ESAI UAS – PERBEDAAN PERUBAHAN DIRI AYU ARYANTI DAN
REMAJA ‘UNIK’ MELALUI SKEMA PERSEPSI DARI PAUL A BELL DKK
Oleh :
Nama : Bunga Anggreani
NIM : 22310410169
Dosen Pengampu:
Dr. Dra.
Arundati Shinta MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Yogyakarta
2025
Perubahan diri adalah proses kompleks
yang tidak terjadi secara instan. Dalam konteks remaja, perubahan diri sering
kali menjadi cerminan dari pola asuh, pengalaman hidup, serta persepsi individu
terhadap lingkungan sekitarnya. Tulisan ini akan membahas perbedaan perubahan
diri antara Ayu Aryanti, seorang siswi SMK yang tumbuh dalam pola hidup
disiplin bersama KDM (Kang Dedi Mulyadi), dengan remaja-remaja yang disebut
‘unik’ oleh program tersebut. Analisis ini akan menggunakan pendekatan persepsi
berdasarkan skema dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (1994), dengan memaparkan
pula permasalahan serta solusi yang muncul dari kasus ini.
Perbedaan Persepsi terhadap Perubahan
Permasalahan utama yang muncul dalam narasi
ini adalah perbedaan dalam menyikapi perubahan. Ayu Aryanti menunjukkan
keterbukaan terhadap perubahan yang ditawarkan oleh KDM. Ia tumbuh dalam
lingkungan yang mendukung perubahan tersebut hidup bersama KDM, tidak perlu
memikirkan uang sekolah, dan mendapat perhatian penuh. Dalam kondisi ini,
persepsi Ayu terhadap perubahan bersifat positif. Ia melihat perubahan sebagai
peluang untuk memperbaiki kehidupan dan masa depan. Namun, ketika ia lulus SMK,
ia justru menolak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dan memilih
kembali ke rumah untuk membantu orang tua berjualan makaroni.
Berbanding terbalik, remaja-remaja yang
dianggap ‘unik’ oleh KDM datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Mereka
biasanya bermasalah dalam keluarga, tidak disiplin, bahkan mengonsumsi alkohol
dan terlibat dalam tawuran. Mereka tidak memilih sendiri untuk masuk ke dalam
program KDM, tetapi lebih pada ‘dipaksa’ oleh keluarga sebagai jalan terakhir.
Ini menyebabkan persepsi mereka terhadap perubahan awalnya bersifat negatif
mereka melihat perubahan sebagai bentuk paksaan, bukan kebutuhan.
Skema Persepsi
Paul A. Bell dan Kawan-kawan
Menurut Paul A. Bell dkk. dalam pendekatan
psikologi lingkungan (1994), persepsi dipengaruhi oleh skema yaitu pola
kognitif yang terbentuk dari pengalaman sebelumnya dan berfungsi menyaring
informasi baru. Berikut adalah skema persepsi yang relevan dalam konteks ini
Skema Kognitif
Individual
Ayu Aryanti memiliki skema kognitif yang
terbentuk dari pengalaman hidup miskin, namun dengan dorongan kuat untuk membantu
orang tua. Ketika ia hidup bersama KDM, persepsinya terhadap kehidupan berubah
karena mendapat kesempatan baru. Namun, skema lamanya yakni keterikatan pada
keluarga dan tanggung jawab rumah kembali muncul setelah ia lulus SMK. Inilah
yang membuatnya menolak melanjutkan kuliah.
Skema Sosial dan
Kultural
Remaja ‘unik’ memiliki skema sosial yang
terbentuk dari lingkungan yang keras dan penuh konflik. Mereka terbiasa dengan
kekerasan, pergaulan bebas, dan minimnya dukungan keluarga. Ketika mereka masuk
program KDM, mereka mengalami benturan persepsi karena sistem baru menuntut
disiplin, belajar, dan hidup teratur sesuatu yang tidak biasa bagi mereka.
Proses
Reinterpretasi
Perubahan terjadi saat individu mulai
mereinterpretasi skema lamanya. Dalam beberapa kasus, remaja ‘unik’ yang telah
tinggal di barak militer bersama KDM mulai memahami manfaat dari kedisiplinan
dan pola hidup sehat. Mereka yang berhasil mereinterpretasi skemanya, cenderung
berhasil berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Solusi melalui
Intervensi dan Pendekatan Personal
Perubahan diri yang efektif memerlukan
pendekatan yang sesuai dengan persepsi individu. Kasus Ayu Aryanti menunjukkan
bahwa walau ia berada dalam sistem yang baik, perubahan tidak akan permanen
jika tidak ada rekonstruksi skema secara menyeluruh. Oleh karena itu,
pendekatan personal, seperti konseling, mentoring, dan pelibatan emosi, sangat
penting agar perubahan tidak hanya bersifat sementara. Sementara itu, bagi
remaja ‘unik’, pendekatan yang terlalu keras dapat menimbulkan resistensi. Oleh
karena itu, program seperti KDM harus menyeimbangkan antara disiplin dan kasih
sayang. Pembentukan skema baru tidak dapat terjadi secara paksa, tetapi melalui
proses internalisasi nilai-nilai positif secara berulang, hingga menjadi
kebiasaan baru yang terintegrasi.
Perbedaan antara perubahan diri Ayu Aryanti
dan remaja ‘unik’ mencerminkan pentingnya pemahaman terhadap skema persepsi
individu. Ayu memiliki potensi, tetapi terhambat oleh skema lama yang belum
sepenuhnya diubah. Remaja ‘unik’ cenderung menolak perubahan karena pengalaman
masa lalu yang membentuk persepsi negatif terhadap struktur dan disiplin.
Melalui pendekatan yang empatik dan konsisten, perubahan diri bukan hanya
mungkin, tetapi dapat menjadi transformasi yang bermakna dan bertahan lama.
Daftar Pustaka
Bell, P. A.,
Greene, T. C., Fisher, J. D., & Baum, A. (1994). Environmental Psychology
(4th ed.). Fort Worth: Harcourt Brace College Publishers.
KDM Channel.
(2022a-f). Kisah-kisah inspiratif anak asuh KDM. Diakses dari dokumentasi
internal.
KDM Channel.
(2024). Laporan kegiatan KDM tahun berjalan.
KDM Channel.
(2025a-b). Evaluasi perubahan perilaku remaja ‘unik’. Diakses dari publikasi
daring.
Sawono, B.
(1995). Psikologi Sosial dan Persepsi Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


.jpeg)
0 komentar:
Posting Komentar