Nama:
Nanda Aprilia Dewi Saputri
Mata
Kuliah: Psikologi Inovasi
Nim:
22310410158
Esai 5
Dosen
Pengampu: Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A.
Pentingnya Konsistensi dan
Pengukuran dalam Kegiatan Olahraga Lari untuk Meningkatkan Kesehatan
Oleh:
Konsistensi merupakan kunci utama
dalam mencapai hasil yang optimal dari kegiatan olahraga. Melakukan lari
minimal 1 jam setiap minggu selama 10 minggu berturut-turut membantu membentuk
kebiasaan yang sehat dan meningkatkan kapasitas fisik secara bertahap. Dengan
melakukan kegiatan secara rutin, tubuh akan mengalami adaptasi, seperti
peningkatan stamina, kekuatan otot, serta kemampuan kardiovaskular. Tidak hanya
manfaat fisik, konsistensi juga berkontribusi terhadap peningkatan disiplin
diri dan motivasi pribadi.
Pengukuran keberhasilan dalam
kegiatan olahraga sangat penting agar peserta dapat melihat perkembangan secara
objektif. Dalam konteks ini, setiap minggu ada nilai tambah yang terukur dalam
bentuk angka. Sebagai contoh, nilai tambah tersebut bisa berupa jarak lari,
kecepatan, jumlah langkah, atau kalori yang terbakar. Misalnya, minggu pertama
peserta mampu berlari sejauh 5 km, kemudian meningkat menjadi 5,5 km di minggu
kedua, dan seterusnya. Dengan demikian, rata-rata peningkatan dapat dihitung
dari seluruh nilai mingguan tersebut.
Penghitungan rata-rata ini membantu
peserta untuk memahami tren peningkatan performa mereka dari minggu ke minggu.
Jika nilai tambah setiap minggu berbeda, rata-rata tersebut memberikan gambaran
umum tentang kemajuan secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika nilai tambah per
minggu adalah sebagai berikut:
Maka, total nilai dari seluruh
minggu adalah 66,5 km. Rata-rata per minggu adalah 66,5 km dibagi 10, sehingga
sekitar 6,65 km. Angka ini menunjukkan bahwa secara rata-rata, performa peserta
meningkat sekitar 0,65 km setiap minggu.
Manfaat dari Pendekatan Terukur dan
Konsisten, yaitu pendekatan yang terukur dan konsisten ini memiliki banyak
manfaat. Pertama, mampu memotivasi peserta untuk terus meningkatkan performa
mereka karena mereka dapat melihat langsung kemajuan yang dicapai. Kedua,
membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti kecepatan atau
jarak lari. Ketiga, membangun disiplin dan komitmen dalam menjalankan kegiatan
olahraga secara rutin. Selain itu, pengukuran secara objektif juga memudahkan
dalam menetapkan target selanjutnya, misalnya meningkatkan jarak atau kecepatan
secara bertahap.
Daftar Pustaka
- Bandura, A. (1977).
Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological
Review, 84(2), 191-215.
- Deci, E. L., & Ryan, R. M.
(2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human
needs and the self-determination of behavior. Psychological
Inquiry, 11(4), 227-268.
- Salmon, P. (2001). Effects of
physical activity on anxiety, depression, and mood: a review. Clinical
Journal of Sport Medicine, 11(2), 118-124.

0 komentar:
Posting Komentar