Nama :
Nurhandika Khayata Auladi
NIM :
22310410198
Mata Kuliah :
Psikologi Inovasi
Tugas Ke : 6
Nama Tugas : Esai 6 – MMenumbuhkan Dorongan Berprestasi dan Ketekunan
Dosen Pengampu :
Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
Waktu
Terbit : Mei 2025
Menumbuhkan Dorongan Berprestasi dan Ketekunan
Dalam
sebuah perjalanan, setiap orang tentu ingin meraih keberhasilan dalam hidup,
baik dalam sekolah, pekerjaan, organisasi, maupun relasi sosial. Namun, jalan
menuju keberhasilan sering kali tidak mudah. Dibutuhkan kekuatan mental dan
konsistensi yang kuat untuk terus maju meski dihadang rintangan dan juga tantangan.
Dua hal penting yang menjadi pondasi dalam perjalanan tersebut adalah dorongan berprestasi dan ketekunan. Keduanya saling mendukung
dan membentuk pribadi yang tangguh sekaligus inspiratif.
Dorongan
berprestasi adalah motivasi internal atau dari dalam yang mendorong seseorang
untuk mencapai sebuah tujuan, meraih hasil yang terbaik, dan menjadi versi
terbaik dari dan untuk dirinya sendiri. Seseorang dengan dorongan ini biasanya
memiliki target yang jelas, semangat belajar yang tinggi dan kesadaran untuk
terus berkembang. Misalnya, seorang mahasiswa yang tidak hanya ingin lulus
kuliah, tetapi juga aktif dalam organisasi, mencari pengalaman magang dan ingin
memberikan kontribusi nyata di dalam masyarakat. Dorongan tersebut tidak muncul
karena tekanan luar, melainkan karena adanya kepuasan pribadi saat bisa
berprestasi. Hal ini yang membuat seseorang dapat dengan senang tergerak untuk
bersaing dan mendapatkan pengalaman yang berharga sesuai apa yang menjadi
tujuan seseorang tersebut.
Untuk
menumbuhkan dorongan berprestasi, seseorang perlu mengenali potensi dan minat
serta bakatnya. Salah satu cara yang mudah dan efektif adalah dengan menetapkan
tujuan-tujuan kecil dan realistis yang bisa dicapai dalam jangka pendek. Ketika
tujuan-tujuan tersebut sudah tercapai, akan muncul perasaan bangga dan percaya
diri, yang kemudian memicu motivasi untuk bisa melanjutkan atau meneruskan apa
yang ingin dicapai. Selain itu, lingkungan yang mendukung seperti keluarga,
teman-teman, dosen atau mentor juga dapat menjadi faktor penting dalam menjaga
semangat untuk berprestasi.
Namun,
dorongan saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan ketekunan. Ketekunan
adalah kemampuan untuk tetap berusaha menjaga agar tetap konsisten meskipun
menghadapi rintangan, kegagalan, atau kejenuhan. Individu yang tekun tidak
mudah menyerah saat hasil belum sesuai harapan. Bahkan sebaliknya, ia akan
mencoba lagi, mencari apa yang menjadi kekurangan, memperbaiki sebuah kesalahan dan belajar dari
pengalaman. Ketekunan membuat seseorang mampu menyelesaikan proses panjang
dalam mencapai sebuah prestasi, bahkan ketika motivasi mulai menurun.
Melatih
ketekunan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti membiasakan diri
untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat jadwal belajar yang konsisten,
dan tidak menunda sebuah pekerjaan. Selain itu, penting juga untuk mencatat
setiap kemajuan yang sudah dicapai agar dapat melihat sejauh mana usaha yang
telah dilakukan. Penguatan positif dalam bentuk apresiasi terhadap diri sendiri
juga bisa meningkatkan ketekunan, terutama saat menghadapi masa-masa yang sulit.
Ketika
dorongan berprestasi dan ketekunan digabungkan, hasilnya adalah pribadi yang
tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga tangguh dalam kehidupan nyata.
Ia mampu menyeimbangkan antara semangat untuk meraih mimpi dan kesabaran untuk
melalui setiap prosesnya. Bahkan, pribadi seperti ini sering kali menjadi
panutan bagi orang lain karena konsistensinya dalam berkambang dan tidak mudah
menyerah.
Di
era perubahan yang serba cepat seperti sekarang ini, kemampuan untuk
berprestasi dan tetap tekun sangatlah dibutuhkan. Bukan hanya untuk mencapai
target pribadi, tetapi juga untuk beradaptasi, menginspirasi, dan memberikan
dampak positif bagi lingkungan. Kemampuan untuk berprestasi dan tekun juga
sangat dibutuhkan saat ini dalam sebuah pekerjaan karena dalam sebuah pekerjaan
dibutuhkan seseorang yang mampu untuk menyelesaikan sesuai dengan target. Oleh
karena itu, mari latih diri kita untuk terus semangat mengejar tujuan dan tetap
bertahan meski tantangan datang bertubi-tubi.
Referensi:
- Bayanie, M (2012). Hubungan motivasi berprestasi dan konsep diri
dengan sikap kreatif. Jurnal Pendidikan Usia Dini, neliti.com,
<https://www.neliti.com/publications/116883/hubungan-motivasi-berprestasi-dan-konsep-diri-dengan-sikap-kreatif>.
- Tamardiyah, ND, & Sutama, MP (2016). Pengaruh Minat,
Kedisiplinan Dan Ketekunan Belajar Terhadap Motivasi Berprestasi Dan
Dampaknya Pada Hasil Belajar Siswa Kelas 9 SMP N 5 Sukoharjo Tahun ….,
eprints.ums.ac.id, <https://eprints.ums.ac.id/id/eprint/46087>.
Link Publikasi Tips :

0 komentar:
Posting Komentar