perubahan diri yang ditunjukkan oleh dua kelompok remaja dalam asuhan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menarik untuk dikaji melalui lensa persepsi. Kasus pertama adalah Ayu Aryanti, seorang gadis dari keluarga sederhana, yang diberi kesempatan tinggal bersama KDM dan mendapat jaminan pendidikan. Namun, ia menolak melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih pulang menjadi penjual makaroni. Sebaliknya, kelompok kedua adalah para remaja ‘unik’: anak-anak yang sebelumnya dianggap nakal atau menyimpang secara sosial, namun berhasil mengalami perubahan positif setelah mengikuti barak militer dan pola hidup disiplin bersama KDM.

Skema Persepsi Bell menyebut bahwa persepsi dipengaruhi oleh tiga komponen:
1. Stimulus dari lingkungan,
2. Karakteristik individu,
3. Kondisi situasional.

Kasus Ayu Aryanti

Stimulus lingkungan yang ia terima sangat mendukung: fasilitas pendidikan, tempat tinggal layak, perhatian dan kasih sayang dari KDM. Namun, karakteristik pribadinya, yang mungkin terbentuk dari pengalaman masa kecil dan nilai-nilai keluarga, tidak selaras dengan stimulus baru tersebut. Ia tidak merasa bahwa hidup bersama KDM dan melanjutkan studi akan membawa keuntungan signifikan, karena persepsinya terhadap masa depan tetap terikat pada nilai-nilai lama: cukup sederhana, cukup bertahan, cukup berjualan. Ini menunjukkan persepsi pasif terhadap inovasi. Secara situasional, Ayu juga tidak mengalami tekanan yang cukup untuk mendorong perubahan. Kebebasan pilihan yang diberikan KDM justru memperkuat zona nyamannya.

Kasus Remaja "Unik"

Berbeda dengan Ayu, para remaja ‘unik’ tidak diberikan kebebasan pada awalnya. Mereka mengalami tekanan situasional melalui barak militer: aturan ketat, jadwal rutin, dan pengawasan langsung. Meskipun pada awalnya tampak seperti “paksaan”, justru di sinilah stimulus lingkungan secara intensif memaksa perubahan persepsi. Mereka mulai melihat bahwa hidup disiplin, belajar, dan merencanakan masa depan bukanlah hal menakutkan, melainkan menyelamatkan. Karakteristik pribadi mereka yang mungkin penuh kemarahan dan ketidakpercayaan mulai terkonversi menjadi harapan. Mereka menjadi remaja yang bisa melihat dirinya punya masa depan. Ini adalah persepsi aktif terhadap inovasi—mereka tidak hanya menerima perubahan, tetapi menginternalisasinya menjadi kebiasaan dan cita-cita.

Skema Visual Perbandingan

PERSEPSI AYU ARYANTI

PERSEPSI REMAJA UNIK

Stimulus Lingkungan: Positif

Stimulus Lingkungan: Positif

Karakter Pribadi: Pasif

Karakter Pribadi: Aktif Terbentuk

Situasi: Longgar, Bebas

Situasi: Ketat, Terstruktur

Hasil: Tidak berubah

Hasil: Perubahan nyata

Persepsi: Tetap pada nilai lama

Persepsi: Terbuka terhadap masa depan

Kesimpulan

Persepsi adalah jembatan antara realitas dan perilaku. Dalam kasus Ayu, persepsi terhadap perubahan tidak terbentuk karena tidak ada tekanan internal maupun eksternal yang cukup untuk menggugahnya. Sementara itu, para remaja ‘unik’ justru berhasil membentuk persepsi baru melalui stimulus yang konsisten, keterpaksaan awal yang sistematis, dan kedekatan emosional dengan KDM. Dari sini kita belajar bahwa perubahan inovatif sering kali tidak cukup hanya dengan memberi fasilitas, namun juga harus menciptakan persepsi baru yang menyentuh keyakinan dan pengalaman seseorang secara mendalam.

Daftar Pustaka

Kadisdik (2024). Ayu tidak lagi tinggal di rumah Kang Dedi Mulyadi. Tamat sekolah milih jualan makroni. Kadisdik Jabar. 22 Sep. Retrieved on July 24, 2025 from:
https://www.youtube.com/watch?v=0SMtGmUMrds

KDM Channel (2022a-2025b). Video-video dokumentasi Kang Dedi Mulyadi. Retrieved from:

 

0 komentar:

Posting Komentar