24.7.25

ESAI 5: Perubahan Diri selama 11 Minggu dengan Jogging Harian

 

ESAI 5: Perubahan Diri selama 11 Minggu dengan Jogging Harian

 




Nama: Kanina Hanifadila Rahmawati

NIM: 23310410078

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Ibu Shinta Arundati

 

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian hasil yang baik. Seseorang akan melakukan suatu kegiatan karena ada motivasi dalam dirinya. Adanya motivasi yang tinggi dalam perubahan diri (Rahman, 2021). Namun, motivasi bersifat fluktuatif sehingga sulit untuk diandalkan. Perubahan diri sangat memerlukan ketekunan dan disiplin. Salah satu penerapan dari perubahan diri adalah upaya hidup sehat melalui jogging. Dewasa ini, kehidupan manusia diwarnai oleh kesibukan, tekanan, dan kepraktisan oleh teknologi. Hal ini berdampak pada penurunan aktivitas tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Menurut hasil survei, aktivitas fisik orang dewasa cukup rendah. Penelitian yang menggunakan 864 sampel di Indonesia, dalam rentang usia 18 sampai 45 tahun di Jakarta Timur, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan, menunjukkan rendahnya tingkat aktivitas fisik orang dewasa di perkotaan, yaitu 28%. Sebanyak 59,4% dikategorikan memiliki aktivitas sedentary yang tinggi (Nugroho, 2021).

Saya berupaya untuk melakukan hidup sehat dengan jogging. Awalnya, saya merasa sangat sulit untuk terjaga selepas menjalankan ibadah solat subuh. Tidur larut malam sembari menikmati kesunyian yang candu dan  menyebabkan pagi dipenuhi oleh kemalasan. Padahal pagi merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan pada manusia. Vitamin D dari sinar matahari, udara yang segar dan jauh dari polutan, dan masih banyak lagi. Begitu banyak hal yang disia-siakan dari pagi hari, sehingga kerap mengawali hari dengan tergesa-gesa.

Saya sangat bersyukur bahwa Bu Shinta selaku dosen Psikologi Inovasi memberikan tugas untuk melakukan upaya perubahan diri selama sepuluh minggu. Diketahui diperlukan waktu 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Kebiasaan sendiri menurut Dr. Maxwell Malt dari buku Psychocybernetics menetapkan 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Apabila seseorang telah terbiasa untuk melakukan suatu kegiatan atau rutinitas, maka ia akan merasa kurang ketika ia tidak melakukan kegiatan tersebut. Diketahui bahwa mengubah kebiasaan memerlukan waktu 21 hari. Sementara itu, dengan 10 minggu lebih dapat berupaya untuk membentuk gaya hidup baru yang lebih produktif dan sehat. Diketahui perlu 90 hari secara konsisten mengubah gaya hidup atau 13 minggu. Saya melakukan jogging selama 11 minggu atau 77 hari dan ini mengubah perasaan saya dalam mengawali hari. Sebenarnya, saya tidak selalu melakukan setiap pagi, sebab beberapa tuntutan kadang belum selesai hingga larut malam, oleh sebab itu, pukul tiga kurang sore hingga mendekati kelas Psikologi lainnya, saya melakukan jogging santai. Jogging itu bisa berupa berjalan memutari area kos sembari mencari referensi lauk-lauk di sekitar atau ketika masih di rumah, saya melakukannya di stadion bersama adik dan keponakan. Selama 11 minggu, saya meluangkan waktu kurang lebih 67,5 menit dan rerata jaraknya adalah 2,6 km.

Dengan rutin melakukan jogging, badan saya terasa lebih segar dalam melakukan aktivitas. Stamina saya juga bertambah dalam melakukan sesuatu. Hal ini sesuai dengan Yudha, dkk. (2019) bahwa Olahraga joging yang rutin juga dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Energi, semangat, dan kekonsistenan membuat saya belajar bahwa perlu ketekunan untuk membangun kebiasaan yang baru. Menurut Agustama, dkk. (2022) olahraga mengajarkan pada seseorang akan kedisiplinan, jiwa sportivitas, tidak mudah menyerah, mempunyai jiwa kompetitif yang tinggi, semangat bekerja sama, mengerti akan adanya aturan, dan berani mengambil keputusan. Namun, karena jogging bukan olahraga kompetitif, sehingga dampak yang terasa lebih condong pada kedisiplinan dan konsisten.

 

Daftar Pustaka:

Agustama, dkk. (2022). Penerapan Nilai Nilai Karakter Disiplin dan Kerja Keras dalam Kegiatan Latihan Futsal di Sekolah Futsal T Futsal Academy. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1).

Nugroho. (2021). Aktifitas Fisik dan Tingkat Kebugaran Masyarakat Perkotaan di Masa Pandemi Covid-19. Seminar Nasional LPTK CUP XX Tahun 2021.

Rahman. (2021). Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Yudha, dkk. (2019). Pengaruh Aktivitas Joging Terhadap Fleksibilitas Articulatio Coxae. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 8(1).

 

0 komentar:

Posting Komentar