24.7.25

ESAI 9 UAS KAMIS 24 JULI 2025 – PERBEDAAN PERUBAHAN DIRI AYU ARYANTI DAN REMAJA ‘UNIK’ MELALUI SKEMA PERSEPSI DARI PAUL A BELL DKK

 

     ESAI UAS – PERBEDAAN PERUBAHAN DIRI AYU ARYANTI DAN REMAJA ‘UNIK’ MELALUI SKEMA PERSEPSI DARI PAUL A BELL DKK

                                                                     Oleh :            


                                                       Nama : Bunga Anggreani

                                                            NIM : 22310410169

                                                            Dosen Pengampu:

                                                   Dr. Dra. Arundati Shinta MA

                                                            Fakultas Psikologi

                                              Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

                                                                  Yogyakarta

                                                                      2025

 

 


 

      Perubahan diri adalah proses kompleks yang tidak terjadi secara instan. Dalam konteks remaja, perubahan diri sering kali menjadi cerminan dari pola asuh, pengalaman hidup, serta persepsi individu terhadap lingkungan sekitarnya. Tulisan ini akan membahas perbedaan perubahan diri antara Ayu Aryanti, seorang siswi SMK yang tumbuh dalam pola hidup disiplin bersama KDM (Kang Dedi Mulyadi), dengan remaja-remaja yang disebut ‘unik’ oleh program tersebut. Analisis ini akan menggunakan pendekatan persepsi berdasarkan skema dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (1994), dengan memaparkan pula permasalahan serta solusi yang muncul dari kasus ini.

 

 Perbedaan Persepsi terhadap Perubahan

    Permasalahan utama yang muncul dalam narasi ini adalah perbedaan dalam menyikapi perubahan. Ayu Aryanti menunjukkan keterbukaan terhadap perubahan yang ditawarkan oleh KDM. Ia tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perubahan tersebut hidup bersama KDM, tidak perlu memikirkan uang sekolah, dan mendapat perhatian penuh. Dalam kondisi ini, persepsi Ayu terhadap perubahan bersifat positif. Ia melihat perubahan sebagai peluang untuk memperbaiki kehidupan dan masa depan. Namun, ketika ia lulus SMK, ia justru menolak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dan memilih kembali ke rumah untuk membantu orang tua berjualan makaroni.

 

     Berbanding terbalik, remaja-remaja yang dianggap ‘unik’ oleh KDM datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Mereka biasanya bermasalah dalam keluarga, tidak disiplin, bahkan mengonsumsi alkohol dan terlibat dalam tawuran. Mereka tidak memilih sendiri untuk masuk ke dalam program KDM, tetapi lebih pada ‘dipaksa’ oleh keluarga sebagai jalan terakhir. Ini menyebabkan persepsi mereka terhadap perubahan awalnya bersifat negatif mereka melihat perubahan sebagai bentuk paksaan, bukan kebutuhan.

 




Skema Persepsi Paul A. Bell dan Kawan-kawan

    Menurut Paul A. Bell dkk. dalam pendekatan psikologi lingkungan (1994), persepsi dipengaruhi oleh skema yaitu pola kognitif yang terbentuk dari pengalaman sebelumnya dan berfungsi menyaring informasi baru. Berikut adalah skema persepsi yang relevan dalam konteks ini

 

Skema Kognitif Individual

     Ayu Aryanti memiliki skema kognitif yang terbentuk dari pengalaman hidup miskin, namun dengan dorongan kuat untuk membantu orang tua. Ketika ia hidup bersama KDM, persepsinya terhadap kehidupan berubah karena mendapat kesempatan baru. Namun, skema lamanya yakni keterikatan pada keluarga dan tanggung jawab rumah kembali muncul setelah ia lulus SMK. Inilah yang membuatnya menolak melanjutkan kuliah.

 

Skema Sosial dan Kultural

   Remaja ‘unik’ memiliki skema sosial yang terbentuk dari lingkungan yang keras dan penuh konflik. Mereka terbiasa dengan kekerasan, pergaulan bebas, dan minimnya dukungan keluarga. Ketika mereka masuk program KDM, mereka mengalami benturan persepsi karena sistem baru menuntut disiplin, belajar, dan hidup teratur sesuatu yang tidak biasa bagi mereka.

 

Proses Reinterpretasi

    Perubahan terjadi saat individu mulai mereinterpretasi skema lamanya. Dalam beberapa kasus, remaja ‘unik’ yang telah tinggal di barak militer bersama KDM mulai memahami manfaat dari kedisiplinan dan pola hidup sehat. Mereka yang berhasil mereinterpretasi skemanya, cenderung berhasil berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Solusi melalui Intervensi dan Pendekatan Personal

    Perubahan diri yang efektif memerlukan pendekatan yang sesuai dengan persepsi individu. Kasus Ayu Aryanti menunjukkan bahwa walau ia berada dalam sistem yang baik, perubahan tidak akan permanen jika tidak ada rekonstruksi skema secara menyeluruh. Oleh karena itu, pendekatan personal, seperti konseling, mentoring, dan pelibatan emosi, sangat penting agar perubahan tidak hanya bersifat sementara. Sementara itu, bagi remaja ‘unik’, pendekatan yang terlalu keras dapat menimbulkan resistensi. Oleh karena itu, program seperti KDM harus menyeimbangkan antara disiplin dan kasih sayang. Pembentukan skema baru tidak dapat terjadi secara paksa, tetapi melalui proses internalisasi nilai-nilai positif secara berulang, hingga menjadi kebiasaan baru yang terintegrasi.

 

    Perbedaan antara perubahan diri Ayu Aryanti dan remaja ‘unik’ mencerminkan pentingnya pemahaman terhadap skema persepsi individu. Ayu memiliki potensi, tetapi terhambat oleh skema lama yang belum sepenuhnya diubah. Remaja ‘unik’ cenderung menolak perubahan karena pengalaman masa lalu yang membentuk persepsi negatif terhadap struktur dan disiplin. Melalui pendekatan yang empatik dan konsisten, perubahan diri bukan hanya mungkin, tetapi dapat menjadi transformasi yang bermakna dan bertahan lama.

 

 

Daftar Pustaka

Bell, P. A., Greene, T. C., Fisher, J. D., & Baum, A. (1994). Environmental Psychology (4th ed.). Fort Worth: Harcourt Brace College Publishers.

KDM Channel. (2022a-f). Kisah-kisah inspiratif anak asuh KDM. Diakses dari dokumentasi internal.

KDM Channel. (2024). Laporan kegiatan KDM tahun berjalan.

KDM Channel. (2025a-b). Evaluasi perubahan perilaku remaja ‘unik’. Diakses dari publikasi daring.

Sawono, B. (1995). Psikologi Sosial dan Persepsi Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

0 komentar:

Posting Komentar