24.7.25

ESAI 3: Berperilaku Inovatif Daur Ulang Botol Plastik menjadi Celengan

 

ESAI 3: Berperilaku Inovatif Daur Ulang Botol Plastik menjadi Celengan


 

Nama: Kanina Hanifadila Rahmawati

NIM: 23310410078

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Ibu Shinta Arundati

Air merupakan kebutuhan pokok. Di manapun manusia pasti membutuhkan air. Air mineral kemasan adalah sebuah wujud kepraktisan. Ketika manusia tidak membawa tumbler berisi air, maka air mineral kemasan adalah jawabannya. Dampaknya, botol plastik baik dari air mineral kerap ditemui. Botol plastik sukar terurai sehingga jika berada di perairan, tertimbun tanah, ataupun berada di lingkungan sekitar dapat mencemari lingkungan. Plastik diperkirakan membutuhkan beberapa ratus tahun bahkan ribuan tahun untuk terurai di alam dengan sempurna Sampah plastik merupakan salah satu sumber masalah untuk masyarakat dan lingkungan (Putra, dkk., 2025). Dunia dapat dipenuhi oleh sampah botol plastik jika permasalahan mengenai sampah anorganik ini tidak segera ditanggulangi.

Penguraian sampah anorganik dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti dengan memanfaatkan bakteri ataupun pirolisis. Pirolisis akan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif dengan proses pirolisis. Kelebihan dari proses pirolisis dapat bekerja pada tekanan atmosfir dan di temperatur 500˚C (Riandis, dkk., 2021). Sementara itu, pemanfaatan bakteri seperti Ideonella sakaiensis 201-F6 memiliki enzim PETase yang mampu mengurai plastik PET menjadi senyawa monomer yang lebih sederhana. Cendawan seperti Trichoderma viride dan Aspergillus nomius juga memiliki enzim ekstraseluler dan kemampuan untuk mengurai berbagai jenis plastik (Abidin, dkk., 2021). Pirolisis memerlukan biaya yang cukup mahal. Sementara itu, penguraian sampah dengan bakteri cukup rumit karena memerlukan lingkungan yang steril. Dengan memanfaatkan sifat plastik yang sangat sukar terurai, pembuatan barang dengan bahan utama botol plastik adalah pilihan yang cukup tepat.

Celengan adalah salah satu alat yang digunakan dalam menabung. Menabung berarti menyisihkan uang dengan menekan pengeluaran hanya untuk hal-hal yang diperlukan. Menabung merupakan salah satu cara mengelola uang dengan bijak. Upaya menabung merupakan salah satu bagian dari frugal living. Frugal living merupakan sebuah pilihan hidup yang dilakukan secara sadar oleh individu untuk membatasi pengeluaran dengan tetap memperhatikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang (Hasanah & Badria, 2024). Dengan menabung maka seseorang akan memiliki dana darurat di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, membuat celengan dengan bahan utama botol plastik dapat menekan biaya produksi. Namun, celengan botol perlu ada hiasan untuk menambah estetika sekaligus nilai jual. Botol plastik diberi lubang untuk memasukkan uang dengan gunting serta cutter. Botol diberi lem sebagian dan benang rajut segera dililitkan menyelimuti botol yang sudah diberi lem. Pemberian lem dan lilitan benang rajut diulangi hingga botol terselimuti total. Kemudian, bagian lubang yang terselimuti dilubangi dengan pisau. Alhasil celengan botol plastik sudah jadi.

Daftar Pustaka:

Abidin, dkk. (2021). Pengurai Sampah Plastik Ramah Lingkungan. Jurnal Bincang Sains dan Teknologi (BST), 2(2).

Hasanah & Badria. (2024). Frugal Living : Perspektif Generasi Z Melalui Pendekatan Kualitatif. EKSPEKTASI: Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Putra, dkk. (2025). Sampah Plastik sebagai Ancaman terhadap Lingkungan. Aktivisme: Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia, 2(1).

Riandis, dkk. (2021). Pengolahan Sampah Plastik dengan Metode Pirolisis menjadi Bahan Bakar Minyak. Jurnal Chemurgy, 5(1).

Link Penjualan Produk: https://www.facebook.com/share/p/176h7YtubH/ 

0 komentar:

Posting Komentar