24.7.25

ESAI 5 Lakukan Perubahan Diri (Nanda Aprilia)

 

Nama: Nanda Aprilia Dewi Saputri

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Nim: 22310410158

Esai 5

Dosen Pengampu: Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A.

 

Pentingnya Konsistensi dan Pengukuran dalam Kegiatan Olahraga Lari untuk Meningkatkan Kesehatan

 

Oleh:



Olahraga adalah salah satu kegiatan penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Di antara berbagai jenis olahraga, lari merupakan aktivitas yang relatif sederhana, murah, dan efektif dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari olahraga lari, dibutuhkan konsistensi dan pengukuran yang terstruktur. Oleh karena itu, dilakukanlah kegiatan lari minimal 1 jam per minggu selama minimal 10 minggu, dengan ketentuan bahwa setiap minggu harus dilakukan secara berkelanjutan tanpa terputus. Kegiatan ini bersifat individual dan terukur, sehingga memudahkan peserta untuk memantau perkembangan dan pencapaian target pribadi.

Konsistensi merupakan kunci utama dalam mencapai hasil yang optimal dari kegiatan olahraga. Melakukan lari minimal 1 jam setiap minggu selama 10 minggu berturut-turut membantu membentuk kebiasaan yang sehat dan meningkatkan kapasitas fisik secara bertahap. Dengan melakukan kegiatan secara rutin, tubuh akan mengalami adaptasi, seperti peningkatan stamina, kekuatan otot, serta kemampuan kardiovaskular. Tidak hanya manfaat fisik, konsistensi juga berkontribusi terhadap peningkatan disiplin diri dan motivasi pribadi.

Pengukuran keberhasilan dalam kegiatan olahraga sangat penting agar peserta dapat melihat perkembangan secara objektif. Dalam konteks ini, setiap minggu ada nilai tambah yang terukur dalam bentuk angka. Sebagai contoh, nilai tambah tersebut bisa berupa jarak lari, kecepatan, jumlah langkah, atau kalori yang terbakar. Misalnya, minggu pertama peserta mampu berlari sejauh 5 km, kemudian meningkat menjadi 5,5 km di minggu kedua, dan seterusnya. Dengan demikian, rata-rata peningkatan dapat dihitung dari seluruh nilai mingguan tersebut.

Penghitungan rata-rata ini membantu peserta untuk memahami tren peningkatan performa mereka dari minggu ke minggu. Jika nilai tambah setiap minggu berbeda, rata-rata tersebut memberikan gambaran umum tentang kemajuan secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika nilai tambah per minggu adalah sebagai berikut:

Minggu 1: 5 km
Minggu 2: 5,5 km
Minggu 3: 6 km
Minggu 4: 6,2 km
Minggu 5: 6,5 km
Minggu 6: 6,8 km
Minggu 7: 7 km
Minggu 8: 7,2 km
Minggu 9: 7,5 km
Minggu 10: 7,8 km

Maka, total nilai dari seluruh minggu adalah 66,5 km. Rata-rata per minggu adalah 66,5 km dibagi 10, sehingga sekitar 6,65 km. Angka ini menunjukkan bahwa secara rata-rata, performa peserta meningkat sekitar 0,65 km setiap minggu.

Manfaat dari Pendekatan Terukur dan Konsisten, yaitu pendekatan yang terukur dan konsisten ini memiliki banyak manfaat. Pertama, mampu memotivasi peserta untuk terus meningkatkan performa mereka karena mereka dapat melihat langsung kemajuan yang dicapai. Kedua, membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti kecepatan atau jarak lari. Ketiga, membangun disiplin dan komitmen dalam menjalankan kegiatan olahraga secara rutin. Selain itu, pengukuran secara objektif juga memudahkan dalam menetapkan target selanjutnya, misalnya meningkatkan jarak atau kecepatan secara bertahap.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

  • Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191-215.
  • Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227-268.
  • Salmon, P. (2001). Effects of physical activity on anxiety, depression, and mood: a review. Clinical Journal of Sport Medicine, 11(2), 118-124.

 

0 komentar:

Posting Komentar